Sudah Tahu Apa yang Akan Terjadi
Sudah Tahu Apa yang Akan Terjadi
Kakek Chen sedang marah besar saat ini. Jika Chen Youran masih berada di sini, itu pasti akan membuatnya semakin kesal.
"Kakek sedang marah besar. Kalau aku tetap tinggal di sini, itu hanya akan membuatnya semakin marah," tutur Chen Youran.
Memikirkan temperamen Kakek Chen, Tang Huiru hanya bisa menghela napas berat dan berkata, "Hati-hati dalam perjalan pulang."
Setelah itu, Chen Youran mengambil jaket dan tas tangannya dari Bibi Zhang. Kemudian, dia pergi meninggalkan kediaman Keluarga Chen bersama Ji Jinchuan.
***
Setelah tiba di Teluk Nanhai…
Chen Youran menyapa Bibi Wu dan kembali ke kamarnya. Dia lalu mengangkat lengan bajunya dan melihat ada tanda merah di lengan kirinya. Tidak ada daging di lengannya dan tangan Kakek Chen tidak ringan. Tongkat yang digunakannya untuk memukul tadi menghantam tulang, jadi bohong jika mengatakan bahwa itu tidak sakit. Untungnya, dia sempat mengelak walau hanya sebentar. Jika tidak mengelak dan menerima semua pukulan yang diberikan Kakek Chen, dia tidak akan bisa menggerakkan seluruh lengannya hari ini.
Meskipun Kakek Chen tidak menyukainya sepanjang waktu, tetapi Chen Youran selalu bersikap lembut dan pintar di masa lalu. Jadi, Kakek Chen tidak pernah memukulnya sebelumnya. Hari ini adalah pertama kalinya dia mendapat pukulan darinya. Jika neneknya tidak meninggal, dia tidak akan pernah mau dibawa kembali ke kediaman Keluarga Chen selama Kakek Chen masih hidup.
Saat neneknya meninggal, usia Chen Youran masih muda. Dirinya tidak berdaya jika harus tinggal sendirian di Wuzhen, jadi dia tidak punya pilihan lain selain mau untuk dibawa kembali ke kediaman Keluarga Chen.
Pintu kamar tidur tiba-tiba didorong terbuka. Chen Youran buru-buru menurunkan kembali lengan bajunya. Rupanya, Ji Jinchuan datang dengan membawa obatnya. Melihat sikap istrinya yang tampak kebingungan, alisnya sedikit berkerut. Dia mendatanginya dan duduk di sampingnya. Dia mengangkat lengan baju istrinya. Lengan wanita itu yang tipis dan putih seketika terlihat. Tanda merah di lengannya pun terlihat dengan sangat jelas. Melihat tanda lebam di lengan istrinya, alis Ji Jinchuan berkerut lebih kencang. Perlahan-lahan dia mengolesi minyak safflower menggunakan ujung jarinya dengan lembut.
Begitu Ji Jinchuan menyentuh bagian lebamnya, Chen Youran langsung mengerutkan kening dan mendesis. Itu bukan berpura-pura, tetapi rasa sakit yang sesungguhnya.
Ji Jinchuan mengangkat bulu matanya dan menatap wajah cantik yang pucat itu. Lalu dia berkata, "Tahan sedikit…"
"Bagaimana kamu bisa tahu aku terluka?" tanya Chen Youran. Dia mendapatkan luka di bagian lengannya dan itu tertutup oleh lengan bajunya. Dia tidak ada saat itu. Bagaimana dia bisa tahu? Batinnya.
Ketika berada di kediaman Keluarga Chen, Chen Youran mengambil alih jaket dan tas tangannya dari Bibi Zhang. Begitu dia mengenakan jaketnya, dia mengernyit saat mengangkat lengan kirinya dan wajahnya bahkan lebih pucat dibandingkan sebelumnya. Dari situ, Ji Jinchuan menduga bahwa ada luka di lengan kirinya.
"Mengapa tetap pulang ke kediaman Keluarga Chen kalau kamu sudah mengetahui apa yang akan terjadi?" tanya Ji Jinchuan.
Jika tidak pulang, itu akan membuat Kakek Chen semakin marah. Dan selama Chen Youran membuat Kakek Chen marah, itu akan membuat Tang Huiru menderita. Dia menutupi suasana hatinya yang rumit dan berkata, "Nama margaku adalah Chen dan kakekku menyuruhku untuk pulang. Jadi, apa alasanku untuk menolak?"
Ji Jinchuan mengolesnya selama beberapa menit. Kemudian, dia bangkit dan pergi ke kamar mandi. Setelah mencuci tangannya, dia keluar dan mereka berdua pun turun ke lantai bawah bersama. Bibi Wu rupanya sudah menyiapkan hidangan di meja makan.
Untungnya, dia mendapatkan luka tangan kirinya dan bukan tangan kanannya. Kalau tidak, aku khawatir dia bahkan tidak bisa memegang sumpit, batin Ji Jinchuan.
Mereka berdua kemudian makan dengan tenang.
Setelah makan malam selesai, Ji Jinchuan pergi ke ruang kerjanya. Sementara Chen Youran melihat-lihat ponselnya sebentar. Ketika dia bangkit dan berencana untuk naik ke atas, telepon rumah tiba-tiba berdering. Bibi Wu sedang sibuk melakukan pekerjaan rumah yang lain dan kebetulan telepon rumah ada di dekatnya, jadi Chen Youran mengangkatnya.
"Bibi Wu, beritahu Tuan Muda untuk membawa Chen Youran pulang ke rumah utama akhir pekan ini."
Itu adalah suara Xie Suling. Sementara Chen Youran hanya mendengarkan dengan tenang. Setelah ibu mertuanya itu selesai berbicara, dia mengerucutkan bibirnya dan berkata dengan lembut, "Nyonya Ji, aku akan memberitahunya."
Ada keheningan selama beberapa detik. Kemudian Xie Suling kembali bersuara, "Aku sering menghubungi Ji Jinchuan akhir-akhir ini, tetapi dia selalu tidak menjawab. KAlau kamu benar-benar ingin bersamanya, maka pulanglah ke rumah utama dengannya akhir pekan ini. Ayahnya ingin bertemu denganmu."
Chen Youran tidak mengerti apa maksud Ji Jinchuan tidak mengangkat telepon ibunya. Setelah menutup telepon, dia naik ke lantai dua. Pintu ruang kerja tampak sedikit terbuka, namun dia tetap mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam.