Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Pengantin Baru Tidur Sendirian



Pengantin Baru Tidur Sendirian

3Xu Chengyan mendengar nada telepon terputus di ponselnya. Dia melempar ponselnya ke dashboard dengan marah. Napasnya terengah-engah karena amarah yang menggebu-gebu. Dia mengambil ponselnya lagi dan menekan nomor telepon lain.     

Saat ini, Gu Jinchen sedang bersiap untuk pergi ke rumah sakit setelah pulang bekerja. Begitu dia mematikan komputer, ada panggilan telepon masuk dari Xu Chengyan. Akhir-akhir ini, dia sering bolak-balik perusahaan dan rumah sakit, sehingga tubuhnya terasa lelah bahkan mati rasa. Dia mengangkat telepon tersebut dengan wajah yang lelah.     

"Aku melihat Chen Youran dan Ji Jinchuan." Tidak seperti sikap marah kepada Chen Youran barusan, suara Xu Chengyan kali ini terdengar jauh lebih tenang.     

Gu Jinchen tidak memikirkannya terlalu dalam. Dia melihat jam tangannya. Hari ini, dia bertemu dengan mereka dalam kegiatan sosial. Lalu, dia bertanya, "Terus kenapa?"     

"Mereka berdua sedang candle light dinner!" Meskipun tidak ada lilin, tetapi di restoran barat yang elegan itu, ada anggur merah dan dua orang saja. Apa bedanya dengan candle light dinner? Batin Xu Chengyan.     

Ekspresi wajah Gu Jinchen sedikit berubah. Tangannya memegang ponselnya dengan kaku. Dia sama sekali tidak berbicara untuk waktu yang lama.     

"Kalau kamu tidak bergerak cepat, dia akan menjadi milik orang lain," kata Xu Chengyan dengan marah. Kemudian, dia melanjutkan, "Kalau itu Gu Changcheng yang masih hidup, dia pasti akan menghentikan pengobatannya dan mencabut pipa oksigennya!"     

Gu Jinchen menutup telepon tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia melihat pemandangan lampu neon di luar jendela, hatinya terasa sunyi.     

***     

Saat Chen Youran menjawab telepon dan izin untuk pergi, sebenarnya itu membuat Ji Jinchuan merasa tidak nyaman. Tetapi, dia tidak menunjukkannya dan sengaja untuk tidak bertanya. Hari ini adalah hari pernikahan mereka, jadi dia tidak ingin merusak atmosfer kebahagiaan itu.     

Ji Jinchuan dengan lembut menggerakkan dengan lembut gelas anggur merah di tangannya, lalu berkata, "Pesta pernikahan akan diadakan nanti."     

Meskipun Ji Jinchuan tidak menjelaskan mengapa pesta pernikahan tidak bisa diadakan dalam waktu dekat, tetapi Chen Youran tidak bertanya. Dia mengira bahwa mungkin pria itu memiliki alasan tersendiri. Dia lalu mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Tidak peduli apakah ada pesta pernikahan atau tidak, tapi aku adalah istri sahmu sekarang. Kalau ada wanita lain yang keras kepala dan terus melekat padamu, aku tidak akan bersikap lembut."     

Mendengar hal itu, Ji Jinchuan mengangkat alisnya. Ada jejak roh jahat yang tampak di matanya yang cerah. Dia pun berkata, "Untuk menjaga gairah saat bercinta, aku akan selalu membersihkan diri di masa depan."     

Chen Youran meletakkan pisau dan garpunya, menopang dagunya dengan satu tangan dan berkedip ke arah Ji Jinchuan dengan mata hitamnya. Dia membalas, "Kalau begitu, bukannya hidupku tidak akan terasa membosankan di masa depan?"     

"Nyonya Ji, tampaknya kamu menginginkan keuntungan yang lebih." Wajah dingin Ji Jinchuan kali ini tampak sangat lembut. Bahkan sorot matanya pun setenang air.     

"Setidaknya, aku memiliki kesempatan ini. Orang lain bahkan tidak memiliki kesempatan ini." Chen Youran tersenyum, pipinya tampak seperti dua buah pir dan mata jernihnya tampak cerah.     

Ji Jinchuan merasa terhibur dengan kata-kata wanita di depannya. Ada pancaran cahaya di bibirnya. Jika melihat lebih dekat lagi, bisa terlihat bahwa dirinya sedang tersenyum. Dia kemudian berkata, "Aku akan menemanimu pulang setelah makan malam. Lalu, kita memberitahu orang tuamu tentang hal itu dan membicarakannya."     

Chen Youran menggigit bibirnya dan berkata, "Kejadian yang terjadi hari ini begitu besar. Aku sendiri belum berani untuk membicarakannya. Aku akan memberitahu mereka dalam beberapa hari ke depan."     

"Menurutmu, apa kita harus tidur di kamar terpisah dulu sementara ini?" tanya Ji Jinchuan dengan lembut sambil mengerutkan kening. Dia lalu mengingatkan, "Youran, kita baru saja menikah."     

Wajah cantik Chen Youran menjadi merah. Dengan mata yang sedikit menyipit dan volume suaranya lebih kecil dari sebelumnya dia berkata, "Aku sedang hamil saat ini. Bahkan kalau kita tidur di tempat yang sama, aku tidak bisa melakukan hal semacam 'itu'."     

Alis Ji Jinchuan mengerut. Melihat wajah cantik Chen Youran yang memerah, lubuk hatinya memiliki inisiatif untuk menggodanya, "Jadi, aku akan tetap tidur sendirian malam ini?"     

Ketika Ji Jinchuan mengatakan ini, Chen Youran sedang minum air dan hampir menyemburkannya. Untungnya kesadarannya yang baik mengingatkannya bahwa dia sedang berada di tempat umum. Mengapa nada bicaranya terdengar sangat menyebalkan? Batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.