Ia ... Tidak Akan Menyerah
Ia ... Tidak Akan Menyerah
"Ini bukan hanya tentang memukulinya habis-habisan, tapi juga harus mematahkan kakinya, mencabut urat malunya, dan menjadikan orang itu jadi tidak bisa bergerak bebas seumur hidupnya."
Sekelompok orang menunjuk ke arah Su Ze. Rona wajahnya kian berubah hingga menjadi sangat buruk. Melihat Qiao Mianmian sudah melangkah jauh, ia ingin mengejarnya. Ia baru saja mengambil satu langkah ke depan, namun malah bertemu dengan sepasang mata yang dingin dan tajam.
Su Ze tercengang "Tuan Gong ..."
Mata Gong Zeli penuh dengan sorot peringatan. Setelah melihat Su Ze dengan sangat dalam, ia langsung berbalik badan dan pergi. Pada titik ini, Su Ze tidak berani mengejarnya. Su Ze berdiri di tempat dengan wajah menengang. Ia perlahan menundukan kepalanya. Melihat cincin berlian di tangan yang belum berhasil diberikan membuat wajahnya berubah murung, dan jari-jarinya sedikit menegang. Ia ... tidak akan menyerah.
*
Saat Qiao Mianmian baru berjalan ke depan untuk beberapa saat, ia mendengar Gong Zeli memanggilnya dari belakang.
"Nona Qiao, tolong berhenti."
Qiao Mianmian berhenti dan berbalik badan. Gong Zeli juga menghentikan langkah dan berdiri di belakangnya. Gong Zeli menurunkan matanya untuk menatap Qiao Mianmian. Entah apakah itu hanya ilusi Qiao Mianmian atau bukan, ia merasa bahwa sejak terakhir kali mereka bertemu di KTV, sikap Gong Zeli ... tidak seburuk dulu.
Gong Zeli tidak bersikap seolah ia berhutang banyak padanya. Sikapnya juga berubah mengikuti sikap lawan bicara. Karena lawan bicara tidak terlalu menyinggung, Qiao Mianmian juga bertanya dengan nada ramah, "Tuan Gong, ada urusan apa?"
Ekspresi Gong Zeli seketika mengeras. Karena ia merasa panggilan "Tuan Gong" ini terdengar sedikit kasar. Apalagi, ia juga tidak terlalu puas dengan sikap Qiao Mianmian. Ia bisa merasakan bila Qiao Mianmian sedikit menjauh dan juga bersikap sedikit dingin dengannya.
Saat Qiao Mianmian bersama dengan Yan Shaoqing, sikapnya sama sekali berbeda dengan sekarang. Saat Qiao Mianmian bersama Yan Shaoqing, Qiao Mianmian terlihat sangat santai. Gong Zeli juga tahu kalau itu semua karena dirinya sendiri. Sebelumnya .... ia bersikap sangat buruk dengan Qiao Mianmian.
Saat ini, tidak mungkin meminta Qiao Mianmian mengabaikan kecurigaan atas dirinya. Tapi yang membuat Gong Zeli merasa sedikit tidak nyaman adalah ia sebelumnya juga tidak merasa ada masalah dengan sikap Qiao Mianmian. Mengapa ia merasa tidak nyaman sekarang?
"Yang barusan itu ... apakah dia adalah mantan pacarmu?" Gong Zeli sendiri tidak tahu untuk apa ia menghentikan Qiao Mianmian. Ia sama sekali tidak ada urusan untuk mencari Qiao Mianmian. Tapi ... ia baru saja mengejar Qiao Mianmian tanpa alasan yang jelas.
Qiao Mianmian ragu-ragu dan mengangguk. "Benar."
Setelah bertanya, Gong Zeli tidak tahu harus berkata apa. Sementara ia terdiam, Qiao Mianmian menatapnya selama beberapa detik, dan berkata dengan curiga, "Tuan Gong, apakah kau mencariku hanya untuk bertanya tentang ini?"
Qiao Mianmian merasa seharusnya sudah menebak apa yang sebenarnya ingin dilakukan Gong Zeli. Apakah Gong Zeli takut ia terjerat dengan mantan pacarnya dan menyelingkuhi saudaranya? Jadi Gong Zeli datang untuk memastikannya?
Bagaimanapun, Gong Zeli dan Mo Yesi adalah saudara dengan hubungan yang sangat baik. Wajar jika ia takut saudaranya sendiri diselingkuhi. Gong Zeli dibuat bingung dengan pertanyaan Qiao Mianmian.
Ada apa dengannya? Ia hanya ... hanya ingin datang dan berbicara dengannya.
Di siang hari, sinar matahari terasa agak menyilaukan. Cahayanya seperti lampu pijar yang menyinari gadis di depannya. Kulitnya yang sudah putih, tampak berkilau sehingga memantulkan cahaya saat terkena sinar matahari. Qiao Mianmian tampak bersinar dari ujung kepala sampai ujung kaki. Lima fitur wajahnya sangat cantik dan menawan, tanpa celah apapun. Rambut hitamnya panjang seperti sutra. Sementara gaun putih panjang di tubuhnya membuat Qiao Mianmian tampak seperti peri.