Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Ternyata Gong Zeli



Ternyata Gong Zeli

1Su Ze menyadari ada orang yang sedang memerhatikan mereka. Bukannya merasa malu, tapi Su Ze malah meningkatkan volume suaranya dan sengaja berbicara menghadap orang yang lewat, "Mianmian, aku mengakui aku salah. Di masa depan aku tidak akan melakukan hal yang menyakitimu lagi. Jika kau masih tidak percaya, aku bisa berjanji di depan semua orang."     

Su Ze menarik napas. "Biarkan semua orang di sini menjadi saksi. Jika di masa depan aku tidak memperlakukan kekasihku dengan sepenuh hati, aku akan mati tersambar petir."     

Orang-orang yang lewat menebak mereka berdua sedang bertengkar. Dan mereka juga sadar bila pria itu lah yang melakukan kesalahan. Hanya saja, melihat penampilan dan aura Su Ze yang luar biasa, ditambah dengan sikapnya yang baik dalam mengakui kesalahan, orang yang lewat satu per satu malah membantu membujuk Qiao Mianmian. "Nona, kekasihmu cukup tulus meminta maaf. Jelas sekali dia sangat peduli padamu. Kau maafkan saja dia."     

"Benar, pasangan muda pasti selalu terjadi pertengkaran. Sebenarnya pertengkaran dan keributan akan meningkatkan hubungan dengan baik, dan itu semua terjadi karena cinta."     

"Benar, gadis muda, kau ..."     

Semua orang yang lewat terus berbicara dan mencoba membujuknya.     

Su Ze melihat orang yang lewat itu sedang membantunya berbicara. Di matanya melintas sorot bangga. Melihat semakin banyak orang yang melihatnya, ia ingin mengambil kesempatan untuk berdamai dengan Qiao Mianmian. Ia sejenak ragu-ragu, namun akhirnya memutuskan berlutut di tanah.     

"Mianmian, maafkan aku." Su Ze mengulurkan tangan dan meraba-raba saku celana jasnya. Di sana ia menemukan sebuah kotak merah kecil.     

Ia memberikan kotak itu ke depan Qiao Mianmian di depan teriakan kerumunan orang. Ia mengangkat kepalanya, menatap Qiao Mianmian dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. "Mianmian, apakah kau bersedia menikah denganku? Selama sisa hidupmu, biarkan aku yang melindungi, menyayangi, dan menjagamu."     

Setelah selesai berbicara, ia langsung membuka kotaknya. Cincin berlian berukuran besar berkilauan di bawah sinar matahari. Pantulan cahayanya menyilaukan mata semua orang. Orang lewat yang melihat cincin berlian di dalam kotak berteriak semakin kencang.     

"Menikah dengannya. Terima! Terima!"     

"Terima dan menikah dengannya!!!"     

Su Ze kemarin membeli cincin berlian itu. Saat ia sudah memutuskan ingin mencari Qiao Mianmian untuk rujuk dengannya, ia membeli cincin berlian tersebut. Cincin seharga puluhan juta yang berukuran sebesar telur burung merpati.      

Itu adalah hadiah paling berharga yang Su Ze beli. Tapi jika cincin berlian ini dapat mengengembalikan wanita yang ia suka, menurutnya ini semua sangat sepadan. Awalnya ia tidak ingin begitu cepat melamar Qiao Mianmian. Ia sudah mengatur suasana lamaran yang lebih romantis dan menarik. Tapi suasana sekarang sangat pas, dan ia tidak ingin melewatkan kesempatan ini.     

Mendengar teriakan orang-orang di sekitar dan ditambah dengan pria yang berlutut di depannya membuat Qiao Mianmian sangat marah hingga seluruh tubuhnya bergetar.      

Saat ia akan mengangkat tangan untuk menampar wajah Su Ze, ia mendengar suara dingin yang perlahan mendekat. "Aku tidak menyangka penerus baru perusahaan Su ternyata orang yang tidak tahu malu. Bisa-bisanya memaksa seseorang menikah di depan banyak orang. Apakah kau tidak bisa melihat kalau lawan bicaramu tidak bersedia? Selain itu, kau tetap melakukan hal yang sangat konyol."     

Suara ini ....     

Qiao Mianmian tertegun dan mengangkat kepalanya. Tidak tahu sejak kapan, kerumunan yang berdiri perlahan membelah menjadi dua baris membuka sebuah jalan. Sosok ramping berjalan keluar dari jalan itu. Saat orang itu benar-benar keluar dari kerumunan, Qiao Mianmian dapat melihat wajah orang yang berhadapan dengannya dengan jelas. Matanya membelalak lagi. Ia membuka mulutnya, dengan terkejut.      

"Gong ...." Qiao Mianmian tidak melanjutkan kalimatnya.     

Ternyata Gong Zeli. Begitu Gong Zeli muncul, suara-suara yang masih bersorak mendukung Su Ze barusan perlahan menghilang.      

Gong Zeli adalah pria dengan aura dinginnya. Wajahnya seperti menuliskan, 'Aku tidak mudah diprovokasi, aku akan membunuh siapapun yang memprovokasiku.'.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.