Memberinya Sedikit Hukuman
Memberinya Sedikit Hukuman
Ji Jinchuan menurunkan dagu Xue Ling dan menatapnya dengan penuh minat, dia lalu berkata, "Pindah ke belakang…"
Xue Ling berpikir bahwa Ji Jinchuan merasa ruang di bagian depan tidak cukup luas untuk 'bersenang-senang'. Jadi, dia keluar dari dalam mobil tanpa banyak berpikir. Begitu dia keluar dari mobil, Ji Jinchuan mengunci pintunya, sehingga dia tidak bisa membuka pintu belakang.
Setelah itu, Ji Jinchuan menurunkan kaca jendela dan memandang wanita langsing itu dengan sinis, lalu mencibir, "Xue Ling, coba kamu pikirkan, wanita seperti apa yang diinginkan oleh seorang Ji Jinchuan?"
Seketika ekspresi wajah Xue Ling berubah. Dia tidak menjawab dan malah bertanya, "Presiden Ji, apa maksudmu?"
Ji Jinchuan menyeringai. Dia menaikkan kaca jendela dan melaju pergi tanpa memedulikan teriakan Xue Ling di belakangnya. Mobil itu naik ke jembatan dan melaju menuju ke utara. Lalu, mobil tersebut berhenti di parit, tempat kedua kota bertemu. Kaca jendela mobil tampak diturunkan dan dua benda dilempar ke luar, yang satu adalah mantel Xue Ling, sementara yang lainnya adalah tasnya.
Usai membuang dua benda itu, Ji Jinchuan tidak langsung pergi. Sebaliknya, dia mengambil kotak rokok dari laci mobil, lalu mengambil sebatang rokok dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Kemudian, dia menyalakannya, lingkaran asap pun keluar dari bibir tipisnya dan beterbangan di sekitar matanya. Hal itu membuat pandangan matanya menjadi kabur.
Xiao Cheng menekan foto Chen Youran dan Gu Jinchen dari media, tetapi tidak mengetahui siapa yang mengirimnya. Ji Jinchuan memang berencana untuk datang ke jamuan makan malam ini, namun dia tidak menyangka akan menemukan fakta bahwa Xue Ling lah yang berada di balik layar. Wanita itu juga sama sekali tidak sungkan dan malah menjawab telepon dari Chen Youran. Wanita itu jelas-jelas ingin menjebak istrinya melalui media belum lama ini, namun malah bilang bahwa mereka berteman. Menurutnya, itu adalah sikap yang sangat menjijikkan.
Karena mengenal Bibi Jian, aku hanya memberinya hukuman kecil malam ini. Tetapi, kalau dia melakukannya lagi lain kali, aku tidak akan membiarkannya pergi begitu saja, batin Ji Jinchuan.
***
Setelah Ji Jinchuan pergi, Xue Ling membalikkan tubuhnya dengan cepat. Tubuh bagian atasnya hanya mengenakan kaos tipis berenda. Di malam hari, cuaca terasa sangat dingin ketika angin bertiup, dia pun hanya dapat memeluk erat lengannya sendiri dan giginya bergemeletuk. Dia mengira Ji Jinchuan akan merasa terpukul ketika melihat foto-foto itu. Selama dia bekerja keras hari ini, dia berpikir bisa memiliki hubungan yang lebih dengan pria itu. Apalagi jika dia akan hamil karena kecelakaan itu. Dilihat dari Xie Suling yang begitu menyukainya, ada kemungkinan besar dia akan menikah dengan Ji Jinchuan dan menjadi menantu wanita Keluarga Ji.
Ketika Xue Ling mendengar perkataan Ji Jinchuan yang ambigu, dia pikir mereka akan 'bersenang-senang' malam ini. Dia merasa pria itu menggodanya lebih dulu di awal. Apa aku melakukan hal yang salah? Batinnya.
Xue Ling terus memikirkannya dengan hati-hati. Kecuali menyentuh ponsel Ji Jinchuan tanpa seizinnya, dia melakukan dengan baik dalam semua aspek malam ini. Jadi, dia menyimpulkan kemarahan Ji Jinchuan yang tiba-tiba dikarenakan dia menjawab teleponnya.
Posisi jalan tempatnya berada saat ini agak jauh. Jangankan taksi, pejalan kaki pun hanya ada sedikit. Tasnya berada di dalam mobil Ji Jinchuan, ponsel serta dompetnya semuanya juga ada di sana. Sangat sulit untuk meminta bantuan. Bagaimana aku bisa pulang? Rengeknya dalam hati.
Angin di malam hari terasa semakin dingin di dalam cuaca seperti ini. Xue Ling berjongkok di tanah agar lebih hangat. Dia terus menggigil karena kedinginan saat ini. Setelah beberapa saat, dia merasa seluruh tubuhnya akan menjadi beku. Dia meletakkan tangannya di mulutnya dan meniupkan udara pada tangannya. Dia juga menggosokkan kedua tangannya untuk mendapat kehangatan.
Satu jam kemudian, sebuah mobil berhenti di depannya. Pria yang turun dari mobil melepas pakaiannya untuk membungkus tubuh Xue Ling.
"Bagaimana bisa kamu terlihat seperti hantu begini?" tanya pria itu.
Wajah Xue Ling tampak sangat pucat, begitu pula dengan bibirnya. Seluruh tubuhnya menggigil saat ini. Dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.
"Masuk ke mobil dulu…" Pria itu membungkus tubuh Xue Ling dengan pakaiannya dan memeluknya dengan erat. Dia membawanya ke arah mobil dan membukakan pintu mobil untuknya. Lalu, dia masuk dari sisi lain dan langsung menyalakan pemanas mobil.