Chen Youran, Istriku
Chen Youran, Istriku
Mereka berdua akhirnya turun ke lantai bawah bersama. Chen Youran langsung pergi ke dapur untuk membantu Bibi Wu, sementara Ji Jinchuan menonton televisi di ruang tamu. Tiba-tiba, terdengar suara bel pintu berbunyi. Ji Jinchuan pun pergi untuk membukakan pintu. Ketika melihat wanita yang berdiri di luar pintu, dia bertanya, "Kamu… Ada apa datang ke sini?"
Wanita yang berdiri di luar pintu adalah wanita berusia 40 tahunan. Kulitnya tampak terawat dengan baik dan rambut hitamnya digulung. Dia mengenakan mantel berwarna hijau tua yang menunjukkan keanggunannya. Dia pun menjawab, "Aku datang untuk melihatmu."
Saat itu, Chen Youran keluar dari dapur dengan membawa piring. Dia melihat wanita paruh baya yang berdiri di ruang tamu.
Wanita paruh baya itu tampak tercengang saat melihat Chen Youran. Dia memandang Ji Jinchuan dan bergumam, "Jinchuan… Dia…"
"Dia Chen Youran, istriku…" Ji Jinchuan pun menjawab dengan santai.
Xie Suling menatap putranya dengan kaget, lalu dia beralih menatap Chen Youran lagi. Matanya menatap Chen Youran dari atas ke bawah, bahkan dia hampir melihat hingga ke dalam dirinya.
Chen Youran pun meletakkan hidangan di atas meja dan menyapa sambil tersenyum, "Halo, Nyonya…"
"Dia ibuku," tutur Ji Jinchuan sambil menatap Chen Youran.
Chen Youran mengangguk secara refleks. 'Nyonya Ji', dua kata itu sudah sampai di tenggorokannya, tetapi tiba-tiba terdengar Ji Jinchuan berkata, "Jadi, kamu harus memanggilnya ibu…"
Lidah Chen Youran pun berputar dan menghentikan dua kata itu untuk keluar dari bibirnya. Dia tersenyum canggung, lalu memanggil wanita paruh baya itu 'ibu' dengan suara kecil.
Kepala Xie Suling masih mencerna perkataan Ji Jinchuan barusan. 'Chen Youran, istriku'.
Kemudian, saat mendengar Chen Youran memanggilnya ibu, Xie Suling tanpa sadar mengerutkan alisnya. Dia langsung menatap pria berwajah dingin di hadapannya dan berkata, "Sejak kapan kamu punya istri? Kenapa aku tidak tahu?"
"Aku mendaftarkan diri untuk pernikahan dan sudah mendapatkan akta nikah beberapa hari yang lalu," kata Ji Jinchuan dengan tenang.
Mendengar putranya sudah mendapat akta nikah, Xie Suling ternganga dalam waktu yang cukup lama. Setelah kembali sadar, dia menatap Ji Jinchuan dengan tatapan mata yang dalam, lalu kembali bertanya, "Kenapa kamu tidak mendiskusikan masalah sebesar itu dengan aku dan ayahmu terlebih dahulu?"
Terakhir kali, Xie Suling mengatur agar putranya itu bertemu dengan Xue Ling. Tetapi Ji Jinchuan mengingkari janji, Xue Ling tidak hanya tidak marah, tetapi masih tetap menghubungi untuk menyapanya sesekali. Dia berpikir bahwa Xue Ling tidak hanya wanita yang berpengetahuan luas, tetapi juga putri Jian Rui, yang pasti memiliki hati yang baik. Tapi sikap Ji Jinchuan sangat dingin. Dia pun meneleponnya untuk kembali ke rumah utama, namun putranya itu selalu sibuk dengan pekerjaannya, jadi dia harus datang sendiri ke Teluk Nanhai untuk menemuinya. Tanpa diduga, dia mendengar berita sebesar itu.
"Ini adalah urusanku sendiri, tidak perlu berdiskusi dengan siapa pun." Ji Jinchuan bersuara, tetapi tidak dengan nada marah. Dia hanya mengungkapkan sikap tidak bisa dikalahkan.
Melihat wajah dingin Xie Suling, Chen Youran berdiri dengan bingung. Dia berpikir untuk menyelinap ke dapur atau tidak, menunggu mereka berbicara dan keluar lagi setelah mereka selesai.
Tiba-tiba, Bibi Wu yang berada dapur mendengar keributan itu dan keluar untuk memastikan bahwa itu adalah Xie Suling. Dia seketika terkejut dan berkata, "Nyonya, kenapa Anda di sini?"
Xie Suling jarang datang ke Teluk Nanhai. Kali ini, dia bahkan tidak menelepon sebelumnya hal itulah yang membuat Bibi Wu terkejut. Xie suling yang sedang dalam mood yang buruk pun menjawab dengan suara dingin, "Apa aku tidak boleh datang?"
"Aku tidak bermaksud begitu…" tutur Bibi Wu.
"Pergi dan urus kesibukanmu sendiri," jawab Xie Suling. Menyadari bahwa Bibi Wu sedikit terkejut, dia membuat suaranya lebih lembut.
"Baik," jawab Bibi Wu, lalu dia kembali ke dapur.
Suasana di ruang tamu sedikit suram saat ini. Xie Suling duduk di sofa dengan wajah buruk. Sementara Ji Jinchuan masih berdiri dengan wajah tenang dan hangat. Chen Youran sendiri dapat melihat bahwa Xie Suling memiliki banyak keluhan tentang menantu wanitanya. Di mata Xie Suling, dirinya masih orang asing. Wanita paruh baya itu sepertinya hendak mengatakan bahwa tidak cocok bagi dirinya untuk tinggal di sini.