Jawaban yang Dicari Selama Tiga Tahun (1)
Jawaban yang Dicari Selama Tiga Tahun (1)
Tadi, Chen Youran menerima panggilan telepon dari Chen Shuna. Akhirnya, mereka membuat janji untuk bertemu di sebuah restoran kelas atas.
Saat ini, Chen Youran berhenti tepat di luar restoran. Jawaban yang dia cari sejak dulu akan segera diketahui, tetapi entah mengapa dia malah menjadi pengecut dan merasa tidak ingin untuk mengetahuinya. Dia mengeluarkan ponselnya dan memutar nomor telepon Chen Shuna.
Terdengar suara lembut dan tenang Chen Shuna datang dari ujung telepon, "Youran…"
"Kak, aku tidak bisa datang karena sesuatu. Mari kita buat janji lagi untuk lain kali," ucap Chen Youran. Ketika berbicara, dia sudah berada di tempat parkir sementara di luar restoran. Mobil barunya adalah salah satu mobil mewah berwarna putih.
Chen Shuna melihat Chen Youran yang hendak pergi melalui jendela kaca. Dia juga melihat ekspresi keraguan di wajah adiknya itu. Dia pun berkata, "Youran, kalau kamu pergi, kamu akan menyesalinya."
Sebelumnya, tidak ada seorang pun yang mengatakan tentang jawaban sebenarnya yang ingin diketahui Chen Youran sejak dulu. Kini hidupnya telah memasuki jalur yang tenang dan damai. Jadi, dia takut orang-orang yang tidak lagi dianggapnya penting akan mengganggu kehidupannya saat ini. Namun, saat mendengar kata-kata Chen Shuna yang menahannya untuk tidak pergi, seberapa keras pun di ingin melangkah untuk pergi, dia tetap tidak bisa pergi. Napasnya terasa perlahan-lahan berubah menjadi embusan yang cemas.
Jawabannya sudah ada tepat di depanmu. Apa kamu benar-benar ingin menyerah? Batin Chen Youran.
Chen Youran menatap langit kelabu dan menarik napas dalam-dalam. Kemudian, dia membalikkan badan menghadap ke restoran dan melangka masuk. Dia akhirnya duduk di seberang Chen shuna, lalu menyapanya dengan lemah lembut. Chen Shuna pun memanggil pelayan, lalu mereka memesan makanan.
Pada saat menunggu makanan datang, Chen Youran melihat ke luar jendela kaca. Suasana hatinya cemas dan gusar, seolah langit yang gelap semakin menekan hatinya. Sementara wajah Chen Shuna tampak lembut dan tenang seperti biasanya. Sesekali dia menyesap air hangat atau menatap ke arah adiknya. Dia terdiam dan tidak buru-buru untuk menjelaskan.
Pelayan akhirnya datang membawa pesanan mereka. Keduanya pun makan dengan tenang dan tidak ada satu pun yang berbicara.
Setelah menghabiskan setengah makanannya, Chen Shuna mengambil handuk kertas dan menyeka sudut mulutnya. Lalu, dia berkata, "Kamu salah kalau menyalahkannya."
Tangan Chen Youran seketika berhenti menggerakkan sumpit. Dia meletakkan sumpitnya, lalu menyeka sudut mulutnya dengan tisu. Bibir merahnya memunculkan senyum dingin. Dia pun bersuara, "Benarkah itu?"
Dua kata keluar dari mulut Chen Youran dengan nada sarkastik. Namun, ekspresinya tetap tenang. Tidak terlihat emosi apa pun di wajahnya.
Chen Shuna menghilangkan senyum lembut di wajahnya. Kemudian, dia berkata dengan tenang, "Aku dan dia tidak pernah menikah. Dan Yiyi bukanlah anak kandungnya."
Chen Youran menatap Chen Shuna dengan tatapan kaget. Jika dia tidak melihat ekspresi tenang di wajah Chen Shuna, dia akan berpikir bahwa kakaknya sedang berbicara hal gila tanpa sadar.
Chen Shuna melihat keterkejutan di matanya dan melanjutkan perkataannya, "Surat nikah itu palsu. Dan dia selalu memiliki perasaan terhadapmu…"
"Kalau begitu, Yiyi adalah…" Chen Youran hampir tidak berani untuk memikirkannya. Dia menatap wanita lembut yang ada di hadapannya dengan ekspresi yang sedikit tumpul.
Chen Shuna pun bisa mengerti ke arah mana pikiran Chen Youran. Dia lalu menjawab dengan lembut, "Itu tidak seperti yang kamu pikirkan."
Chen Youran masih menatap Chen Shuna dengan tenang. Dia menunggu kakaknya memberikan penjelasan. Bibir Chen Shuna kembali menekuk membentuk sebuah senyuman. Ada pancaran cahaya yang gelap dan kabur di matanya. Sorot matanya sangat dalam dan dia sedikit melamun.
"Yiyi tidak ada hubungannya denganku. Dia adalah anak orang lain," tutur Chen Shuna.
Chen Shuna masih ingat dengan jelas. Pada hari Gu Jinchen menemuinya, pria itu mengenakan atasan sweater berkerah dan celana kasual linen pada bagian bawah tubuhnya. Saat itu, dia baru saja lulus dan terjun ke langsung di dunia bisnis. Glabella-nya (dahi antara alis kanan dan alis kiri) masih belum setegas dan sedalam saat ini.
Saat itu, Gu Jinchen berkata, "Shuna, Youyou tidak memiliki kehidupan yang baik dalam Keluarga Chen. Aku ingin dia bahagia selama sisa hidupnya, jadi tolong bantu aku."