Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku dan Suamiku Memiliki Hubungan yang Sangat Baik



Aku dan Suamiku Memiliki Hubungan yang Sangat Baik

1Wajah Gu Jinchen tiba-tiba menjadi pucat. Itu merupakan hal yang dia benci dan tidak bisa dielakkan. Dia memejamkan mata dan menekan rasa sakit di hatinya. Ketika dia membuka matanya lagi, dia sudah mendapatkan kembali ketenangannya yang normal. Kemudian dia berkata, "Lalu bagaimana?"     

Gu Jinchen berjalan melewati Chen Shuna dan menuju ke ruang kerja. Chen Shuna kemudian membalikkan badan dan melihat punggung mantan suaminya itu, lalu dia berkata, "Bahkan walaupun dia sudah menikah dan akan memiliki anak dari orang lain, apa kamu masih tetap menginginkannya?"     

Gu Jinchen seketika menghentikan langkahnya. Dia terdiam sejenak. Lalu, perlahan membuka bibirnya, "Selama dia masih tetap ingin tinggal di sisiku, aku akan menerimanya. Dan akan menganggap Ji Jinchuan sebagai bagian dari masa lalu. Juga akan menganggap anaknya seperti anakku sendiri."     

Dia tidak keberatan walaupun Chen Youran telah menikah dengan orang lain dan memiliki anak dari orang lain. Selama Chen Youran mau kembali padanya dan mengizinkannya terus mencintainya dan memanjakannya. Hanya satu permasalahannya… Apakah Chen Youran masih mau kembali padanya? Pertanyaan itu muncul di benak Chen Shuna.     

Ketika mereka tiba di ruang kerja, Chen Shuna mengangkat tangannya dan bersiap untuk mengetuk pintu. Lalu, dari dalam terdengar suara Chen Youran yang serak dan getir, "Aku sudah menikah… Aku dan suamiku memiliki hubungan yang sangat baik. Anda adalah orang yang lebih tua dariku, jadi aku sangat menghormati Anda. Tapi tolong jangan menuduh dan menghina kepribadianku kalau Anda tidak pernah bertanya dan tidak pernah tahu bagaimana karakterku."     

Chen Shuna secara refleks melihat pria di sampingnya. Dan benar saja, wajah pria itu sangat putih, seputih selembar kertas.     

Aku dan suamiku memiliki hubungan yang sangat baik…      

Kata-kata ini sepertinya terpahat di hati Gu Jinchen dengan begitu kuat. Dia merasa hatinya menegang, seolah telah tertancap benda tajam.     

Kemudian, terdengar raungan Kakek Chen dari dalam ruangan, "Chen Youran! Begitukah caramu berbicara dengan orang yang lebih tua?!"     

Setelah itu, terdengar bunyi vas yang dijatuhkan ke lantai. Dan terdengar suara wanita yang ada di dalam mengerang. Gu Jinchen tidak peduli pada apa-apa lagi. Dengan cepat dia mendorong membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan tersebut.     

Di ruang tamu…      

Tang Huiru mendengar raungan Kakek Chen dan berjalan mondar mandir dengan gelisah. Dia berkata kepada Bibi Zhang yang juga tampak khawatir, "Hubungi Presiden Ji dan suruh dia datang ke kediaman Keluarga Chen."     

Ketika Ji Jinchuan baru saja tiba di Teluk Nanhai dan menghentikan mobilnya, tiba-tiba ponselnya berdering. Itu adalah nomor telepon rumah yang tidak dikenalnya. Dia kembali meletakkan ponselnya ke dashboard dan membiarkannya terus berdering. Lalu, dia mengemudikan mobil ke halaman, mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.     

Ji Jinchuan menghubungi rumahnya dalam perjalanan pulang dan Bibi Wu memberitahunya bahwa Chen Youran belum kembali. Dia kemudian meminta Xiao Cheng untuk memeriksanya. Wanita itu telah meninggalkan resor sejak dari jam 4 sore dan hanya butuh satu setengah jam untuk kembali dari resor ke Kota A. Sekarang sudah jam 6,30, tetapi wanita itu belum pulang. Ke mana dia pergi? Batinnya.     

Telepon tidak kunjung dijawab, Bibi Zhang pun meletakkan gagang telepon dan kembali ke tempat Tang Huiru berada. Dia lalu melaporkan, "Nyonya, tidak ada yang menjawab telepon."     

"Teruslah mencoba," ujar Tang Huiru sambil terus memperhatikan gerakan di lantai atas dengan ekspresi wajahnya yang sangat cemas.     

Ponsel yang sunyi kembali berdering lagi, Ji Jinchuan pun mengerutkan alisnya. Itu adalah nomor telepon rumah yang tak dikenal olehnya lagi. Dia pun menekan tombol 'tolak' dan menarik nomor tersebut ke daftar hitam. Setelah itu, ponsel benar-benar sunyi. Dia melepas dasinya dan melemparkannya ke kursi samping pengemudi. Dia merokok dua batang rokok secara berturut-turut. Ketika dia menyalakan yang ketiga, dia memegang rokok di antara jari-jari kirinya, sementara tangan kanannya mengambil ponselnya. Dia kemudian beralih ke nomor Chen Youran dan menekannya.     

Bibi Zhang baru saja mulai menelepon Ji Jinchuan lagi, tapi tetap tidak ada yang menjawab. Kemudian, dia mencoba menelepon lagi dan telepon langsung terputus. Dia menebak bahwa mungkin Ji Jinchuan memasukkannya di daftar hitam karena nomor yang tidak dikenalnya.     

"Nyonya, telepon tidak bisa terhubung," ujar Bibi Zhang sambil meletakkan gagang telepon.     

Tang Huiru tidak tahu harus berbuat apa lagi. Dia terus berdoa dalam hatinya dan berharap Chen Shuna dapat membujuk Kakek Chen untuk membiarkan Chen Youran pergi.     

Setelah itu, terdengar ponsel berdering di ruang tamu yang sunyi. Tang Huiru dan Bibi Zhang melihat ke arah sumber suara pada saat bersamaan. Suara itu berasal dari tas tangan Chen Youran yang berada di atas sofa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.