Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Nyonya Ji yang Sah Secara Hukum



Nyonya Ji yang Sah Secara Hukum

1Hanya Xiao Cheng dan Feng Yi yang mengetahui tentang hubungan Chen Youran dengan Ji Jinchuan di perusahaan. Setelah tiga atau empat bulan, perut Chen Youran pasti akan membesar. Pada saat itu, dia tidak akan lagi bisa menyembunyikannya.     

"Aku akan mengundurkan diri setelah kandunganku berusia tiga bulan," kata Chen Youran.     

Mendengarkan hal itu, Ji Jinchuan mengerutkan keningnya. Tetapi saat melihat bahwa Chen Youran sudah membuat keputusan, dia tidak bersikeras dan hanya berkata, "Oke…"     

Kedua orang itu berbaring di tempat tidur saat ini. Ji Jinchuan memeluk erat tubuhnya, sehingga membuat Chen Youran tidak bisa bergerak dengan nyaman. Suara rendah Ji Jinchuan lalu terdengar di telinganya, "Aku tahu kamu sedang hamil. Aku bisa mengerti itu. Tetapi, apa kamu tidak kasihan padaku? Aku adalah pengantin baru, tapi tidak bisa bercinta demi kedamaian."     

Chen Youran mendengus, tetapi juga merasa geli oleh perkataan Ji Jinchuan hingga membuatnya tertawa kecil. Dari penampilan luarnya pria itu memang tampak dingin, tetapi secara personal dia merupakan pria yang sangat kurang ajar, batinnya.     

Punggung Chen Youran yang bergetar karena tertawa kecil bergesekan dengan dada Ji Jinchuan. Napas pria itu sedikit tidak teratur dan tangannya yang memegang pinggang istrinya menegang. Hal ini membuat Chen Youran pun membalikkan tubuhnya dan menghadap kepadanya.      

"Sepertinya kamu tidak akan membiarkanku istirahat," kata Ji Jinchuan.     

Melihat mata Ji Jinchuan yang gelap, Chen Youran bergumam, "Aku tidak bermaksud begitu."     

Ji Jinchuan menyentuh bibir Chen Youran yang mengkilap dengan bibirnya. Bibir wanita itu terasa selembut kapas, yang membuat orang ingin mengulumnya lebih banyak saat bersentuhan. Aroma harumnya terasa seperti sihir. Perasaan inilah yang membuatnya tenggelam lebih dan lebih dalam lagi. Dia menciumnya dengan sangat serius dan tindakan lembutnya tampaknya telah melanggar wilayah suci. Setelah ciuman panjang, matanya menjadi gelap sedikit demi sedikit. Dia merasa seolah ingin segera menelan wanita ini ke dalam perutnya dalam satu gigitan, tapi dia harus menahan rasa inginnya.     

Setelah berciuman dalam waktu yang cukup lama, keduanya sedikit terengah-engah. Ji Jinchuan menyentuh dahi Chen Youran dan berkata dengan napas tersengal, "Masih ada waktu satu hari lagi. Kalau kamu tidak bisa mengatakannya kepada kedua orang tuamu, aku akan mengundang ayahmu untuk minum teh dan makan malam secara pribadi."     

Chen Youran hanya ternganga mendengar hal itu. Melihat dari temperamental Ji Jinchuan, dia akan melakukan apa pun yang dikatakannya. Sepertinya, masalah ini tidak bisa ditunda lagi, batinnya.     

Setelah itu, Ji Jinchuan memeluk Chen Youran. Sepertinya, dirinya sudah tidak bisa tidur, begitu pula dengan wanita ini. Keduanya pun mengobrol dengan santai selama beberapa saat.     

Separuh waktu istirahat makan siang sudah berlalu. Chen Youran pun tidak berani untuk tinggal lebih lama lagi. Dia tidak ingin ketahuan saat meninggalkan kantor presiden nanti. Dia lalu memakai sepatunya dan bangkit dari duduknya sambil berkata, "Waktu istirahat sudah hampir habis."     

Ji Jinchuan ikut duduk dan memeluk Chen Youran dari belakang. Dengan nada sedikit pahit dia berkata, "Tidak kusangka, aku… Seorang Ji Jinchuan bisa menikah…"     

Chen Youran yang berdiri membalikkan badannya, dia membungkukkan badan dan menatap Ji Jinchuan. Matanya yang tenang dan hitam tampak bersinar seperti bintang dan meteorit di cakrawala. Lalu, dia berkata, "Aku adalah Nyonya Ji yang sah secara hukum."     

Kaki kanan Ji Jinchuan terentang, dia meletakkan tangan kirinya secara asal di lutut kirinya yang ditekuk, sementara tangan kanannya berada di samping tubuhnya. Dia bersandar pada kasur empuk dengan dua kancing bagian atas kemejanya terbuka, sehingga memperlihatkan kulitnya yang berwarna madu. Seluruh tubuhnya tampak malas gerak saat ini. Wajah tegasnya berubah dari ekspresi acuh tak acuh seperti biasanya, membuatnya tampak sangat tampan dan anggun.     

"Kamu akan menjadi Nyonya Ji yang sesungguhnya ketika kamu tinggal di Teluk Nanhai," ucap Ji Jinchuan dengan senyuman yang muncul di matanya.     

Tentu saja Chen Youran mengerti maksud perkataan itu adalah bahwa Ji Jinchuan menyarankan dia untuk segera berpindah ke tempat tinggalnya. Namun, dia berkata, "Aku membawa akta nikahku ke mana pun aku pergi, bahkan ketika bekerja. Jadi, walaupun aku tidak tinggal di tempat tinggalmu, identitasku sebagai Nyonya Ji tetap dilindungi oleh hukum."     

Ji Jinchuan tersenyum saat ini. Sementara Chen Youran kemudian meletakkan tangannya di atas kaki pria itu dan tubuhnya membungkuk. Ji Jinchuan pun bisa langsung menyentuhnya ketika mengulurkan tangan. Dia memegang kepala Chen Youran, mencondongkan tubuh ke bibirnya, lalu menciumnya.     

"Kamu menjadi orang yang sok sekarang ini," bisik Ji Jinchuan.     

"Kalau begitu, kamu juga harus memperlakukanku seperti ini seterusnya." Chen Youran tersenyum sambil menyipitkan matanya. Matanya tampak bersinar dan lembut, seperti giok hitam yang dicelupkan ke dalam air. Dan itu terlihat sangat menenangkan.     

Melihat senyum cerah Chen Youran, membuat Ji Jinchuan berada dalam suasana hati yang baik. Mata hitamnya tampak penuh dengan cahaya yang menyegarkan.     

"Selama kamu patuh, kamu akan menikmati perlakuan semacam ini seumur hidup. Dan semuanya gratis…" Ji Jinchuan berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Tidak perlu membayarnya."     

Meskipun Ji Jinchuan mengubah perkataannya dengan cepat, tetapi Chen Youran masih bisa memahami apa yang dimaksud 'gratis' olehnya. Dia pun menjadi tersipu dengan kata-kata ambigu pria itu. Dia lalu berkata dengan ringan, "Tidak sopan…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.