Menikahi Wanita Muda
Menikahi Wanita Muda
Chen Youran menggerakkan matanya dan menatap Ji Jinchuan. Mata jernihnya tampak tenang dan polos. Dia pun membalas, "Apa kamu sudah memikirkannya dengan matang?"
Di musim gugur, sinar matahari tipis menyinari tubuh tinggi dan wajah tampan Ji Jinchuan. Ada sedikit kelembutan yang tampak di wajah dinginnya, lalu dia berkata, "Apa kamu sedang membujukku untuk mengabaikan seorang single mother dan anaknya?"
"..." Chen Youran keluar dari mobil dengan membawa tasnya dan masuk ke kantor Biro Urusan Sipil bersama Ji Jinchuan.
Karena semua surat identitas Ji Jinchuan sudah ada di sana dan dia juga telah memberi tahu Biro Urusan Sipil sebelumnya, akta nikah merah diserahkan kepada mereka dalam waktu kurang dari 10 menit. Saat keluar dari kantor Biro Urusan Sipil, Chen Youran menatap buku merah kecil di tangannya.
"Apa kamu merasa semua nyata sekarang?" tanyan Ji Jinchuan yang berdiri di sampingnya.
"Ini lebih tidak nyata lagi." Chen Youran menjawab dengan ekspresi wajah kesurupan.
Ji Jinchuan mengangkat tangannya untuk mencubit wajah putih Chen Youran. Dia tidak menggunakan banyak kekuatan, tetapi masih bisa terasa bahwa dia mencubitnya. Chen Youran seketika menyentuh pipinya dan menatapnya dengan wajah getir. Namun, ekspresi wajah Ji Jinchuan tetap tenang. Lalu, dia bertanya, "Apakah itu terasa nyata sekarang?"
"..." Chen Youran hanya terdiam.
Saat masuk ke dalam mobil, Chen Youran merenungkan bagaimana cara memberitahu Chen Yaoting dan Tang Huiru ketika dia pulang. Dia sudah bisa memahami bahwa Chen Yaoting pasti akan sangat senang dan juga tidak akan keberatan. Akan tetapi, entah bagaimana dengan Tang Huiru. Dia tidak hanya sudah mendapatkan akta nikah, tetapi dirinya juga sedang hamil. Itu pasti adalah suatu hal yang mengejutkan bagi ibunya. Apa ibu akan marah? Batinnya.
Ada masalah lain lagi yang membuat Chen Youran pusing. Dia menatap Ji Jinchuan dengan tatapan serius dan berkata, "Di masa depan, saat berada di perusahaan, hubungan kita hanyalah sebatas atasan dan bawaan."
"Kalau kamu merasa menjadi seorang karyawan kecil lebih menyenangkan daripada menjadi istri presiden, itu terserah kamu." Wajah Ji Jinchuan tampak berseri-seri.
Mereka berdua telah mencapai kesepakatan. Chen Youran pun mencoba menenangkan hatinya.
Setengah jam kemudian, mobil berhenti di luar gedung perusahaan. Xiao Cheng pun turun dan membukakan pintu untuk Chen Youran sambil berkata, "Nyonya Muda, silakan turun…"
Chen Youran tidak terlalu menanggapi sapaan 'Nyonya Muda' itu untuk sesaat. Dia tertegun selama beberapa saat. Kemudian, dia bangun dan keluar mobil dengan canggung sambil membawa tasnya.
Saat Xiao Cheng hendak menutup pintu mobil, Chen Youran melihat bahwa Ji Jinchuan tetap duduk di dalam mobil dan tidak bergerak. Dia memandang pria itu dan berkata, "Kamu tidak kembali ke perusahaan?"
Wajah Ji Jinchuan tampak tenang, lalu dia menjawab dengan lembut, "Ada sebuah kontrak yang harus dinegosiasikan."
Chen Youran mengangguk pelan, lalu kembali masuk ke perusahaan. Melihat sosoknya sudah hilang di pintu kaca, Ji Jinchuan baru mengatakan, "Jalan…"
Saat menunggu lift, Chen Youran mengeluarkan akta nikahnya lagi. Saat dia mencapai lantai kantornya, dia menenangkan pikirannya. Kemudian, dia keluar dari lift dan kembali ke meja kerjanya untuk bekerja keras.
Waktu menunjukkan sudah hampir jam makan siang, tetapi Ji Jinchuan belum juga kembali ke kantor. Suasana hati Chen Youran yang awalnya baik berubah menjadi melankolis.
Sekitar pukul dua siang, Ji Jinchuan kembali ke perusahaan. Ketika dia melewati kantor Departemen Sekretariat, Chen Youran sedang sibuk dengan pekerjaannya. Jari-jarinya yang ramping tampak bergerak bebas di atas keyboard.
Ji Jinchuan lalu memasuki kantor presiden. Dia duduk di kursinya dan menatap dengan penuh perhatian sambil berkata, "Apa komputer memiliki radiasi untuk wanita hamil?"
Xiao Cheng bahkan tidak punya pacar, jadi dia juga tidak mengetahuinya dengan jelas. Tetapi di masa lalu, beberapa orang di Departemen Sekretariat akan mengenakan pakaian anti radiasi ketika mereka sedang hamil. Jadi, dia berkata, "Seharusnya ada…"
Ji Jinchuan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia menyalakan komputernya dan masuk ke akun email-nya. Dia hanya absen di pagi hari dan ada beberapa email masuk yang belum dibacanya.
Xiao Cheng berpikir cepat dalam benaknya, lalu berkata, "Departemen Penjualan membutuhkan lebih sedikit waktu untuk menggunakan komputer."