Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Setelah Melahirkan Anak



Setelah Melahirkan Anak

0Ji Jinchuan mengangguk ke arah Kakek Chen dan menyapanya dengan sebutan, 'Tuan Besar Chen', bukan dengan sebutan seperti yang dilakukan oleh Chen Youran.     

Kakek Chen hanya berdeham ringan, lalu berkata, "Kalian sudah datang…"     

"Nyonya, Nona Kedua dan Tuan Muda Kedua sudah datang," teriak Bibi Zhang ke arah dapur.     

Karena mengetahui Ji Jinchuan dan Chen Youran datang hari ini, Tang Huiru memasak beberapa hidangan secara khusus. Setelah mendengar ucapan Bibi Zhang, dia pun bergegas keluar dari dapur.     

Kali ini, sebelum Chen Youran menyapa ibunya, Ji Jinchuan yang lebih dulu menyapanya dengan sebutan 'bu'. Tang Huiru pun tercengang mendengarnya. Setelah beberapa saat, dia kemudian tersenyum dan berkata, "Duduklah, makanannya akan segera siap…"     

Sisa hidangan tersebut, akhirnya dimasak oleh pelayan, sementara Tang Huiru kembali ke kamar dan mengganti pakaiannya. Beberapa menit kemudian, dia turun dari lantai atas, kemudian duduk di sofa dan ikut mengobrol.     

Ketika Chen Yaoting sesekali bertanya mengenai pekerjaan, Ji Jinchuan menjawabnya dengan santai. Sesekali, Kakek Chen juga menyisipkan beberapa kalimat. Sementara itu, Tang Huiru dan Chen Youran duduk diam di samping mereka.     

Saat ini, Tang Huiru tiba-tiba memikirkan berita di media tentang Ji Jinchuan dan Xue Ling. Lalu, dia berkata dengan ragu-ragu, "Jinchuan, ibu ingin bertanya padamu…"     

"Ibu!" Chen Youran mengetahui apa yang akan ditanyakan oleh ibunya, jadi dengan cepat menyela perkataannya. Dia sedang terburu-buru, jadi tidak bisa mengontrol suaranya. Nada suaranya terdengar agak tinggi, sampai-sampai membuat ketiga orang lainnya satu per satu menatap ke arahnya. Semua orang di sana menatapnya dengan heran, terutama pria yang ada di sampingnya. Tatapan pria itu terlalu tajam. Sepasang mata hitam pekatnya seolah mampu mencerna tipuan kecilnya.     

Chen Youran menegakkan kepalanya. Dia memasang ekspresi pura-pura sedih dan menyentuh perutnya. Kemudian,, dia berkata, "Kapan makan malam dimulai? Aku sudah merasa sedikit lapar."     

"Tunggu kakakmu dan Yiyi. Mereka akan tiba sebentar lagi," tutur Tang Huiru. Dia mengetahui bahwa putrinya itu sengaja menyela perkataannya untuk mengalihkan topik pembicaraannya tadi.     

Tidak lama kemudian, terdengar suara pelayan datang dari ruang tamu berkata, "Nona Tertua, Nona Kecil…"     

Kemudian, tampaklah sosok Chen Shuna bersama Gu Yiyi yang menuju ke ruang tamu. Dia mengenakan mantel berwarna coklat unta. Kerah bajunya yang berwarna kuning bebek, membuat tulang selangkanya tampak semakin halus. Dia mengenakan celana hitam ketat bahwa bagian bawahnya. Sementara itu, Gu Yiyi yang berada di gendongannya memakai topi kelinci. Wajah mungilnya yang gemuk tampak cantik.     

Setelah sampai di ruang tamu, Chen Shuna menurunkan Gu Yiyi dari gendongannya. Putri kecilnya itu langsung berlari ke Tang Huiru dengan kaki pendeknya dan berteriak, "Nenek!"     

Tang Huiru segera mengangkat tubuh kecil Gu Yiyi dan mencium pipinya. Lalu, dia bertanya, "Yiyi apa kamu kangen nenek?"     

Gu Yiyi tidak menjawabnya. Dia lebih tertarik pada buah anggur di atas meja. Chen Youran pun melepas satu buah dari tangkainya, mengupasnya dan berniat memasukkannya ke dalam mulut Gu Yiyi. Mata hitam Gu Yiyi menatapnya dengan saksama, tetapi dia tidak berani membuka mulut untuk memakannya. Dia pun berkata sambil tersenyum, "Yiyi, apa kamu tidak mengingat Bibi?"     

Sebelumnya, Chen Youran mengira bahwa Gu Yiyi adalah anak dari Gu Jinchen dan Chen Shuna, jadi dia tidak dekat dengannya. Setelah mengetahui pengalaman hidupnya yang sebenarnya, dia pikir anak kecil itu sangat menyedihkan. Gu Yiyi telah kehilangan orang tuanya tidak lama setelah dia lahir. Jika bukan karena Chen Shuna, anak ini pasti sudah berada di panti asuhan atau diadopsi oleh orang lain.     

Melihat senyumnya, Gu Yiyi menyeringai. Kemudian, dia membuka mulutnya dan menggigit anggur itu. Sari buah itu pun mengalir keluar dari sudut mulutnya. Tang Huiru yang melihat hal itu langsung mengambil tisu dan menyekanya sampai bersih.     

Kemudian, Chen Youran menggendong, lalu memangku Gu Yiyi di kakinya. Tiba-tiba, tangan kecil Gu Yiyi menjambak rambut yang menjuntai di dadanya. Dia pun otomatis mendesis kesakitan.     

Ji Jinchuan yang melihat hal itu segera menyelamatkan rambut Chen Youran dari tangan si kecil. Lalu, dia berkata dengan suara hangat, "Setelah melahirkan anak, apa kamu tidak berniat untuk memotong rambutmu? Kalau tidak, kamu pasti akan menderita."     

Chen Youran saat ini tengah bercanda dengan Gu Yiyi. Dia memunculkan senyum di sudut mulutnya. Saat mendengar perkataan Ji Jinchuan, dia menjawab dengan lembut, "Masih bisa diikat, kok…"     

Ji Jinchuan lalu menyisihkan rambut Chen Youran yang menjuntai di dadanya ke belakang punggungnya agar tidak dijambak lagi oleh Gu Yiyi. Dia pun berkata, "Benar juga…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.