Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Perasaan yang Tersisa



Perasaan yang Tersisa

1Saat Ji Jinchuan kembali ke rumah, Chen Youran sudah berada di rumah. Dia pun sedikit terkejut. Gu Jinchen sedang koma, jadi dia pikir wanita itu akan pulang larut malam ini.     

Chen Youran sudah mandi. Dia bahkan sudah mengenakan piyama dan menunggu kedatangan Ji Jinchuan di ruang tamu. Melihat pria itu pulang, dia bangkit dari duduknya dan menatapnya. Lalu, dia menyapanya, "Kamu sudah pulang."     

"Iya…" Ji Jinchuan hanya berkata singkat. Kemudian, dia melepas mantelnya, lalu menggantungnya di gantungan pakaian. "Bagaimana keadaannya?"     

Chen Youran melongo sejenak. Kemudian, dia menyadari bahwa Ji Jinchuan menanyakan keadaan Gu Jinchen. Dia pun menjawab, "Masih belum bangun…"     

Ji Jinchuan melonggarkan dasinya dan melihat jam di dinding. Waktu menunjukkan sudah pukul 11 malam. Apa dia menungguku? Batinnya.     

Ketika pertanyaan 'kenapa belum tidur?' sampai di mulut Ji Jinchuan, tiba-tiba dia mendengar Chen Youran berkata, "Aku punya sesuatu untuk ditanyakan kepadamu."     

Ternyata penantiannya memiliki tujuan. Dan ketulusannya seperti saat sebelumnya sudah hilang, batin Ji Jinchuan. Dia berjalan menaiki tangga sambil berkata, "Ayo bicara di kamar…"     

Chen Youran segera mengikuti Ji Jinchuan. Mereka pun memasuki kamar satu per satu. Dia lalu bertanya sambil menatap pria yang sedang melepas ikatan dasinya itu, "Apa masalah Gu Shiqi ada hubungannya denganmu?"     

Saat ini, Ji Jinchuan sedang melepas jam tangannya. Mendengar kata-kata istrinya, membuatnya sedikit mengerutkan alis. Dia pun menjawab, "Tidak…"     

Chen Youran berjalan dua langkah ke depan. Dia menatap Ji Jinchuan sejenak dan berusaha memperhatikan ekspresi wajahnya. Dia melanjutkan, "Pada malam Bai Shiyan mengalami kesulitan, dia meneleponmu. Dia bahkan memberitahu Gu Shiqi kalau dia adalah kekasih wanitamu."     

"Aku tidak memiliki hubungan dengan dia," kata Ji Jinchuan dengan suara hangat sambil meletakkan jam tangannya di atas meja.     

"Tidak ada hubungan, tapi kamu selalu membantunya lagi dan lagi. Meskipun bukan kamu yang pergi malam itu, tapi kamu tetap meminta orang lain untuk menyelamatkannya. Gu Shiqi awalnya hanya ditahan selama 15 hari. Dan akhirnya dia dijatuhi hukuman selama enam tahun penjara. Pasti ada seseorang yang memanipulasi di balik ini semua," tutur Chen Youran sembari menatap Ji Jinchuan.     

Mendengar perkataan Chen Youran yang seolah curiga kepadanya, alis Ji Jichuan mengerut semakin kencang. Wajahnya yang tegas tampak tidak senang. Dia pun berkata dengan dingin, "Kenapa kamu beranggapan aku yang melakukannya?"     

"Itu karena kamu dan Bai Shiyan memiliki hubungan yang tidak biasa!" Mata Chen Youran sedikit menyipit.     

Ji Jinchuan tidak sadar dan tidak berpikir bahwa Chen Youran sedang cemburu. Dia menegangkan wajahnya dan berkata dengan dingin, "Karena Gu Shiqi dipenjara, Nyonya Gu menabrak Gu Jinchen. Hanya karena Gu Jinchen, kamu bahkan berani untuk meragukanku?"     

Chen Youran terdiam. Ji Jinchuan adalah orang yang berprinsip. Kalau dia memang benar-benar melakukan sesuatu, dia tidak akan pernah menyangkalnya, baik itu masalah besar atau kecil. Apa Xu Chengyan salah? Batinnya.     

Mendengar ucapan Ji Jinchuan, Chen Youran merasa bahwa perkataannya sangat mungkin menyakitinya. Menyadari hal itu, dia berkata dengan terbata-bata, "Aku… aku hanya…"     

Kemudian, Ji Jinchuan melewatinya dengan acuh tak acuh dan hendak masuk ke dalam kamar mandi. Namun, Chen Youran memeluknya dari belakang. Lengan rampingnya melingkari pinggang pria itu dan kepalanya menempel di punggungnya yang lebar.     

"Maaf, aku sudah salah paham…"     

Ji Jinchuan berdiri diam dan membiarkan Chen Youran memeluknya. Dada Chen Youran menempel ke punggungnya. Dia bisa merasakan dengan jelas dua tonjolan lembut di dadanya melalui pakaian yang mereka gunakan, tetapi dia tidak memiliki perasaan ingin sedikit pun. Dia lalu berkata dengan dingin, "Beberapa hari ke depan, kamu jangan terlalu sering pergi ke rumah sakit."     

Chen Youran sedikit tertegun mendengar hal itu. Dia mengerutkan alis, menatap ke arah Ji Jinchuan dan bertanya, "Kenapa?"     

"Kamu pikir kamu siapa punya kewajiban untuk menjenguknya?" Ji Jinchuan menyingkirkan tangan Chen Youran dan menatapnya.     

Hati Chen Youran seketika membeku. Keempat mata dua orang itu saling memandang dalam diam. Mata hitam Chen Youran memantulkan wajah dingin Ji Jinchuan.      

"Aku mengenalnya sejak kecil. Dan dia sedang mengalami keadaan yang sangat buruk. Kenapa aku tidak boleh pergi menjenguknya?" tutur Chen Youran.     

'Aku sudah mengenalnya sejak kecil', kata-kata itu benar-benar merangsang kemarahan Ji Jinchuan. Wajahnya tampak sedingin es. Dia berkata dengan sangat dingin, "Kamu tidak perlu mengingatkanku kalau kalian adalah sepasang kekasih sejak kecil. Lalu, apa kamu ingin memberitahuku juga kalau kamu masih mencintainya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.