Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Mari Kita Saling Jatuh Cinta



Mari Kita Saling Jatuh Cinta

3Chen Youran menatap pemandangan di luar melalui jendela mobil. Times Square tampak penuh dengan orang yang berlalu lalang dan ramai. Di seberang gedung pencakar langit, ada iklan perencanaan pembangunan kota di sebuah layar lebar.     

"Apa yang kita lakukan di sini?" tanya Chen Youran sambil menatap Ji Jinchuan.     

Ji Jinchuan mencondongkan tubuh untuk melepaskan sabuk pengamannya dan menjawab, "Ayo turun dulu…"     

Chen Youran pun keluar dari mobil dan berdiri di tepi Times Square untuk menunggu. Sedangkan Ji Jinchuan melajukan mobil ke tempat parkir sementara, lalu berjalan ke arahnya. Menjelang pukul tujuh, senja mulai redup. Chen Youran melihat suaminya datang ke arahnya. Di belakangnya, tampak lampu neon jalanan yang berkerlap-kerlip dengan ilusi yang tidak nyata.     

Sosok Ji Jinchuan semakin mendekat pada Chen Youran. Wajah tampannya semakin terlihat. Dia memiliki hidung yang tinggi dan bibir tipis yang dingin. Perlahan-lahan sosoknya semakin terlihat jelas. Dia berhenti tepat di depan istrinya. Mata hitam dan jernihnya diam-diam mengawasinya. Tatapan matanya tampak sangat lembut.     

"Youyou, mari kita saling jatuh cinta," ucap Ji Jinchuan.     

Pada awalnya, Chen Youran hanya terfokus pada kalimat terakhir yang diucapkan Ji Jinchuan. Dia tidak menyadari bahwa pria itu memanggilnya dengan sebutan 'Youyou'. Dia tertegun selama beberapa saat, lalu tertawa dan berkata, "Bukannya kita berdua sudah menikah?"     

"Pernikahan hanyalah pernikahan…" kata Ji Jinchuan sambil meletakkan rambut Chen Youran yang menjuntai ke belakang telinganya. Wajah tampannya yang dingin tampak menjadi lembut. "Aku bisa memberimu apa yang diberikan oleh Gu Jinchen kepadamu sebelumnya. Dan aku masih bisa memberimu apa yang tidak bisa dia berikan kepadamu nantinya."     

Melihat ekspresi wajah suaminya yang tampak serius dan menantikan jawaban, Chen Youran mengangkat bibirnya dan tertawa. Mata hitamnya bersinar seperti bintang di malam musim panas. Lalu, dia menjawab, "Itu bagus."     

Ji Jinchuan memegang tangan Chen Youran. Ibu jarinya jatuh di jari istrinya yang memakai cincin. Dia mengelusnya dengan lembut, lalu menempelkan jari-jarinya pada jari-jari istrinya. Kesepuluh jari kedua orang itu saling mengikat satu sama lain.     

Chen Youran merasakan ada sesuatu di jari Ji Jinchuan. Dia meraih tangan pria itu dan melihat bahwa jari manisnya juga memakai cincin kawin. Dia pun berkata, "Kamu…"     

Ji Jinchuan seolah sudah mengetahui apa yang hendak dikatakan oleh Chen Youran. Dia terkekeh dan berkata, "Tidak perlu alasan bagi seseorang yang sudah menikah untuk memakai cincin kawin."     

Jawaban Ji Jichuan sangat masuk akal. Chen Youran pun hanya mengangguk dan bertanya, "Ke mana kita akan pergi sekarang?"     

Tangan Chen Youran terasa sedikit dingin. Ji Jinchuan lalu mengambilnya dan memasukkannya ke dalam saku mantelnya. Dia menjawab, "Pergi ke bioskop."     

Ada bioskop besar di dekat Times Square. Saat ini, Ji Jinchuan pergi untuk membeli tiket, sementara Chen Youran duduk di sampingnya dan menunggu. Kebanyakan orang yang datang untuk menonton film tersebut adalah sepasang kekasih, jadi ada banyak pasangan pria dan wanita di mana-mana saat ini di Times Square.     

Ji Jinchuan membeli tiket untuk film terbaru. Sebelum waktunya film diputar, dia pergi membeli popcorn dan hot drink terlebih dahulu. Melihat pria yang berjalan melewati kerumunan sambil membawa hot drink, pikiran Chen Youran tiba-tiba terpaut dengan sosok yang samar itu. Dia bertemu dengan pria itu di bioskop ketika dia berusia 18 tahun.     

Pada hari ulang tahun Chen Youran yang ke 18, Gu Jinchen mengajaknya menonton film. Sambil menunggu tiket, ada sepasang pria dan wanita yang terlihat menarik dalam antrian. Sang pria terlihat tampan, sementara sang wanita juga terlihat cerdas dan cantik. Di sebelah mereka, ada para gadis yang penasaran dengan pasangan itu. Bahkan, para gadis itu diam-diam berdiskusi apakah mereka memiliki hubungan antara pria dan wanita yang sesungguhnya atau tidak.     

Chen Youran saat itu bersarang di pelukan Gu Jinchen sambil memandangi sepasang pria dan wanita itu. Dia pun berkata, "Jinchen ada seseorang yang sama tampannya denganmu."     

Gu Jinchen mengacak-acak rambut Chen Youran yang halus. Entah apakah disengaja atau tidak, pria itu duduk miring dan menghalangi penglihatannya. Kemudian, dia berkata, "Jadi, seharusnya kamu sudah biasa saja dengan ketampanan orang lain."     

Tiba-tiba, Chen Youran mengangkat kepalanya dan mencium wajah pria di dekatnya itu. Alis dan matanya berubah menjadi bulan sabit. Dia berkata, "Di mataku, Jinchen-ku adalah yang terbaik."     

Setelah membeli tiket, pasangan itu duduk tepat di hadapan mereka dan juga menunggu waktu film diputar. Pria itu tidak tahu harus berkata apa dan wanita itu terkikik. Chen Youran melihat pasangan itu dengan baik, jadi dia memiliki kesan yang dalam padanya.     

Jika diingat kembali, ternyata dia sudah pernah melihatnya di masa lalu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.