Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Tidak Perlu Berhubungan



Tidak Perlu Berhubungan

3Setelah sarapan, Chen Youran pergi ke rumah sakit.     

Kemarin, Chen Shuna telah memperjelas bahwa penyebab perceraiannya dengan Gu Jinchen adalah masalah di antara mereka sendiri. Selain itu, Chen Youran telah menikah dengan Ji Jinchuan sekarang. Meskipun Kakek Chen tetap bersikap tidak menyenangkan kepadanya, tetapi setidaknya sudah tidak ada lagi wajah yang kaku.     

Pada sore hari, Gu Jinchen datang ke rumah sakit untuk menjenguk Kakek Chen. Saat melihatnya, Kakek Chen mendengus dan berkata, "Kamu bukan lagi menantu Keluarga Chen. Apa yang kamu lakukan di sini?"     

Gu Jinchen tahu bahwa Kakek Chen mengeluh tentang perceraiannya dengan Chen Shuna. Jika Kakek Chen tidak dirawat di rumah sakit, dia juga tidak akan pernah datang untuk menemuinya. Lalu, dia berkata, "Karena Anda berkata demikian, maka aku akan pergi."     

Wajah Kakek Chen seketika berubah menjadi gelap. Orang tua suka berpura-pura, terutama orang kuno seperti Kakek Chen. Namun, dia tidak menyangka bahwa Gu Jinchen tidak memberikannya wajah sama sekali dan malah menyulut emosi.     

Kakek Chen mendengus kesal, membelalakkan matanya dan berkata, "Ya, kamu sekarang adalah Presiden perusahaan Keluarga Gu. Kita sudah tidak sepadan dan berbeda jauh. Sebaiknya kamu tidak perlu memiliki hubungan dengan Keluarga Chen lagi di masa depan!"     

Wajah Gu Jinchen tampak tidak terlalu bagus. Dengan sikap Chen Yaoting dan Kakek Chen terhadap Chen Youran, sejak awal dia memang tidak ingin berurusan dengan keduanya, jadi dia tidak ingin memiliki hubungan satu sama lain dengan mereka. Ini memang sudah keinginannya sejak awal, tetapi dia tetap tidak bisa mengabaikan Chen Youran.     

Gu Jinchen mengetahui bahwa Chen Youran akan datang ke rumah sakit, jadi dia juga datang dengan alasan untuk menjenguk Kakek Chen. Padahal, niat sebenarnya dia ingin melihat wanita itu lebih banyak dan berkomunikasi dengannya selama beberapa waktu.     

Suasana di dalam kamar pasien sudah penuh dengan ketegangan saat ini. Khawatir Kakek Chen akan marah lagi, Tang Huiru dengan cepat berkata, "Jinchen, kalau tidak ada keperluan lagi, kamu bisa pergi dulu."     

Gu Jinchen melihat Chen Youran sekilas. Wajah wanita itu tampak tidak terlalu bagus. Wajahnya yang halus dan cantik tampak sedikit layu. Bahkan walaupun wanita itu merias wajahnya, dia tetap bisa melihat tanda hitam di bagian bawah kelopak matanya. Dia mengumpulkan pandangannya dan beralih menatap Tang Huiru.     

"Bibi, aku akan pergi dulu…" ucap Gu Jinchen.     

Tang Huiru mengeluarkan berdeham kecil. Kemudian, Gu Jinchen kembali menatap Chen Youran lagi. Wanita itu acuh tak acuh saat dia hendak pergi, bahkan sama sekali tidak menanggapi kepergiannya. Hal itu membuatnya merasa getir dan tertekan. Dua orang yang dulu sangat dekat, saat ini semakin menjauh.     

Gu Jinchen pun keluar dari kamar pasien. Dari awal hingga pintu tertutup secara bertahap, melalui celah pintu, garis pandangnya terus tertuju pada Chen Youran. Dia melihat semangat wanita itu hari ini tidak terlalu baik. Wanita itu tampak sangat lelah.     

Saat berada di depan rumah sakit, Gu Jinchen bertemu dengan Chen Shuna. Dia menyapanya dengan suara ringan, "Kamu baru pulang kerja?"     

Chen Shuna datang ke rumah sakit langsung dari perusahaan setelah selesai bekerja. Oleh karena itu, dia masih mengenakan setelan kerja. Sosoknya yang tinggi penuh dengan temperamen yang cakap dari seorang wanita karir. Rambut kastanye pendeknya sedikit terangkat. Dia tampak intelektual dan modis.     

Chen Shuna mengangguk sambil tersenyum dan dengan penuh perjuangan, dia berkata, "Kalau kamu punya waktu, datanglah sesekali untuk melihat Yiyi. Setiap hari dia selalu mengeluh dan menanyakan tentangmu. Dia masih terlalu kecil, jadi tolong beri dia waktu untuk beradaptasi."     

Kami berpisah belum lama, wajar kalau Yiyi meminta untuk hubungan kami normal seperti biasanya. Setelah sekian lama, dia pasti akan terbiasa, batin Gu Jinchen.     

Setelah itu, Gu Jinchen mengangguk ringan dan berkata, "Aku akan pergi menemuinya akhir pekan ini."     

Chen Shuna yang melihat bahwa Gu Jinchen hendak pergi segera menghentikannya, "Gu Jinchen…"     

Gu Jinchen berbalik dan menatap Chen Shuna dengan mata gelap. Dia lalu menunggunya untuk berbicara. Chen Shuna berdiri di tangga dengan sepatu hak tinggi yang dikenakannya. Pada ketinggian ini, pandangannya tetap seimbang dengan Gu Jinchen. Ada jarak satu meter di antara mereka. Dia tahu kata-katanya selanjutnya sangat kejam, tetapi dia tetap harus mengingatkannya.     

"Kalau Youran tidak berencana untuk menceraikan Ji Jinchuan, kamu jangan pernah mengganggunya."     

Jika foto-foto itu jatuh ke tangan Ji Jinchuan, Chen Shuna khawatir itu akan menyulitkan Chen Youran. Sebagai kakaknya, dia berharap adiknya bisa bahagia di masa depan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.