Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kamu Sudah Sangat Lama Tidak Pulang (1)



Kamu Sudah Sangat Lama Tidak Pulang (1)

2Lampu di tempat parkir diatur otomatis. Jadi, karena tidak ada orang yang datang, lampu menjadi gelap. Chen Youran juga tidak mengetahui sudah berapa lama dia menunggu di tempat parkir bawah tanah. Udara dingin malam hari menembus kulitnya. Hawa malam ini pun terasa sangat amat dingin, seketika dia meringkuk dan terus-menerus menggosok-gosok lengannya. Dia mencoba untuk menghangatkan tubuh untuk menghindari tubuhnya menjadi dingin dan kaku. Dia bersandar di dinding dengan sekuat tenaga sambil mengelus perutnya yang rata dan sedikit mengantuk.     

Samar-samar terdengar suara langkah kaki yang berat dari ruang bawah tanah. Lampu di tempat parkir akhirnya menyala, disusul suara mobil yang terbuka kuncinya. Kemudian, lampu belakang mobil yang tidak jauh dari tempatnya itu menyala.     

Chen Youran melihat sosok pria yang sangat dikenalnya menuju Maybach hitam dengan buru-buru. Dia berniat bangkit, tetapi karena sudah terlalu lama, kakinya mati rasa. Secara refleks, dia jatuh kembali ke lantai parkiran. Akhirnya, dia hanya bisa menggerakkan bibirnya dan bersuara pelan, "Ji Jinchuan…"     

Karena hari sudah larut malam dan tempat parkir sepi, meskipun suara Chen Youran sangat kecil, tetapi Ji Jinchuan masih bisa mendengarnya. Dia seketika menghentikan langkah kakinya dan melihat sekeliling. Lalu, dia pun menemukan sosok yang tampak gelap di lantai di sebuah belakang pilar dinding tidak jauh dari tempatnya berdiri. Rambut hitam panjang wanita itu berayun terkena angin. Dia segera berjalan perlahan menuju pilar dinding tempat Chen Youran terduduk. Dia menatap wanita yang berada di lantai itu, perasaan cemas di hatinya perlahan runtuh.      

"Apa yang kamu lakukan di sini malam-malam dan tidak pulang?" tanya Ji Jinchuan dengan suara dingin.     

Chen Youran menatap mata pria di hadapannya yang penuh dengan kecemasan dan segera berubah menjadi dingin. Dia menggerakkan bibirnya dan menggigitnya dengan sedih. Kemudian, dia memalingkan kepalanya dari tatapan pria itu.     

Melihat Chen Youran tidak berbicara, Ji Jinchuan menjadi semakin kesal dan berkata dengan dingin, "Jawab!"     

Chen Youran diam-diam meremas kakinya yang kaku. Dia mencoba untuk berdiri, tetapi kakinya masih lemah. Dia menggigit bibirnya sambil menatap Ji Jinchuan dan berkata, "Kakiku mati rasa."     

Saat Chen Youran sedikit mendongak, wajahnya yang sedikit pucat seketika terlihat. Mata hitamnya telah penuh dengan kabut. Penampilannya yang malang ini membuatnya terlihat seperti seseorang yang dicampakkan. Ketika bertemu dengan mata merah dan tatapan sedih istrinya, tidak peduli seberapa besar amarahnya, Ji Jinchuan tiba-tiba tidak bisa mengeluarkannya. Dia memperlambat nada bicaranya dan berkata dengan lembut, "Apa yang kamu lakukan di tempat parkir?"     

Alih-alih menjawab pertanyaannya, Chen Youran mendongak dan mengulangi apa yang dia katakan sebelumnya, "Kakiku mati rasa."     

Ji Jinchuan pun semakin tidak berdaya. Dia lalu membungkuk untuk memeluk Chen Youran. Lengan kiri wanita itu melingkari lehernya. Tangan dingin wanita itu pun seketika menyentuh kulit leher belakangnya. Dia mengerutkan kening dan kembali bertanya, "Sudah berapa lama kamu di sini?"     

Chen Youran terus menempel pada tubuh Ji Jinchuan. Dia ingin menyerap lebih banyak kehangatan di tubuh suamiya. Namun, Ji Jinchuan mengenakan jas saat ini, jadi tidak terlalu banyak suhu hangat tubuhnya yang bisa dirasakannya. Dia mengusap-usapkan kepalanya pada jas pria di hadapannya dan meletakkan wajah cantiknya di dadanya. Kemudian, dia menjawab dengan suara serak, "Tidak terlalu lama…"     

Ji Jinchuan memapah Chen Youran menuju ke dalam mobil. Mereka membuka pintu bersama, lalu dia membungkuk dan meletakkan istrinya di kursi samping kemudi. Setelah itu, dia berjalan ke sisi lain dan menarik pintu pengemudi. Dia segera melepas jasnya dan membungkus tubuh wanita di sampingnya begitu masuk ke dalam mobil.     

Jas Ji Jinchuan penuh dengan suhu tubuhnya dan terdapat sedikit aroma mint serta tembakau yang bercampur di atasnya. Chen Youran telah berada di tempat parkir sangat lama, sehingga pakaian dan tubuhnya sudah terbungkus dengan dinginnya malam. Ji Jinchuan juga menyalakan pemanas di dalam mobil. Kemudian, dia meletakkan tangannya di setir dan jari-jarinya yang panjang berdetak berirama. Wajahnya tampak dingin dan kaku. Siapa pun dapat melihat bahwa dia sedang dalam suasana hati yang buruk saat ini.     

Melihat hal itu, Chen Youran tidak berani untuk membuka suara dengan gegabah dan menyerahkan kembali jas Ji Jinchuan. Suaminya hanya mengenakan kemeja putih tanpa dasi. Mungkin karena terlalu terburu-buru, kancing kemeja atasnya berada di posisi yang salah. Kemejanya tampak tidak rapi dan longgar yang membuatnya tampak berantakan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.