Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Hanya Mencintainya dalam Hidupku



Aku Hanya Mencintainya dalam Hidupku

2Ketika Chen Youran akan meninggalkan kediaman Keluarga Chen, Tang Huiru meminta Bibi Wu mengambil beberapa buah delima untuk dibawa pulang olehnya. Sebenarnya Chen Youran ingin menolak, tetapi dia tidak memiliki pilihan lain selain membawanya.     

Dalam perjalanan pulang, Ji Jinchuan tiba-tiba bertanya, "Apa kamu suka buah delima?"     

Chen Youran menjawab dengan sedikit melamun, "Iya, dulu aku suka."     

Setelah itu, Ji Jinchuan tidak bertanya apa-apa lagi. Tetapi meskipun pria itu tidak bertanya, Chen Youran merasa perlu untuk menjelaskan kepadanya, "Kejadian barusan di kediaman Keluarga Chen, aku bertemu dengannya di tamah secara kebetulan."     

"Hmm," jawab Ji Jinchuan dengan suara rendah.     

Reaksi Ji Jinchuan agak lemah. Chen Youran tidak mengetahui apakah suaminya itu marah atau tidak. Dia lalu mencoba merubah topik pembicaraan, "Waktu berlalu begitu cepat. Yiyi sudah berusia dua tahun. Setelah anak kita lahir, mereka berdua akan menjadi teman main."     

Rahang Ji Jinchuan sedikit mengendur, dia membalas, "Bayi yang baru saja lahir masih terlalu kecil, mana mungkin dia bisa langsung bermain dengan Yiyi."     

***     

Setelah pulang ke rumah, Chen Shuna meminta Bibi Wang untuk membawa Gu Yiyi kembali ke kamarnya. Sementara dirinya mengikuti Gu Jinchen ke kamarnya. Begitu mereka memasuki kamar, pria itu langsung mengeluarkan kopernya dan mulai mengemasi barang-barangnya.     

Setelah menikah, mereka tidur di kamar yang terpisah. Chen Shuna tidur di kamar utama sementara Gu Jinchen tidur di kamar tamu. Terkadang dia bahkan tidak pulang. Ketika tidak pulang, biasanya dia tinggal di vila lain yang juga atas namanya. Vila itu juga merupakan tempat di mana dia membawa Chen Youran ketika wanita itu mabuk dulu.     

Para pelayan di rumahnya dibayar olehnya dengan gaji yang tinggi. Jadi, mereka semua sangat disiplin.     

"Aku dan Yiyi yang akan pergi dari sini…" Chen Shuna dengan tenang melihat punggung suaminya yang sedang sibuk.     

Gu Jinchen mengeluarkan pakaiannya dengan rapi dari lemari dan memasukkannya ke dalam koper. Lalu, dia menjawab, "Rumah ini untukmu… Aku punya tempat tinggal lain atas namaku."     

Mendengar hal itu, Chen Shuna terdiam sesaat. Kemudian, dia berkata, "Chen Youran dan Ji Jinchuan sudah menikah dan akan punya anak. Lalu, apa yang akan kamu lakukan?"     

Seketika, Gu Jinchen menghentikan aktivitas di tangannya. Benar, dia sudah menikah dengan orang lain dan akan memiliki anak. Lalu, apa yang harus aku lakukan? Batinnya.     

Posisi Gu Jinchen memunggunginya, jadi Chen Shuna tidak bisa melihat ekspresinya. Tetapi saat kata-katanya jatuh, dia bisa melihat dengan jelas bahwa tubuh pria itu seketika membeku.     

Setelah semuanya beres, Gu Jinchen ingat bahwa dia memiliki beberapa dokumen yang harus dibawa. Dia membalikkan badan dan melihat Chen Shuna berdiri di pintu kamar. Dia berjalan melewatinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan meninggalkan kamar. Ketika tiba di ruang kerja, dia mengambil dokumen yang perlu dibawa olehnya. Kemudian, dia menyalin file-file penting yang ada di komputer ke dalam flashdisk. Begitu dia bangkit dari duduknya, matanya tertuju pada bingkai foto di sebelah komputer.     

Gadis di foto itu tersenyum lebar seperti bunga yang baru saja mekar. Matanya yang hitam dan jernih bersinar terang. Gu Jinchen mengambil foto itu dan mengusapnya dengan lembut. Sorot matanya penuh dengan kelembutan. Kemudian, dia mengambil dokumen yang perlu dibawa dan bingkai foto dari ruang kerjanya.      

Setelah itu, Gu Jinchen kembali ke kamar tamu. Rupanya, Chen Shuna masih berada di sana. Dia hanya melewatinya dan masuk kembali ke dalam ruangan. Lalu, dia memasukkan dokumen dan bingkai foto tersebut ke dalam koper. Dia menutup koper, membawanya dan lagi-lagi melewati tubuh Chen Shuna dengan begitu saja.      

Ketika Gu Jinchen sudah tiba di tangga, Chen Shuna tiba-tiba memanggilnya, "Gu Jinchen…"     

Gu Jinchen menghentikan langkahnya dan menunggu Chen Shuna berbicara.     

"Kamu dan dia sudah tidak mungkin bersama. Kenapa kita tidak…" Chen Shuna berhenti sejenak dan hendak melanjutkan perkataannya. Tetapi, sebelum dia bisa menyelesaikan kalimat terakhirnya, Gu Jinchen langsung memotongnya.     

"Shuna…"      

Chen Shuna tidak bisa melihat ekspresinya, tetapi dia bisa merasakan kesedihan Gu Jinchen yang kuat dan tak terpecahkan. Gu Jinchen melihat ke depan dengan tatapan mata kosong dan sedih, seolah dia bisa melihat sosok 'wanita itu' di udara. Dia lalu berkata dengan suara serak, "Dalam hidup ini, aku hanya mencintainya."     

Chen Shuna sudah mengetahui bahwa Chen Youran adalah satu-satunya wanita yang ada di dalam hati Gu Jinchen. Jika tidak, pria itu tidak akan merencanakan terlalu banyak usaha untuknya. Setelah mendengar perkataannya barusan, dia tahu bahwa pria ini mencintai adiknya lebih dari hidupnya sendiri.     

Tiba-tiba, Gu Jinchen terkekeh dan matanya penuh dengan kesedihan. Dia pun berkata, "Bahkan kalau aku harus menikah dan punya anak, itu bukan denganmu."     

Chen Shuna mengerutkan bibirnya. Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.