Kecuali Jika Kalian Tidak Ingin Mencium Cucu Kalian
Kecuali Jika Kalian Tidak Ingin Mencium Cucu Kalian
Ji Jinchuan pun menjawab, "Masuk…"
Chen Youran segera masuk dengan membawa dua cangkir kopi setelah mendengar suara itu. Dia melirik wajah tiga orang yang ada di dalam ruangan. Kecuali Ji Jinchuan, wajah dua orang lainnya tidak terlalu bagus. Ekspresi wajah Xie Suling tampak sangat buruk. Sementara mata dan wajah Xue Ling sangat pucat. Mereka terlihat seperti baru saja tertimpa sesuatu. Dia pun berjalan dan meletakkan kopi di atas meja kaca bundar yang ada di samping sofa. Sebenarnya, dia ingin menyapa Xie Suling, tapi untuk saat ini, sepertinya kata sapaan 'Bu' tidak bisa diucapkan.
Setelah itu, Chen Youran hendak pergi, tetapi tiba-tiba Xie Suling menghentikannya, "Nona Chen, bawa Xue Ling ke ruang tunggu. Ada yang ingin aku bicarakan dengan Presiden Ji kalian."
Panggilan 'Nona Chen' dari Xie Suling terasa tumpul dan terasing di telinga Chen Youran. Secara tidak langsung, panggilan itu bisa mengungkapkan bahwa wanita paruh baya tersebut tidak menerimanya sebagai menantunya. Sementara kata 'Presiden Ji kalian', seolah menjelaskan bahwa Xie Suling hanya mengakui hubungannya dengan Ji Jinchuan sebagai atasan dan bawahan, tidak lebih dari itu.
Sedangkan itu, Xue Ling menggenggam erat pegangan tasnya. Dia menatap Xie Suling sejenak, lalu pergi keluar kantor bersama dengan Chen Youran.
Chen Youran pun menuntunnya menuju ke ruang tunggu dan menuangkan air untuknya. Dia lalu berkata, "Aku harus menyelesaikan pekerjaanku. Silakan duduk dulu."
Xue Ling menggigit bibirnya sambil menatap Chen Youran, dia bertanya, "Presiden Ji, dia sudah menikah. Apa istrinya itu kamu?"
Chen Youran menghentikan langkahnya dan balik menatap mata Xue Ling yang seolah penuh dengan pertanyaan. Dia mencoba menenangkan hatinya. Lalu, dia menjawab dengan suara pelan yang bisa terdengar dengan jelas di ruang tunggu yang sepi, "Iya…"
Setelah kata 'iya' jatuh dari mulut Chen Youran, wajah Xue Ling menjadi lebih masam. Matanya juga dipenuhi dengan kebencian yang hebat. Tetapi, itu sedikit ditutupi oleh bulu matanya.
Chen Youran menatapnya dan berkata, "Aku keluar dulu. Aku sibuk…"
Xue Ling tidak mengucapkan sepatah kata pun. Sementara Chen Youran membuka pintu ruang tunggu dan berjalan keluar. Ketika dia sudah kembali ke meja kerjanya, dia tidak memiliki semangat untuk bekerja. Melihat pintu kantor presiden yang tertutup, dia merasa sedikit gelisah.
Di dalam kantor Presiden…
Sambil duduk di atas sofa, Xie Suling berkata dengan tatapan mata yang dalam, "Kalau kamu benar-benar tidak menyukai Xue Ling, aku tidak akan memaksamu. Tapi, kamu tidak perlu menikahi seorang wanita hanya untuk membuatku marah."
Ji Jinchuan menyesap kopi yang ada di tangannya. Dia membuka bibir tipisnya yang dingin dan berkata, "Ini adalah keputusanku yang sungguh-sungguh untuk menikahi Chen Youran."
Bagaimana kalau ayahmu dan aku sangat tidak setuju?" Wajah Xie Suling terlihat buruk.
"Kecuali kalau kalian tidak ingin mencium cucu kalian." Pupil Ji Jinchuan yang sangat hitam tampak seperti batu giok dan segelap tinta. Ekspresi dinginnya sama sekali tidak berubah.
Xie Suling menatapnya dengan kaget dan berkata, "Maksudmu…"
"Kalau tidak ada hal lain yang ingin dibicarakan, ibu bisa pulang." Ji Jinchuan bersandar dengan malas di sandaran kursinya dengan wajah cerah.
Xie Suling melangkah maju dan menatap putranya yang duduk di seberang meja. Matanya tampak terkejut dan bersemangat. Dia berkata, "Apa yang baru saja kamu katakan itu benar?"
"Ibu tidak berniat untuk membiarkan Youran masuk ke pintu rumah Keluarga Ji. Jadi, apa peduli ibu tentang ini?" Bibir Ji Jinchuan sedikit terangkat dengan gaya mencibir.
Xie Suling tidak terlalu banyak berdebat dengan Ji Jinchuan. Dia hanya ingin tahu kebenaran dari apa yang dikatakan anaknya barusan. Dia pun kembali bertanya, "Nak, apa maksud perkataanmu barusan? Apakah itu benar?"
Ji Jinchuan tidak lagi bermain teka-teki dengan ibunya. Dia mengakui dengan terus terang, "Iya…"
Seketika Xie Suling menjadi hening karena begitu gembira. Dia benar-benar merasa sangat gembira dan heboh. Akan tetapi, ibu dari anak itu… Dia merasa membutuhkan penyelidikan yang baik. Tidak semua orang bisa masuk ke pintu rumah Keluarga Ji dengan begitu mudah. Terlebih lagi, dia harus pulang dulu dan berdiskusi dengan Ji Yangkun mengenai masalah ini. Dia tidak berani memberitahu suaminya tentang pernikahan putranya. Berdasarkan temperamen, suaminya pasti akan marah besar jika mengetahui bahwa anak mereka sudah mendaftarkan pernikahan tanpa sepengetahuannya. Suaminya itu pasti akan memberikan teguran kepada putranya.