Aku Bisa Melakukannya Sendiri
Aku Bisa Melakukannya Sendiri
Feng Yi datang untuk menjemput Ji Jinchuan dan Xiao Cheng turun dari pesawat, lalu keluar dari bandara. Ji Jinchuan memejamkan mata dan beristirahat di dalam mobil.
"Akhir-akhir ini ponselmu sangat sunyi," tutur Ji Jinchuan.
Xiao Cheng yang duduk di kursi penumpang depan tertegun selama beberapa saat sebelum akhirnya mengerti maksud perkataannya. Dia pun menjawab, "Nyonya Muda sepertinya tahu kalau Anda akan sangat sibuk selama perjalanan bisnis."
Ji Jinchuan tidak berbicara lagi. Wajah dinginnya tampak sedikit lelah. Sementara mantel hitamnya yang mahal seolah tertutup dengan debu.
Ketika mobil meninggalkan bandara, Feng Yi bertanya, "Presiden Ji, apa Anda ingin pergi ke perusahaan atau pulang?"
Pria di kursi penumpang belakang terdiam sesaat. Kemudian, dia menjawab dengan suara tenang, "Pergi ke perusahaan."
***
Karena pergi ke panti asuhan bersama Ji Wenqing kemarin dan pulang cukup larut malam, Chen Youran bangun kesiangan. Setelah selesai mandi, dia turun ke lantai bawah. Bibi Wu pun segera membawakan sarapannya ke meja. Melihat bahwa wanita itu mengenakan pakaian rumah, dia bertanya, "Nyonya Muda, apa Anda tidak pergi keluar hari ini?"
"Hmm," jawab Chen Youran. Dia duduk di meja makan, kemudian mengambil koran dari rak dan membukanya sambil bersiap memakan sarapannya. Koran itu penuh dengan berita yang tidak relevan. Dia memandangnya dengan santai dan meletakkannya kembali di rak. Matanya sekilas melirik majalah yang sudah lama sekali. Sampul majalah tersebut adalah pria dingin yang mengenakan setelan jas hitam polos dengan temperamen tekad kuat di pasar bisnis.
Chen Youran menghitung bahwa Ji Jinchuan telah melakukan perjalanan bisnis selama setengah bulan lamanya dan tidak tahu kapan pria itu akan kembali. Kemarahan tanpa alasan membuatnya bingung. Ketika pria itu kembali, dia membulatkan tekad untuk bertanya padanya dengan jelas. Dia menurunkan gelas susunya dan bertanya pada Bibi Wu, "Apa hari ini dia menelepon ke rumah?"
"Tidak," jawab Bibi Wu dengan singkat. Dia seketika menghentikan kesibukannya dan menghindari bertatapan mata dengan Chen Youran.
Hati Chen Youran sedikit tertekan. Dia menggigit tepi gelas dan kembali meminum susunya. Sementara sarapannya tetap utuh. Dia lalu berkata, "Ambil itu…"
Bibi Wu melihat sarapan Chen Youran yang belum disentuhnya sama sekali dan berkata, "Nyonya Muda, sarapan itu sangat penting. Bahkan kalau kamu tidak ingin memakannya, kamu harus memikirkan bayi yang ada dalam perutmu."
Chen Youran tidak berbicara apa pun. Dia bangkit dan berjalan ke sofa. Setelah memikirkannya, dia memutuskan untuk menghubungi Xiao Cheng dan bertanya kapan mereka akan kembali. Setelah telepon terhubung, dia langsung bertanya, "Asisten Xiao, apa kalian sudah kembali?"
Xiao Cheng berada dalam dilema. Presiden Ji tidak mengatakan apa-apa, jadi dia tidak berani untuk mengatakan bahwa mereka sudah kembali. Jika dia mengatakan belum kembali, itu adalah bohong. Faktanya, mereka sudah kembali selama seminggu.
Chen Youran menyadari keraguan Xiao Cheng dalam diamnya. Samar-samar, dia mendengar suara seorang rekan dari Departemen Sekretariat. Dia diam-diam menebak, "Asisten Xiao, tolong beritahu aku kapan dia akan kembali, jadi aku bisa menjemputnya."
Kata 'baik' tersangkut di tenggorokan Xiao Cheng untuk waktu yang lama, sebelum akhirnya keluar. Setelah panggilan berakhir, hatinya sepertinya berdegup kencang. Saat ini, posisinya terjepit antara bos dan istri bos. Pekerjaan sebagai asisten ini memang sulit untuk dilakukan, batinnya.
Setelah menelepon, Chen Youran kembali ke kamarnya dan mengganti pakaiannya. Ketika dia turun dari lantai dua, Bibi Wu melihat bahwa wanita itu akan keluar dan dengan cepat berkata, "Nyonya Muda, apa kamu ingin pergi? Aku akan meminta Xiao Li untuk menyiapkan mobil."
Chen Youran mengeluarkan sepasang sepatu bot dari lemari sepatu di pintu masuk dan memakainya. Lalu, dia menjawab, "Tidak perlu, aku akan menyetir sendiri," jawabnya.
Bibi Wu yang merasa khawatir pun berkata, "Nyonya Muda, biarkan Xiao Li pergi bersamamu. Aku tidak bisa memberitahu Tuan Muda kalau ada sesuatu hal yang buruk terjadi."
"Aku bisa melakukannya sendiri." Wajah Chen Youran tampak agak dingin.
Biasanya Chen Youran selalu baik kepada seluruh pelayannya dan juga selalu tersenyum ketika berbicara. Saat ini, wanita itu tampak sangat sedih. Bibi Wu pun tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia hanya bisa menyuruhnya mengemudi dengan hati-hati.