Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Kecuali Suatu Hari Kau Mengatakan Kau Tidak Butuh Aku Lagi



Kecuali Suatu Hari Kau Mengatakan Kau Tidak Butuh Aku Lagi

3Shen Rou menatapnya dengan marah. Matanya memerah dan berlinang air mata. "Zeli, sekarang aku hanya memilikmu, dan hanya kau yang bersika baik padaku. Bahkan jika kau juga menyukai Qiao Mianmian, aku tidak akan punya apa-apa lagi. Katakan padaku, apakah kau juga menyukainya?" desak Shen Rou.     

"Tidak." Meskipun sempat muncul kecurigaan terhadap Shen Rou, tapi begitu Gong Zeli melihat air mata Shen Rou jatuh, seketika hatinya menjadi panik. Ia segera menjelaskan, "Rourou, jangan menangis. Baiklah, aku janji padamu, aku akan menyetujui apapun yang kau inginkan."     

Gong Zeli mengulurkan tangann. Ia menarik kembali Shen Rou ke dalam pelukannya. Dengan suara lembut, Gong Zeli mencoba menenangkan. "Aku akan melakukan apapun yang kau katakan. Jangan menangis dan jangan marah lagi. Masalah Qiao Chen tidak perlu terlalu cemas, kita diskusikan pelan-pelan."     

Shen Rou bersandar di pelukannya. Saat mencium aroma musk dan amber yang samar-samar di tubuh pria itu, perlahan senyuman muncul di sudut bibirnya. Ia sudah tahu, Gong Zeli tidak mungkin menolaknya. Karena pria ini mencintainya.     

Gong Zeli sama dengan dirinya. Harga diri sangat penting. Gong Zeli juga seorang pria yang sangat angkuh. Pada saat yang sama, dalam urusan percintaan, ia juga merupakan seorang pria yang tidak punya nyali. Jadi bahkan jika ia mencintai Shen Rou, sejak dulu Gong Zeli juga tidak pernah mengutarakan cintanya pada Shen Rou.     

Dan Shen Rou merasa hubungan seperti ini sudah cukup baik. Ia tidak berharap Gong Zeli akan menyatakan cinta padanya. Ia tidak menyukai Gong Zeli. Ia khawatir bila Gong Zeli menyatakan cinta padanya, hubungan keduanya tidak akan bebas seperti ini. Mungkin, ia akan kehilangan Gong Zeli. Meskipun ia tidak menyukai Gong Zeli, tapi memiliki pengejar yang begitu hebat seperti ini, bagi Shen Rou itu juga bukan hal buruk.     

"A Li, kau tidak akan meninggalkanku, kan?" Keraguan di hatinya masih belum sepenuhnya hilang, Shen Rou perlahan mengangkat kepala dari pelukan Gong Zeli, ia seketika merasa ragu.      

Shen Rou mengulurkan tangan dan perlahan melingkarkan ke pinggang Gong Zeli. Matanya penuh dengan kegelisahan dan sedikit ketakutan. Suaranya sangat pelan, "Kau pernah mengatakan kalau kau akan selalu menemaniku dan akan selalu bersikap baik padaku. A Li, bahkan jika kau juga pergi dari sisiku, aku tidak akan punya apa-apa ..."     

"Aku tidak akan meninggalkanmu," kata Gong Zeli.     

Wanita yang disukainya kini begitu lemah di hadapannya. Bagaimana mungkin Gong Zeli membiarkannya terus merasa sedih. Lengan Gong Zeli mengencang dan memeluk Shen Rou lebih erat. Ia berjanji padanya dengan suara yang lembut, "Rourou, aku akan selalu menemanimu. Kecuali suatu hari jika kau mengatakan kau sudah tidak membutuhkanku."     

Wanita di pelukannya adalah wanita yang selalu ia sukai. Tapi saat Gong Zeli memeluknya, sama sekali tidak ada perasaan tersentuh. Aroma wanita dewasa mengalir ke hidungnya. Wangi yang sangat seksi dan juga sangat menggoda. Tapi sebaliknya, ini sama sekali berbeda dengan aroma dalam ingatannya.     

*     

Sebelum jam lima sore, Mo Yesi mengatakan kalau ia akan pulang kerja. Wei Zheng, sebagai asisten pribadinya, juga ikut pulang kerja bersama-sama.      

Wei Zheng meneteskan air mata terharu. Ia menggunakan kesempataan saat Mo Yesi pergi ke kamar mandi untuk menatap Qiao Mianmian dengan serus,. Matanya bersinar dan berkata, "Nyonya, di masa depan Anda harus lebih sering datang ke perusahaan untuk menemani Presiden Mo, ya? Begitu Anda datang, efisiensi kerja Presiden Mo menjadi lebih tinggi."     

Ia bahkan boleh pulang kerja sebelum jam lima sore. Sebelumnya ini merupakan hal yang tidak mungkin terjadi.      

Sebelum Presiden Mo menikah, ia adalah seorang yang gila kerja. Setiap hari harus lembur sampai jam sembilan malam. Kadang, harus lembur sampai subuh. Bila memikirkan kembali hari-hari lembur yang tidak terbatas, Wei Zheng masih terasa sangat lelah. Sekarang ia memaksa Qiao Mianmian datang setiap hari. Jika seperti ini, maka di masa depan ia bisa pulang kerja lebih awal setiap hari. Nantinya Wei Zheng akan menjalani hidup yang indah dan bahagia dengan santai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.