Pewaris Tunggal Keluarga Gong
Pewaris Tunggal Keluarga Gong
Setelah ia menenggak anggur di tangannya dalam satu tarikan napas, sambil mengangkat gelas kosong Shen Rou meminta bartender untuk mengambilkan anggur lagi.
Ekspresi ragu-ragu muncul di wajah bartender. Identitas Nona Shen ini bukan orang biasa. Jika Nona Shen sampai mabuk dan terjadi sesuatu padanya, bar mereka tidak mampu bertanggung jawab. Apalagi dirinya hanya seorang bartender biasa.
Saat bartender itu masih ragu-ragu untuk menuruti permintaannya, Shen Rou sudah berseru tidak puas, "Anggur! Di mana anggurnya?! Cepat ambilkan anggur untukku! Kenapa kau masih diam?! Kau takut aku tidak punya uang untuk membayarmu?!"
Shen Rou menundukkan kepala dan mengeluarkan dompet yang penuh dengan berbagai macam kartu. Ia mengeluarkan sebuah kartu jenis gold dan langsung melemparkannya ke atas meja bar. "Semua ini isinya uang. Cepat ambilkan anggur itu untukku!"
Bartender itu semakin ragu-ragu. "Nona Shen, jika Anda minum lagi, Anda benar-benar akan mabuk," katanya khawatir.
Bartender itu khawatir Shen Rou mabuk dan terjadi sesuatu padanya. Ia juga takut menyinggung Nona tertua keluarga Shen ini.
Saat bartender itu merasa kebingungan harus tetap memberikan anggur pada Nona Shen atau tidak, ia tiba-tiba melihat sosok yang dikenalnya. Wajahnya langsung dipenuhi dengan kegembiraan dan segera menyambut orang tersebut dengan hormat, "Tuan Gong, selamat datang."
"Rourou, apa yang kau lakukan?"
Gong Zeli saat itu menggunakan setelan serba hitam. Bagian dadanya sedikit terbuka, lalu kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana dan ia mengerutkan alis sambil berdiri di belakang Shen Rou.
Di bawah cahaya lampu, sebuah anting berlian hitam di daun telinganya bersinar memantulkan cahaya. Penampilannya agak serampangan dan sulit diatur, dengan wajah tampan yang menunjukan pesona yang jahat. Dimanapun ia berada, pria itu bagaikan sebuah sumber hormon berbentuk manusia. Begitu ia muncul, semua wanita yang ada di bar melihat ke arahnya. Muncul ekspresi antusias dan kegembiraan di wajah mereka.
"Wah, Tuan Gong."
"Tuan Gong sangat tampan, ya. Wajah dan penampilannya benar-benar luar biasa, bahkan lebih tampan dibandingkan seorang aktor."
Dalam sekejap, orang-orang yang ada di dalam langsung bergosip dengan teman masing-masing.
"Yang lebih penting Tuan Gong sangat kaya, oke? Dia pewaris tunggal keluarga Gong. Perusahaan Gong akan menjadi miliknya seorang. Tahukah kalian betapa kaya keluarga Gong? Bahkan jika penghasilan sepuluh bintang top dijumlahkan bersama-sama, hasilnya tidak akan cukup mengalahkan kekayaan keluarga Gong."
"Seorang pria seperti Tuan Gong yang berasal dari keluarga terkenal dan begitu tampan, siapapun yang nanti akan menikah dengannya, dia pasti sangat beruntung."
"Aku rasa tidak. Katanya Tuan muda dari keluarga Gong ini memiliki temperamen yang buruk. Saat dia marah bahkan seorang wanita pun juga akan dipukulnya. Dan ..."
Seorang wanita merendahkan suaranya dan berbisik-bisik misterius dengan temannya, "Aku juga dengar, saat dia masih kecil, ia hampir membunuh teman satu kelasnya. Jika bukan karena kekuatan keluarga Gong, saat dia masih dibawah umur, dia pasti sudah masuk penjara. Katanya, temen sekelas yang dipukul olehnya masih belum bangun sampai sekarang."
Orang yang mendengar bisikan itu terkejut. "Tidak mungkin, Emosinya seburuk itu?"
"Itu benar. Salah seorang temanku adalah teman satu sekolahnya saat itu. Temanku juga mengatakan dia seperti orang gila. Dia menghajar orang sampai orang itu bersimbah darah, namun dia masih menolak untuk melepaskannya. Jika bukan karena ada guru yang datang dan melerai, dia pasti akan memukuli orang itu sampai mati."
"Kata temanku, dia seperti menderita suatu penyakit. Begitu penyakitnya kambuh, dia tidak bisa mengendalikan emosi. Pokoknya, saat sedang tenang, dia akan terlihat seperti orang baik. Tapi begitu amarahnya melonjak, dia akan berubah menjadi sangat menakutkan. Meskipun dia sangat kaya dan juga tampan, bukankah seram kalau hidup bersama dengan pria yang tidak bisa mengendalikan emosinya sendiri? Setiap harinya pasti terus merasa cemas dan tidak tenang."