Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Bertemu dengan Nyonya Ji



Bertemu dengan Nyonya Ji

0"Karena…" Suara Gu Jinchen tidak terdengar sama seperti biasanya. Saat ini, suaranya serak dan hampir tidak bisa terdengar dengan jelas. Jika mendengarkan dengan seksama, suaranya terdengar seperti orang yang sedang tercekik. "Kita berdua telah menyakitinya."     

Di mata Chen Youran, apa yang dilakukan oleh Gu Jinchen memang hanyalah menyakitinya.     

Chen Shuna hanya berdiri di lorong, dia menyaksikan Gu Jinchen menuruni tangga dan menghilang ke ruang tamu. Kemudian, terdengar lah suara mesin mobil menyala.     

Sementara itu, Bibi Wang awalnya bermain dengan Gu Yiyi di kamarnya. Tiba-tiba, dia mendengar percakapan di antara kedua majikannya dan suara orang menuruni tangga. Dia pun keluar dari kamar dan melihat Gu Jinchen pergi dengan membawa kopernya. Dia melihat Chen Shuna berdiri di lorong dalam waktu yang cukup lama. Dia pun menatapnya dengan cemas dan berkata, "Nyonya…"     

Chen Shuna mengumpulkan pandangannya. Lalu, dengan suara yang masih terdengar tenang, dia berkata, "Jangan panggil aku Nyonya, aku bukan lagi Nyonya Gu…"     

Dalam hati Gu Jinchen posisi Nyonya Gu selalu seperti itu. Bibi Wang selalu mengetahui bahwa Tuan Gu menyukai Nona Kedua Keluarga Chen. Dia tidak mengetahui alasan mengapa pria itu malah menikah dengan Nona Pertama Keluarga Chen. Setelah menikah, keduanya bahkan tidur di kamar terpisah.     

Sebenarnya, ada masalah apa? Batin Bibi Wang.     

Chen Shuna masuk ke dalam kamarnya. Di dalam kamar, Gu Yiyi sedang bermain dengan mainannya di tempat tidur. Lalu, tiba-tiba bocah itu berteriak, "Ayah…"     

"Dia bukan ayahmu," kata Chen Shuna sambil membelai lembut rambutnya.     

Bibi Wu mengira bahwa Chen Shuna sedang kesal, sehingga berkata seperti itu. Dia pun mencoba mengingatkan, "Nyonya, meskipun Anda dan suami Anda berpisah, tetapi tidak perlu mengungkapkannya di depan anak Anda. Anak itu masih terlalu kecil."     

Chen Shuna hanya memeluk Gu Yiyi dan tersenyum. Dia tidak mengatakan apa-apa lagi.     

***     

Ketika Chen Youran keluar dari kamar mandi, dia terkejut melihat ponselnya di meja berdering. Serangkaian nomor tak dikenal tampil di layar yang terang. Dia dengan curiga memegang ponselnya dan pergi ke tempat yang sepi untuk menerima telepon.     

"Halo?" tutur Chen Youran untuk memulai percakapan.     

Suara Xie Suling terdengar dari seberang telepon berkata, "Nona Chen, ayo kita bertemu berdua."     

Chen Youran tidak pernah menduga bahwa Xie Suling akan menghubunginya. Wanita itu bahkan meminta untuk bertemu dengannya hanya berdua. Dia pun tercengang, kemudian menjawab, "Baik…"     

Xie Suling merasa kesal dengan tanggapan Chen Youran yang cukup lama. Dia melanjutkan perkataannya sambil mengerutkan kening, "Kita bertemu pukul 12.10 siang. Aku akan menunggumu di restoran yang ada di seberang perusahaan."     

Kembali ke area kantor…      

Chen Youran menatap layar komputer dengan cemas. Xie Suling tiba-tiba mengajaknya bertemu dan memintanya untuk tidak memberitahu Ji Jinchuan. Hal itu membuatnya sedikit merasa tidak siap. Setelah menerima telepon, dia hampir tidak fokus untuk melakukan pekerjaannya. Pada pukul 11.30, dia datang ke kantor presiden dengan membawa sebuah dokumen. Pria yang ada di dalam ruangan itu tampak sedang sibuk. Pria itu melihat tangannya yang membawa dokumen. Kemudian pria itu mengangkat tangan dan membentangkan telapak tangannya.     

Sudut mulut Chen Youran sedikit terangkat, dia berkata, "Aku hanya berpura-pura membawa dokumen ini ke sini."     

Ji Jinchuan tiba-tiba mengangkat alisnya. Jika tidak ada sesuatu selama masih jam kerja dan di tempat kerja, Chen Youran jarang memasuki kantornya kecuali atas perintahnya. Dia pun bertanya, "Apa ada sesuatu?"     

"Aku akan pergi ke restoran seberang untuk makan siang dengan rekan-rekan kerjaku." Chen Youran sudah memikirkan kata-kata yang ingin disampaikannya.     

Sejak mereka menikah, Chen Youran selalu menemani Ji Jinchuan untuk makan di restoran kelas atas khusus presiden. Terkadang jika pria itu terlalu sibuk, Xiao Cheng akan membawakan makanan untuk di makan di kantor presiden.     

Melihat Ji Jichuan mengerutkan kening, Chen Youran melanjutkan perkataannya, "Aku selalu makan denganmu setiap hari. Hubunganku dengan rekan-rekan kerjaku sedikit berkurang. Kamu tidak ingin aku diintimidasi, kan?"     

Chen Youran berkata dengan alasan yang tepat diiringi dengan sepasang mata hitamnya yang memberikan tatapan memohon. Ji Jinchuan pun tidak bisa menolak dan terpaksa harus menyetujuinya.     

Pukul 12 siang, Chen Youran meninggalkan area kantor bersama dengan rekan-rekannya. Ketika rekan-rekannya keluar dari lift, dia hanya berdiri diam di dalam lift dan menunggu mereka semua keluar.     

Saat Chen Youran tiba di restoran, Xie Suling sudah ada di sana. Dia pun duduk di hadapannya dan berkata, "Maaf, aku baru saja selesai bekerja."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.