Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Mari Kita Bertunangan Dulu



Mari Kita Bertunangan Dulu

1Xu Chengyan memberitahunya bahwa Nyonya Xu meminta Tang Huiru untuk minum teh bersama di sore hari. Mendengar berita itu, Chen Youran hampir saja membuang ponselnya, lalu berkata, "Apa ibumu tidak terlalu bersemangat?"     

Chen Youran masih ingat saat Tang Huiru berbicara dengannya dari hati ke hati dua hari yang lalu. Ibunya berkata bahwa dia tidak optimis pada calon menantunya yang sudah memiliki seorang putri berusia tujuh tahun yang makan malam bersama Keluarga Chen pada minggu sebelumnya. Tetapi, dia bahkan lebih khawatir dengan Xu Chengyan. Bagaimanapun, Xu Chengyan terkenal memiliki banyak perbuatan buruk. Bahkan jika sudah menikah, pria itu pasti akan tetap bermain di luar.     

Pada saat itu, Chen Youran memberitahu Tang Huiru bahwa ini adalah pilihannya dan dia tidak menyesalinya. Bukannya itu benar? Kalau harus menikah dengan orang yang tidak disukai, pernikahan tidak bisa dikatakan sebagai pernikahan sesungguhnya, kan? Batinnya.     

Antara Presiden Zhou dan Xu Chengyan, Chen Youran lebih memilih Xu Chengyan. Salah satu alasan mengapa dia lebih memilihnya adalah karena mereka sangat mengenal satu sama lain. Setidaknya, dia tidak harus menikah dengan orang asing yang tidak dikenalnya.     

Sejak bertemu dengan Chen Youran, Nyonya Xu selalu mengomel kepada Xu Chengyan setiap hari. Ibunya itu selalu menanyakan kapan dia akan menikah dan membawa menantu perempuannya pulang ke rumah. Dia merasa telinganya hampir menjadi kepompong. Dia juga merasa ibunya terlalu tergila-gila pada calon menantu perempuannya. Dia berkata dengan sedikit ketidakberdayaan, "Youran, mari kita bertunangan dulu agar orang tuaku merasa tenang."     

Chen Youran yang sedang menulis dan menggambar di atas kaca seketika berteriak, "Pertunangan?"     

Di depan pintu ruang rapat yang berada di belakang Chen Youran, Ji Jinchuan mengerutkan kening saat mendengar kata 'pertunangan. Wajahnya yang dingin tampak semakin dingin.     

Di bawah tekanan Tuan Xu, Xu Chengyan secara resmi bergabung dengan perusahaan Keluarga Xu dengan jabatan sebagai Presiden Departemen Pemasaran. Saat ini, dia sedang berada di kantor. Dia lalu memutar kursi besar dan menyilangkan kaki. Dia pun membalas, "Ayo kita bertunangan dulu. Pernikahan belum bisa dilakukan untuk saat ini. Aku sudah berdiskusi dengan ayah mengenai suntikan modal ke perusahaan Keluarga Chen dan dia menyetujuinya."     

Jika tidak menikah, perusahaan Keluarga Chen tidak akan bisa mendapatkan bantuan Keluarga Xu. Tentu saja Chen Youran tidak menolak untuk melakukan pertunangan. Dia kemudian berkata, "Oke, kalau begitu kita akan bertunangan."     

Jawaban dari mulut Chen Youran terasa sangat tajam dan jatuh di telinga pria yang ada di belakangnya. Dia lalu menutup telepon dan berbalik. Saat itu, dia melihat sosok Ji Jinchuan di koridor di belakangnya dan Xiao Cheng yang mengikutinya. Dia mengetahui bahwa Ji Jinchuan memiliki rapat di sore hari. Tampaknya, pria itu baru saja menyelesaikan rapat. Namun, dia tidak terlalu memikirkannya, dia pun kembali ke area kantor Departemen Sekretariat dengan membawa ponselnya.     

Xiao Cheng mengikuti Ji Jinchuan berjalan ke kantor presiden. Setelah berada di dalam kantor, dia meletakkan laporan analisis triwulan yang dibahas pada rapat tadi di atas meja. Tiba-tiba, dia mendengar Ji Jinchuan berkata, "Apa orang-orang yang berada Departemen Sekretaris banyak menganggur selama dua hari ini?"     

Xiao Cheng tertegun selama beberapa saat, kemudian dia bereaksi, "Tidak juga."     

Seseorang baru saja menjawab panggilan telepon. Apa dia ingin membuat keributan atas masalah sekecil itu? Walaupun perusahaan memiliki aturan bahwa karyawan tidak boleh menjawab atau melakukan panggilan pribadi saat sedang bekerja, tetapi mereka dapat meninggalkan area kantor dan pergi ke tempat lain untuk menjawab telepon agar tidak mengganggu rekan kerja yang lainnya, batin Xiao Cheng.     

Xiao Cheng juga mendengar isi pembicaraan telepon Chen Youran tadi. Dan meskipun itu merupakan pembahasan masalah pribadi, tetapi dia tidak sedang berada di area kantor.     

Ji Jinchuan mengambil dokumen untuk ditandatangani dari sebuah map. Lalu, dia berkata dengan suara berat, "Aku pikir mereka terlalu menganggur."     

Karena kata-kata Ji Jinchuan itulah, Chen Youran menjadi sangat sibuk dalam beberapa hari ke depan. Setiap orang di Departemen Sekretariat memiliki uraian tugas yang jelas. Pekerjaan yang sebenarnya tidak berada dalam lingkup pekerjaan Chen Youran, tetapi dia juga harus bertanggung jawab akan hal itu. Jika pekerjaan itu diberikan oleh rekan-rekan kerjanya yang lain, dia akan berpikir bahwa mereka dengan sengaja menghukumnya. Akan tetapi, Feng Yi lah yang memberikan tugas kepadanya secara langsung. Jadi, secara tidak langsung, tugas itu merupakan tugas yang diberikan oleh Ji Jinchuan. Dia menangis tanpa air mata dan berkata dalam hati, di mana aku menyinggung leluhur satu ini?     

Melihat Xiao Cheng yang keluar dari kantor presiden dengan membawa cangkir air dan tidak diikuti oleh Ji Jinchuan, Chen Youran juga ikut mengambil cangkir airnya dan mengikutinya ke ruang teh. Ketika melihatnya, dia berkata sambil tersenyum, "Youran, apakah kamu datang ke sini untuk mengambil air?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.