Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Jika Tidak Mau, Lupakan Saja



Jika Tidak Mau, Lupakan Saja

1Melihat wajah tanpa ekspresi Ji Jinchuan, diam-diam Xue Ling merasa bahagia. Dia menganggap bahwa ini bukan kesalahannya, tetapi kesalahan Chen Youran sendiri. Dia jelas-jelas sudah menikah dengan Ji Jinchuan, tetapi berselingkuh dengan Gu Jinchen, batinnya.     

Xue Ling berpikir bahwa Ji Jinchuan akan menanyakan dari mana asal foto itu. Namun, ternyata Ji Jinchuan tidak mengatakan sepatah kata pun. Pria itu hanya memasukkan foto tersebut ke dalam saku jasnya, memakai jasnya, lalu meninggalkan bilik. Dia pun segera mengikutinya dengan membawa tasnya.      

Setelah keluar dari hotel, Ji Jinchuan memberi Xue Ling kunci mobilnya dan berkata, "Kamu yang menyetir mobilku."     

Wajah Xue Ling tampak sangat gembira. Dia menyetujuinya sambil mengambil alih kunci mobil dari tangan Ji Jinchuan, kemudian pergi ke tempat parkir. Beberapa menit kemudian, dia mengendarai mobil itu keluar dari tempat parkir dan berhenti tepat di depan Ji Jinchuan.     

Ji Jinchuan mengetuk kaca jendela mobil, Xue Ling pun menurunkan kaca jendelanya dengan penuh keheranan. Lalu, Ji Jinchuan berkata dengan lemah, "Aku saja yang menyetir."     

Mendengar hal itu, Xue Ling segera keluar dari mobil. Dia berjalan mengitari bagian depan mobil dan duduk di kursi penumpang di sebelah kursi pengemudi. Sementara Ji Jinchuan masuk ke dalam mobil dan langsung menyalakan mesinnya.      

Setelah menempuh jarak cukup jauh, Xue Ling bertanya, "Presiden Ji, kita akan pergi ke mana?"     

"Kamu ingin pergi ke mana?" tanya Ji Jinchuan terus melihat ke depan.     

Sejak Ji Jinchuan melihat foto-foto itu, ekspresi wajahnya menjadi buruk. Xue Ling menduga bahwa pria itu sedang berada dalam suasana hati yang buruk saat ini. Dia mengeluarkan beberapa kata dan berbicara dengan lembut, "Selama aku bisa bersamamu, aku mau pergi ke mana saja."     

Tepat di depan lampu lalu lintas, mobil itu berhenti. Ji Jinchuan melihat ke depan lampu yang berwarna merah dengan jari-jari yang mengetuk kemudi. Lalu, dia bertanya, "Kamu tidak menyesal?"     

Melihat bahwa Ji Jinchuan tidak menolak, Xue Ling diam-diam merasa sangat senang di dalam hatinya. Namun, dia tidak ingin memberikan ekspresi wajah yang terlalu kentara, jadi dia hanya berdeham dengan pelan sebagai tanda setuju.     

Setelah lampu lalu lintas berubah menjadi warna hijau, Ji Jinchuan kembali melajukan mobilnya. Xue Ling pun berinisiatif untuk menyalakan musik, namun Ji Jinchuan menghentikannya. Setelah itu, Xue Ling mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan teks yang berisi nomor plat Ji Jinchuan kepada seseorang. Melihat mobil melaju semakin jauh dari Kota A, dia bertanya dengan curiga, "Ke mana kita akan pergi?"     

Ji Jinchuan tidak mengucapkan sepatah kata pun sebagai jawaban. Setelah menempuh jarak yang sangat jauh, dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan.     

"Sudah sampai…"     

Xue Ling melihat ke luar dengan penuh keraguan. Tempat ini adalah batas antara ujung Kota A dengan jalan tol. Jalannya agak terpencil dan hanya ada sedikit pejalan kaki di jalanan. Dia menatap Ji Jinchuan dengan tatapan kosong, lalu bertanya, "Apa yang akan kita lakukan di sini?"     

Ji Jinchuan meletakkan satu tangannya di kemudi dan menoleh ke samping. Tatapan matanya yang dalam seperti pusaran air yang tak berujung, yang seolah dapat menarik orang dan membuatnya terjatuh ke dalamnya.      

"Ada banyak hal yang bisa dilakukan di tempat seperti itu," jawab Ji Jinchuan.     

Setelah mencerna apa maksud dari perkataan pria itu sejenak, Xue Ling akhirnya mengerti. Seketika, ada rona merah di kedua pipinya yang cantik. Dia pun membalas, "Kita bisa… pergi ke hotel."     

Jari-jari Ji Jinchuan mengetuk-ngetuk kemudi. Suara magnetis yang rendah dengan kata-kata yang sedikit ambigu terdengar memesona keluar dari mulutnya, "Kamu tidak suka di sini?"     

"Bukan begitu, hanya saja di sini…" Xue Ling melirik ke luar dan memandangi sekeliling mereka. Tidak ada yang akan lewat, kan? Batinnya.     

Mendengar nada enggan Xue Ling, Ji Jinchuan kembali berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau tidak mau, lupakan saja."     

Berpikir bahwa Ji Jinchuan akan segera berubah pikiran, Xue Ling segera berkata dengan nada yang sedikit mendesak, "Tidak, tidak…"     

Bibir Ji Jinchuan pun melengkung, dia lalu berkata, "Lepas bajumu."     

Mendengar hal itu, Xue Ling sedikit ragu-ragu. Sambil memandang wajah pria tampan di sampingnya, dengan malu-malu dia melepas mantelnya. Di bagian dalamnya, dia menggunakan kaos berenda tipis. Pakaian ketatnya membentuk tubuh indahnya itu. Tangannya lalu memutar ke belakang untuk membuka kait pakaian dalamnya.     

Melihat wanita di hadapannya memberikan kesediaannya untuk melepas pakaiannya, mulut Ji Jinchuan mengangkat senyum dengan sentuhan ironi. Mata gelapnya yang dalam penuh ketenangan dan tanpa ada jejak nafsu. Jari-jarinya yang ramping kemudian mengangkat rahang Xue Ling. Matanya yang dalam memantulkan tubuh langsing wanita itu. Dia perlahan mencondongkan tubuhnya semakin dekat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.