Itu Ide yang Bagus
Itu Ide yang Bagus
Sekilas, Chen Youran dapat melihat ada satu kalimat pendek di sana yang bertuliskan, 'Terima kasih, Bibi'.
Ji Wenqing lalu kembali meletakkan ponselnya dan menyesap kopi hangatnya. Kemudian, dia berkata, "Seharusnya Abel tidak perlu pergi ke luar negeri. Mungkin pulang kampung akan lebih kondusif bagi perkembangannya. Meskipun hanya ada sedikit pengamen jalanan di Tiongkok, tetapi bukan berarti itu tidak ada sama sekali."
Chen Youran mengikuti garis pandang Ji Wenqing yang menatap pemuda bermain gitar itu. Kemudian, dia berkata sambil berpikir, "Aku tidak tahu di mana dia mengembara sekarang. Mungkin dia sudah tidak di California."
"Kamu bisa tetap menyimpan tanda tangannya dan menjualnya untuk mendapatkan uang setelah dia terkenal," tutur Ji Wenqing sambil tersenyum.
Chen Youran pun menunjukkan senyuman di wajahnya. Senyum itu tampak cerah dan cantik. Lalu, dia pun membalas, "Itu ide yang bagus!"
Tanpa disadari, mereka sudah tiba di tempat makan. Keduanya makan di restoran pribadi terdekat. Terlepas dari perbedaan usia, mereka berdua tidak hanya langsung akrab, tetapi juga memiliki selera rasa makanan yang sama. Mereka pun makan dengan penuh perasaan senang.
Setelah selesai makan, Ji Wenqing membayar tagihan. Kemudian, mereka berdua membuat janji untuk pergi melakukan spa bersama besok.
Sementara Xiao Li yang telah menunggu di luar restoran, langsung membukakan pintu untuk Chen Youran ketika melihatnya keluar dari restoran. Kemudian, dia bertanya, "Nyonya Muda, apa kita akan pulang?"
Chen Youran berdeham sebagai jawaban, lalu melambai ke Ji Wenqing. Kemudian, dia membungkuk dan duduk di dalam mobil. Setelah itu, Xiao Li menutup pintu mobil tersebut.
***
Ketika Chen Youran tiba di vila, Bibi Wu melihatnya sedang berada dalam suasana hati yang baik. Dia juga melihat Xiao Li membawa beberapa tas belanja di tangannya. Dia lalu berkata sambil tersenyum, "Nyonya Muda harus sering pergi jalan-jalan dan menjaga agar suasana hati tetap bahagia setiap harinya."
"Bibi takut aku akan mengalami stres berat dalam masa kehamilanku ya…" kata Chen Youran sambil melepas mantelnya.
Bibi Wu lalu mengambil alih mantel Chen Youran dan menggantungnya di gantungan baju di dekat pintu masuk. Dia pun bertanya, "Apa Anda ingin makan malam, Nyonya Muda?"
"Aku sudah makan," jawab Chen Youran sambil memunculkan senyum di wajahnya. Dia kemudian meminta pelayan lain untuk membawa belanjaannya ke kamar tidur di lantai atas, sementara dirinya beristirahat di sofa sebentar. Bibi Wu menuangkan air untuknya, lalu dia meminumnya. Setelah itu, dia meletakkan gelasnya dan kembali ke kamarnya.
Setelah Chen Youran naik ke atas, Bibi Wu menghubungi Ji Jinchuan dan melaporkan, "Tuan Muda, Nyonya Muda sudah pulang. Dia dalam suasana hati yang baik dan telah membeli banyak barang… Sesuai permintaan Anda, karpet di kamar mandi telah diganti dengan anti licin… Baik, aku akan mengantarkan susu ke kamarnya. Anda tidak perlu khawatir."
Di malam hari, ketika Chen Youran pergi ke kamar mandi untuk mandi, dia menemukan bahwa tidak hanya karpet di kamar mandi, tetapi karpet di kamar tidur menuju ke pintu kamar mandi juga telah diganti. Semuanya baru dan bersih. Dan yang paling penting itu adalah anti licin. Apa itu karena dia tidak ada di rumah akhir-akhir ini? Apa dia takut akan terjadi sesuatu ketika aku mandi? Batinnya.
Ketika keluar dari kamar mandi, Chen Youran mengeringkan rambutnya dan duduk di depan cermin rias. Setelah memikirkannya, dia memutuskan untuk menghubungi suaminya. Tidak peduli karena apa dia marah, itu sudah lama. Bukannya kemarahannya itu seharusnya sudah hilang? Batinnya lagi.
Chen Youran mencari nomor telepon Ji Jinchuan di menu buku telepon. Dia terus menggeser layar dengan jari kelingkingnya hingga menemukannya. Setelah menekan nomor itu, telepon berdering untuk waktu yang lama, namun tidak ada yang menjawab hingga telepon terputus secara otomatis. Dia pun meletakkan ponselnya di samping, kemudian dia naik ke tempat tidur untuk tidur. Dia merasa sangat tertekan saat ini.
Rencana awal proyek baru berjalan dengan sangat sukses, jadi semua orang makan malam bersama untuk merayakannya. Saat ini, Ji Jinchuan pergi ke kamar mandi. Ketika dia kembali ke bilik miliknya, seseorang memberitahunya, "Presiden Ji, ponsel Anda baru saja berdering."
Ji Jinchuan duduk dan mengambil ponselnya di meja. Ada tanda panggilan tak terjawab yang tertera di layar. Dia membukanya dan melihat bahwa itu adalah panggilan dari Chen Youran. Dia mengembalikan menu ke layar utama, lalu memasukkannya kembali ke dalam sakunya. Setelah itu, dia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.
***
Beberapa hari berikutnya…
Chen Youran dan Ji Wenqing membuat janji untuk pergi berbelanja bersama, menata rambut mereka, pergi ke panti asuhan untuk menjenguk anak-anak, atau pergi ke perpustakaan kayu. Mereka sangat bahagia dan selalu kenyang setiap harinya.
Tanpa sepengetahuan Chen Youran, Bibi Wu akan melaporkan kegiatannya dan juga keadaannya kepada Ji Jinchuan setiap hari.