Membuat Orang Merasa Kecanduan
Membuat Orang Merasa Kecanduan
"Kau yakin tidak ingin berbalik dan melihatku?" tanya Mo Yesi lagi.
Setelah beberapa saat, Qiao Mianmian mendengar pria di belakangnya menghela napas tidak berdaya. "Baiklah. Ya sudah jika kau tidak ingin melihatnya, tidak perlu berbalik. Aku tidak akan memaksamu."
Saat suara itu terdengar, lengan pria yang melingkar di pinggangnya dengan erat tiba-tiba sedikit mengendur. Embusan napas hangat yang menerpa tubuhnya juga sedikit demi sedikit menghilang. Tak lama, terdengar suara gesekan ringan. Setelah kira-kira satu menit, ia mendengar suara di belakangnya. "Sayang, kau sudah boleh berbalik badan, aku sudah selesai mengganti pakaian."
Ternyata, Mo Yesi barusan sedang mengganti pakaian. Qiao Mianmian tidak curiga pada Mo Yesi. Setelah mendengar Mo Yesi mengatakan kalau sudah selesai mengganti pakaian, ia kemudian berbalik badan.
Siapa sangka, begitu Qiao Mianmian berbalik badan, ia melihat Mo Yesi sedang bertelanjang dada. Mo Yesi mengenakan dasi yang baru saja dibelikan oleh Qiao Mianmian beli di lehernya. Satu tangannya sedang menarik dasi itu dan menatapnya dengan tatapan menggoda. Bibir tipis Mo Yesi terangkat, dan sudut bibirnya melengkung, memunculkan senyuman licik yang langka.
Qiao Mianmian terdiam. Saat ia bereaksi, wajahnya seketika memerah. Ia melihat pemandangan yang sangat menggoda di depan matanya hingga membuat jantungnya berdebar-debar. Seluruh wajahnya kini terasa hampir terbakar. Tenggorokan dan mulutnya menjadi sangat kering.
Qiao Mianmian menelan ludah dengan paksa. Jelas-jelas seharusnya ia mengalihkan pandangan, tapi matanya tak mau bergerak dan terus menatap otot dada serta otot perut yang sangat menggoda itu. Qiao Mianmian seperti tidak rela ... tidak rela mengalihkan pandangannya.
Ia terus menatap otot-otot yang seksi dan berisi di depannya. Jantungnya berdegup semakin cepat. Entah mengapa, Qiao Mianmian juga sedikit tidak bisa mengendalikan tangannya.
Mo Yesi, pria ini ... tubuhnya benar-benar seksi. Hingga membuatnya, sebagai seorang wanita, merasa sangat bergairah saat melihat. Pada saat ini, Qiao Mianmian memiliki keinginan yang kuat untuk bersetubuh dengan Mo Yesi. Meskipun tahu Mo Yesi akan menidurinya tiada henti dan kekuatan fisiknya sangat tidak normal, ia masih ingin tidur bersamanya. Tetapi setelah secara pribadi mengalami betapa tidak normalnya Mo Yesi saat bersenggama dengannya, Qiao Mianmian tidak berani mengambil inisiatif untuk menggodanya.
"Mo Yesi, kau ini ... Bukankah kau bilang kalau sudah selesai mengganti pakaian?" Qiao Mianmian mengedipkan mata. Setelah melihat selama beberapa saat, ia perlahan mengalihkan pandangan dengan berat hati. Tapi sudut matanya masih melirik ke dada Mo Yesi sesekali.
Otot dada yang terbentuk dengan baik itu benar-benar sangat menggoda. Bentuknya bagaikan pahatan. Apalagi, Qiao Mianmian sendiri pernah menyentuhnya, jadi ia tahu jelas bagaimana rasanya. Itu adalah perasaan yang membuat orang kecanduan. Setelah menyentuhnya sekali membuat tidak bisa melupakannya.
Jika Qiao Mianmian secara pribadi tidak merasakan betapa mesumnya Mo Yesi, ia tidak akan menahan diri seperti yang dilakukan barusan. Qiao Mianmian pasti sudah langsung menyentuh tubuh Mo Yesi.
"Iya, aku sudah selesai ganti baju." Mo Yesi menyipitkan mata. Kini dia menatap jauh lebih dalam dari biasanya. Ia melangkah maju, menundukkan kepala, dan menatap gadis di depannya dengan sorot penuh arti. "Aku baru mencoba dasi ini dan aku sangat menyukainya."
Begitu pria itu mendekat, Qiao Mianmian merasakan aura Mo Yesi yang agresif. Ia bisa merasakan hela napas Mo Yesi di tubuhnya. Membuat Qiao Mianmian merasa panik namun tidak ada tempat untuk melarikan diri. Ia berhadapan lagi dengan mata gelap dan menakutkan milik pria itu lagi. Perasaan panik di dadanya semakin lama menjadi semakin kuat ...
Mau tak mau Qiao Mianmian melangkah mundur, tetapi secara tidak sengaja ia malah menabrak meja kopi di belakangnya. Kakinya menjadi tidak stabil dan hampir jatuh ke lantai ...
"Sayang, hati-hati!" seru Mo Yesi.