Aku akan Membawanya Pulang ke Rumah Utama
Aku akan Membawanya Pulang ke Rumah Utama
Bibi Wu pergi ke sofa dan menekan nomor telepon rumah utama. Bunyi dering pun seketika masuk ke telinganya melalui saluran telepon. Namun, tiba-tiba terdengar suara dingin dan berat seorang pria datang dari belakang.
"Bibi Wu…"
Bibi Wu seketika panik dan meletakkan kembali gagang telepon ke tempatnya. Dia berbalik menatap pria yang ada di tangga, yang juga menatapnya. Kemudian, dia menyapa dengan dipenuhi rasa bersalah, "Tuan Muda…"
Ji Jinchuan saat ini masih mengenakan kemeja hitam. Cahaya lampu koridor membuatnya terlihat tampan dan menawan. Dia meletakkan satu tangannya ke dalam saku celananya dan menuruni tangga dengan cara yang santai dan elegan. Auranya tampak sangat bermartabat. Dia memandang Bibi Wu dengan tatapan yang tajam, lalu berkata, "Meskipun kamu pelayan dari rumah utama, kalau aku ingin kamu pergi, aku hanya perlu mengucapkan satu kata."
"Tuan Muda, saya hanya berpikir kalau hal sebesar itu harus diberitahukan kepada Tuan dan Nyonya. Aku tidak memiliki maksud lain," jawab Bibi Wu dengan penuh rasa bersalah,
"Kamu hanya perlu melakukan tugasmu. Aku akan membawanya pulang ke rumah utama," balas Ji Jinchuan yang menatapnya dengan dingin.
Bibi Wu pun tidak berbicara apa-apa lagi. Sementara Ji Jinchuan berjalan menuju ke dapur.
Dia lalu mengikutinya dari belakang dan bertanya, "Tuan Muda, apakah Anda sudah makan? Apa Anda ingin aku…"
"Tidak perlu…" Ji Jinchuan langsung menyela. Kemudian, dia mengambil cangkir dan dengan terampil menyeduh susu. Dia lalu membawa cangkir berisi susu itu dan segelas air ke lantai atas.
Setelah sampai di kamar utama, Ji Jinchuan meletakkan susu di atas meja dan berkata, "Minumlah susunya, setelah itu pergi mandi. Gunakan peralatan mandiku dulu untuk sementara. Besok aku akan membelikan peralatan mandi untukmu setelah pulang kerja."
Chen Youran hampir selesai membersihkan barang-barangnya. Dia meletakkan koper di lemari dan meminum susu di meja yang ada di sebelahnya. Sementara Ji Jinchuan menyiapkan air panas untuknya di kamar mandi. Ketika dia keluar dari kamar mandi, Chen Youran baru saja selesai minum susu dan mengambil piyama dari lemari, kemudian membawanya ke kamar mandi.
Ji Jinchuan pun pergi ke ruang kerjanya dan menangani beberapa email. Ketika dia kembali ke kamar tidurnya, Chen Youran sedang mengeringkan rambutnya. Rambutnya diarahkan ke samping, sehingga membuat leher putihnya terlihat. Rambut hitamnya tampak hangat dan berkilau, seperti lapisan tinta di bawah cahaya. Cahaya di kamar itu sangat lembut. Lapisan cahaya lembut dan hangat melapisi wajah putih istrinya itu. Wanita ini sangat cantik dan murni, dengan temperamen yang lembut. Penampilannya memperlihatkan kepribadiannya yang polos dan lemah lembut.
Chen Youran saat ini mengenakan baju tidur dengan model bahu yang lebar sehingga memperlihatkan kulitnya yang halus dan kenyal. Panjang bajunya hanya sampai pahanya dan membuat dua kaki putih dan panjangnya telanjang. Entah apakah karena penglihatan Ji Jinchuan yang terlalu bagus atau baju tidurnya yang terlalu tipis, dia bisa melihat bahwa wanita itu tidak memakai bra. Bibirnya mengait.
"Sedang merayuku?" ucap Ji Jinchuan.
Meskipun Chen Youran saat ini memunggunginya, tetapi Ji Jinchuan masih sempat melihat tubuh depannya ketika dia keluar dari kamar mandi. Dia pun tercengang dengan perkataannya yang dingin. Kemudian, dirinya yang mengerti maksud perkataan pria itu berkata, "Aku tidak memakai pakaian dalam ketika sedang tidur."
Di kediaman Keluarga Chen, tidak ada yang akan memasuki kamar Chen Youran kecuali Bibi Zhang. Dan Bibi Zhang akan mengetuk pintu terlebih dahulu jika ingin masuk menemuinya.
Ji Jinchuan berjalan mendekat untuk menutup jendela dan menarik tirai. Dia lalu melihat Chen Youran bertelanjang kaki dan tidak dapat menahan diri untuk mengerutkan kening. Dia mengambil sandal dan meletakkannya di bawah kaki wanita itu. Lalu, terdengar suaranya dengan nada sedikit mengutuk, "Kenapa kamu bertelanjang kaki? Bagaimana kalau kamu masuk angin?"
Dalam beberapa hari terakhir, Ji Jinchuan telah mencari tahu larangan dan tindakan pencegahan apa saja yang biasa dilakukan wanita hamil melalui internet. Salah satunya adalah ibu hamil memiliki daya tahan tubuh yang lemah dan tidak boleh minum obat saat sakit. Malam hari ini terasa sangat dingin, sementara tubuhnya sangat kurus. Apa yang akan terjadi kalau dia bertelanjang kaki? Kalau sakit tidak boleh minum obat dan hanya bisa melawan dengan sekuat tenaga. Tubuhnya sangat kurus, bagaimana dia bisa bertahan menjalani hidup sendirian di masa lalu? Batinnya.
Setelah itu, Ji Jinchuan menyentuh bahu Chen Youran. Angin malam terasa dingin dan barusan ada angin yang berembus melalui celah di jendela. Sementara wanita ini hanya memakai baju tidur tipis, yang bahkan kulitnya tampak dari luar, tubuhnya pun terasa agak dingin.
"Berbaringlah dan tidur…" perintah Ji Jinchuan.