Untung Kamu Belum Move On
Untung Kamu Belum Move On
Lebih dari 10 menit kemudian, Ji Jinchuan keluar dari kamar mandi. Tubuh bagian bawahnya dibungkus dengan handuk, sementara tubuh bagian atasnya telanjang. Kulit halusnya dipenuhi dengan tetesan air, ototnya terlihat kuat tetapi tidak berbentuk, sementara ujung rambutnya masih basah dan berantakan, namun membuatnya terlihat lebih maskulin.
Ji Jinchuan hendak mengeringkan rambutnya yang basah. Saat melihat ke belakang, Chen Youran yang sedang menatapnya langsung mengalihkan pandangannya dengan terkejut. Kemudian, dia melempar handuk ke samping, menyingkap sudut selimut, berbaring di samping wanita itu dan memeluknya.
"Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Ji Jinchuan.
Meskipun Chen Youran telah terbaring di tempat tidur selama beberapa saat, tetapi tubuhnya masih terasa sedikit dingin. Sementara Ji Jinchuan baru saja selesai mandi dan masih membawa sisa udara panas dari air. Dengan suhu tubuh aslinya saat ini, dia merasa sangat hangat di pelukan Ji Jinchuan. Dia tidak bisa menahan diri untuk menyusut ke dalam pelukan pria itu dan menjawab, "Aku sedang memikirkan ketika kita pertama kali bertemu."
"Hah?" Suara lembut dan seksi keluar dari tenggorokan Ji Jinchuan. Suara itu terdengar menggoda dan menawan.
Chen Youran memikirkan situasi saat mereka bertemu untuk pertama kalinya. Dan dia tidak bisa menahan tawa, lalu berkata, "Pada saat itu, kamu mengatakan kalau tidak setiap wanita yang datang kepadamu akan kamu inginkan."
Ji Jinchuan mengerutkan keningnya, lalu bertanya, "Apa kamu yakin itu pertama kalinya kita bertemu?"
Kepala Chen Youran menempel di dada Ji Jinchuan, jadi dia bisa mendengar dengan jelas detak jantungnya yang nyaring. Saat mendengar perkataan pria itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Memangnya bukan saat itu?"
Ji Jinchuan ingat bahwa Chen Youran menabrak mobilnya saat itu. Sikapnya istrinya ini saat itu sangat mendominasi. Perlahan-lahan, dia mengangkat bibirnya dan membalas, "Bukannya kamu menabrak mobil saat hari pertama kepulanganmu?"
"Iya…" jawab Chen Youran. Bagaimana dia bisa tahu? Batinnya.
Kemudian, Chen Youran seketika menatap pria yang memeluknya dengan tatapan heran dan bertanya, "Tidak mungkin yang aku tabrak itu mobilmu, kan?"
"Apa kamu tidak ingat sama sekali?" tanya Ji Jinchuan sambil membelai rambut Chen Youran yang terurai di bantal. Rambutnya sangat bagus, lembut dan halus.
Chen Youran baru saja pulang hari itu, jadi dia masih tenggelam dalam masa lalu yang memilukan dan tidak memperhatikan siapa yang duduk di mobil yang ditabraknya. Saat itu, dia juga menulis nomor telepon Gu Jinchen kepada pria yang sedang mengemudi. Mereka memiliki hubungan yang baik, tetapi dia tidak ingat pada pria yang mengemudi. Sekarang saat dipikir-pikir lagi, sepertinya pengemudinya adalah Xiao Cheng.
Ji Jinchuan berbaring miring dengan satu tangan di kepalanya dan matanya yang dalam memperhatikan istrinya. Karena Chen Youran berbaring telentang, lampu kristal di langit-langit menyinari matanya yang hitam sehingga tampak jernih dan cerah. Dia pun tidak bisa menahan diri untuk mencium bibir merahnya.
Setelah itu, tiba-tiba Ji Jinchuan bertanya, "Kenapa kamu datang kepadaku?"
Sebelumnya, Ji Jinchuan pernah menanyakan pertanyaan ini sekali. Terakhir kali, Chen Youran bungkam dan tidak berkata jujur. Tidak disangka pria itu kembali menanyakan pertanyaan ini lagi. Dia pun berusaha mengelak dengan mengalihkan pandangan matanya dan berkata, "Ini sudah larut malam. Aku harus pergi kerja besok pagi, jadi harus tidur sekarang."
Namun, Ji Jinchuan mencengkeram rahang Chen Youran dengan lembut. Dia tidak membiarkan wanita itu melarikan diri. Dia membuat wanita itu menatap matanya yang dalam dan tenang. Dia lalu berkata, "Katakan padaku, aku ingin tahu."
Sorot mata Ji Jinchuan tampak tenang dan nada bicaranya terdengar lembut. Chen Youran pun menatapnya sejenak, kemudian dia mengerucutkan bibirnya dan berkata, "Kamu lebih baik daripada dia."
"Jadi, kamu belum move on pada saat itu?" tanya Ji Jinchuan yang masih menatap Chen Youran dengan tenang.
Chen Youran pun mengangguk. Itulah alasan utama mengapa dia menemui Ji Jinchuan.
Mengetahui jawaban itu, Ji Jinchuan sama sekali tidak mengeluarkan amarahnya. Dia hanya memeluk wanita di sampingnya erat-erat. Mereka terdiam dalam waktu yang cukup lama dan tidak berbicara apa-apa.
Chen Youran sedang memikirkan sesuatu untuk menenangkan suasana hati Ji Jinchuan. Tetapi, dia lebih dulu mendengar pria itu berkata, "Untung kamu belum move on pada saat itu."
Kalau tidak, mana mungkin kita bertemu satu sama lain seperti sekarang ini? Batin Ji Jinchuan.
Mungkin saja mereka akan bertemu di acara jamuan makan. Tetapi, Ji Jinchuan tidak akan pernah peduli kepadanya hanya dengan sekali pandang, apalagi akan menikahinya.