Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Tidak Pulang Semalaman



Tidak Pulang Semalaman

0Ponsel di sakunya terus berdering. Ji Jinchuan mengeluarkan ponselnya dan melihat bahwa itu telepon dari Chen Youran. Seketika, dia melemparkan ponselnya ke dashboard mobil. Setelah beberapa detik, suara berisik itu menjadi tenang. Dia mengeluarkan sebatang rokok dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Lalu, ponselnya kembali berdering lagi. Matanya melirik ponsel di dashboard dan nama peneleponnya masih sama. Itu merupakan telepon dari Chen Youran. Dia pun membiarkannya terus berdering. Kemudian, dia mengeluarkan korek api untuk menyalakan rokoknya dan menurunkan jendela kaca mobil. Cincin asap dari rokoknya diuraikan oleh angin malam.     

Ponsel Ji Jinchuan kembali berdering untuk ketiga kalinya. Dengan kesal, Ji Jinchuan menekan tombol tolak, lalu mematikan ponselnya. Suasana malam yang sepi kembali menjadi tenang.     

***     

Chen Youran berjalan mondar mandir di dalam kamar dengan mengenakan piyama sambil terus memegang ponsel di tangannya. Dia menelepon berkali-kali, tetapi Ji Jinchuan mematikan ponselnya. Saat ini, waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Dia malu untuk menghubungi Xiao Cheng. Dia juga khawatir telepon darinya akan mengganggu waktu istirahatnya. Dia pun pergi ke samping tempat tidur dan duduk di sana. Dia terus menunggu pria itu sepanjang malam. Dia sengaja menaruh ponselnya berada di dekatnya, jadi saat ada telepon dia bisa langsung menerimanya pada dering pertama.     

Ji Jinchuan belum pulang hingga pukul 4 pagi. Sementara orang yang sedang hamil mudah mengantuk. Setelah sekian lama menunggunya, Chen Youran tidak bisa menahan rasa kantuknya hingga akhirnya tertidur. Karena suaminya belum juga pulang, dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Hal yang pertama kali dilakukannya saat bangun, yaitu menyentuh tempat kosong di sebelahnya. Namun, tidak ada suhu hangat tubuh manusia tempat itu. Ini menjadi malam pertama Ji Jinchuan tidak pulang sejak mereka menikah.      

Chen Youran bahkan tidak mengganti bajunya. Dia turun ke lantai bawah dengan masih mengenakan piyama. Di bawah sudah terlihat Bibi Wu yang sedang membuat sarapan di dapur. Dia pun pergi ke dapur dan bertanya, "Bibi Wu, apa Ji Jinchuan pulang tadi malam?"     

Bibi Wu memasukkan roti panggang ke dalam oven dan bertanya dengan heran, "Apa Tuan Muda tidak pulang tadi malam?"     

Mendengar nada bicara Bibi Wu, Chen Youran mengetahui bahwa Ji Jinchuan tidak pulang tadi malam. Dia mengangguk dan berkata, "Ponselnya juga mati."     

"Tuan Muda jarang sekali tidak pulang. Apa ada sesuatu yang terjadi?" Ekspresi wajah Bibi Wu tampak khawatir.     

"Aku akan mencoba menghubunginya lagi," tutur Chen Youran. Dia keluar dari dapur dan duduk di sofa di samping telepon rumah. Dia menghubungi nomor telepon Ji Jinchuan, namun ponselnya masih dimatikan.     

Kemudian, Bibi Wu keluar dari dapur dan bertanya, "Bagaimana, apa ponselnya bisa dihubungi?"     

"Aku akan kembali ke kamar dan menelepon Asisten Xiao lewat ponselku," ujar Chen Youran sambil menggelengkan kepalanya.     

"Kalau begitu, cepat pergi…" desak Bibi Wu.     

Chen Youran kembali ke kamarnya dan menghubungi Xiao Cheng. Dering telepon berbunyi sekitar 10 detik, lalu langsung terhubung.     

"Nyonya Muda, ada apa sepagi ini menelepon?"     

"Asisten Xiao, dia tidak pulang tadi malam. Apa kamu tahu dia ada di mana?" Chen Youran langsung bertanya terus terang.     

Xiao Cheng menatap pria yang sedang mengenakan dasi di depan cermin. Lalu, dia menjawab, "Presiden Ji menginap di hotel tadi malam."     

"Kenapa?" tanya Chen Youran. Dulu, ketika mereka hanya menjadi teman tidur, Ji Jinchuan akan tetap pulang tidak peduli seberapa larutnya. Jadi, pria itu tidak mungkin menginap di hotel tanpa alasan.     

"Dia mabuk berat…"     

Chen Youran berpikir Ji Jinchuan mabuk berat karena pertemuan tadi malam. Awalnya, dia tidak memikirkannya secara mendalam. Tetapi, ketika memikirkannya lagi, walaupun pria itu mabuk berat, seharusnya Xiao Cheng bisa mengantarkannya pulang setelah pesta itu selesai. Kenapa tidak begitu? Batinnya.     

"Apa kamu juga mabuk berat tadi malam?" tanya Chen Youran.     

Xiao Cheng memandang pria yang tengah mengenakan setelan jas dan mantel itu. Melihat bahwa pria itu sama sekali tidak memberikan respons, dia hanya berdeham dengan ragu-ragu pada Chen Youran.     

'Walaupun sedang mabuk, seharusnya tetap menelepon ke orang rumah untuk memberi kabar', Chen Youran ingin mengatakan itu, tetapi dia mengurungkan niatnya. Selama Ji Jinchuan baik-baik saja, dia menganggap itu tidak masalah.      

"Asisten Xiao, minta dia untuk minum lebih sedikit pada pertemuan selanjutnya. Minum terlalu banyak akan berdampak buruk untuk kesehatan perutnya."     

Xiao Cheng berkata dengan lembut, "Baik, Nyonya Muda."     

Setelah memutus telepon, Chen Youran mengeluarkan setelan pakaian rumah dari lemari dan memakainya. Kemudian, dia turun ke bawah dan memberitahu Bibi Wu bahwa Ji Jinchuan baik-baik saja. Dia memberitahunya bahwa pria itu mabuk berat dan tidak bisa mengemudi, jadi menginap di hotel.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.