Dia Belum Pulang
Dia Belum Pulang
Bibi Wu menjawab dengan sedikit ragu-ragu, "Apa Nyonya Muda tidak pulang bersamamu?"
Ji Jinchuan mengerutkan kening dan melihat ke jam dinding. Saat ini, sudah hampir pukul 11 malam dan di luar hujan, bahkan seluruh langit tertutup oleh awan gelap. Dia menarik dasinya untuk melonggarkannya, lalu mengeluarkan ponselnya. Tidak ada panggilan tidak terjawab di ponselnya. Dia pun beralih mencari nomor telepon Chen Youran dan menghubunginya. Namun, hanya terdengar suara customer service wanita yang melaporkan bahwa ponsel itu tidak aktif. Entah mengapa, seketika jantungnya melonjak dengan penuh kegelisahan. Dia melepas dasinya dan melemparkannya ke sofa. Kemudian, dia mencoba menghubunginya lagi dan lagi.
Melihat hujan lebat di luar rumah, Bibi Wu merasa sedikit khawatir. Dia pun bertanya, "Ke mana Nyonya Muda pergi saat hujan lebat begini? Kenapa Anda tidak menghubungi dan menyuruhnya kembali."
Karena tidak kunjung bisa terhubung dengan ponsel Chen Youran, Ji Jinchuan melemparkan ponselnya ke meja kopi dan mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya.
Hujan deras di luar sana masih turun dengan deras. Hanya terdengar bunyi detak jam dinding yang berdetak di ruang tamu yang sunyi ini. Bibi Wu tampak terus melihat ke luar rumah dengan perasaan gelisah. Sementara Ji Jinchuan menghabiskan rokok sebanyak setengah bungkus secara berturut-turut. Dia kembali melihat jam dinding. Saat ini, waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 malam, akan tetapi Chen Youran belum juga kembali.
Ji Jinchuan pun membuang puntung rokoknya ke dalam asbak, mengambil kunci mobilnya dan berjalan keluar dari ruang tamu. Ketika melewati Bibi Wu, dia berkata, "Berjagalah di samping telepon. Kalau dia sudah kembali, segera hubungi aku."
Namun, Bibi Wu menghentikan Ji Jinchuan dengan bertanya, "Tuan Muda, Anda tidak tahu di mana keberadaan Nyonya Muda. Ke mana Anda akan mencarinya?"
Ji Jinchuan mengambil mantel dan memakainya, dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia bisa mencoba menemukan Chen Youran di mana saja. Itu akan lebih baik dibandingkan hanya duduk di rumah dan menunggu tanpa kepastian.
Bibi Wu pun melihat tekad Ji Jinchuan yang begitu kuat untuk mencari Chen Youran di luar. Dia mengeluarkan payung dari lemari di pintu masuk dan menyerahkannya kepadanya. Lalu dia berkata, "Menyetirlah dengan hati-hati."
Setelah keluar dari ruang tamu, Ji Jinchuan membuka payung hitamnya. Saat baru saja hendak meneruskan langkahnya, dia melihat sosok kurus datang di tengah-tengah hujan. Wanita itu basah kuyup, sehingga pakaian dan rambutnya menempel erat di tubuhnya, serta entah ke mana perginya salah satu sepatunya. Hujan membasahi seluruh tubuh dan kepalanya. Dia tampak seperti anjing yang tersesat.
Melihat ada sosok pria yang berdiri di tangga, Chen Youran menatapnya lekat-lekat. Hujan saat ini sangat deras sehingga dia tidak bisa membuka matanya dengan lebar. Pandangan matanya begitu kabur, jadi dia tidak bisa melihat garis tubuh pria itu dengan jelas. Mereka saling memandang selama beberapa detik pada jarak beberapa meter. Pria itu tampak menuruni tangga dan mendekatinya dengan cepat. Pria itu lalu meletakkan payung di atas kepalanya dan mengerutkan kening padanya.
"Dari mana saja kamu?"
Chen Youran menatap Ji Jinchuan dengan tenang dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Mendengar suara suaminya yang hangat dan lembut, juga tatapan matanya yang hangat, kabut kembali melayang di matanya.
Ji Jinchuan melihat Chen Youran tak kunjung bicara dalam waktu yang cukup lama, dia pun merangkul bahunya dan membawanya berjalan menuju ke ruang tamu. Dia sama sekali tidak peduli walaupun memeluknya seperti itu akan membasahi pakaiannya.
Sementara itu, Bibi Wu sedang menggunakan telepon rumah untuk menghubungi Chen Youran. Dia tiba-tiba mendengar ada suara orang datang dari teras rumah. Dia pun menoleh ke belakang dan melihat Ji Jinchuan masuk bersama dengan Chen Youran. Dengan segera, dia meletakkan gagang teleponnya dan berjalan mendekati mereka. Melihat Chen Youran basah kuyup, dia sangat terkejut.
"Nyonya Muda, kenapa Anda bisa basah kuyup begini?"
Chen Youran menarik bibirnya dengan keras, tetapi dia tidak tersenyum. Sementara Ji Jinchuan mengambil handuk kering untuk menyeka air di wajah dan rambut Chen Youran. Lalu, dia berkata kepada Bibi Wu, "Siapkan air panas."
"Aku akan menyiapkannya," Bibi Wu menjawab dan dengan cepat naik ke lantai dua.
Seluruh tubuh Chen Youran basah kuyup. Dia hanya berdiri sambil memegang Ji Jinchuan. Hanya dalam beberapa menit, genangan air berkumpul di bawah kakinya.
Menjelang akhir musim gugur, cuaca sangat dingin ketika malam hari. Apalagi saat ini tubuhnya basah kuyup karena hujan. Air hujan yang dingin terasa menembus ke dalam kulitnya. Chen Youran menggigil karena kedinginan saat ini.