Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Pemikiran yang Luas juga Bergantung pada Objeknya (2)



Pemikiran yang Luas juga Bergantung pada Objeknya (2)

0Ji Jinchuan berdeham. Suaranya tidak berat, tetapi juga tidak ringan. Dia menarik kembali pandangannya yang awalnya tertuju pada sosok Chen Youran.     

Ji Wenqing menyadari ada yang tidak beres dengan ekspresi wajah Ji Jinchuan, dia pun bertanya, "Apakah kamu mengenalnya?"     

"Semua orang yang bekerja di Grup Zhongsheng adalah orang-orangku. Menurutmu aku mengenalnya atau tidak?" Jawaban Ji Jinchuan terdengar mengambang.     

Mendengar jawaban itu, Ji Wenqing mencoba menggali beberapa emosi dari matanya, tetapi itu sia-sia. Lalu, dia pun bertanya, "Kamu tidak naik ke sana untuk menyapa?"     

"Apakah menurutmu kita harus menyapa ketika dia sibuk?" Sorot mata Ji Jinchuan acuh tak acuh seperti biasanya. Dan sudut mulutnya memunculkan senyum ironis.     

Seorang pelayan toko berjalan maju sambil membawa papper bag yang berisi pakaian untuk Ji Wenqing. Dia pun mengambil alih benda itu dan meninggalkan mall bersama Ji Jinchuan.     

Sementara itu, Chen Youran merasa sangat familiar dengan sosok yang baru saja pergi di pintu, walaupun hanya terlihat punggungnya. Sebelum dia bisa melihatnya dengan jelas, suara Bai Shiyan tiba-tiba terdengar di telinganya.     

"Nyonya Gu dan Nona Chen adalah wanita-wanita terkenal yang seharusnya berpikiran luas dan murah hati. Ini hanyalah masalah gaun. Kalau kalian berganti gaun, kalian tidak akan kehilangan apa pun. Tetapi bagiku, gaun itu sangatlah penting."     

Chen Shuna adalah orang yang berbaik hati pada akhirnya. Mendengar Bai Shiyan mengatakan gaun sangat penting baginya, dia juga mengetahui seberapa pentingnya konferensi drama baru. Jadi, dia melambaikan tangan dan berkata, "Youran, kalau tidak kita…"     

Namun, Chen Youran sangat membenci orang seperti Bai Shiyan. Wanita itu berusaha keras untuk bisa bersama dengan Ji Jinchuan, tetapi juga menjalin hubungan dengan Song Yuan dalam waktu yang sama. Dia benar-benar membenci orang seperti itu. Dia lalu berkata, "Berpikiran yang luas juga bergantung pada objeknya. Bukan dengan menjalin hubungan dengan siapa pun."      

Wajah Bai Shiyan seketika menjadi pucat, tetapi dia harus rela menelan amarahnya karena mengingat itu adalah tempat umum. Meskipun dia memakai riasan yang berbeda dengan riasan yang biasa dia pakai saat berada di layar televisi, tetapi dia takut masih ada orang lain yang akan mengenalinya. Dia lalu berkata dengan nada lembut dan sangat centil, serta ekspresi wajah yang cemberut seperti lemak babi, "Song Yuan…"     

Song Yuan menyipitkan mata pada Bai Shiyan, tetapi tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia sangat menyukai wanita itu, tetapi dia juga tidak bisa memanjakan amarahnya yang disengaja. Chen Youran benar, siapa yang datang lebih dulu itulah yang harus didahulukan. Kalau dia menolak untuk mengalah, lalu apa yang bisa aku lakukan? Apakah aku harus merampoknya? Batinnya.     

***     

Chen Shuna telah mengeluarkan mobilnya dari tempat parkir. Sementara Chen Youran menyadari bahwa mobil di tempat parkir yang berada tepat di sebelahnya adalah mobil Ji Jinchuan. Dia melihat sekeliling dan melihat restoran di seberang mall. Di sana, dia melihat sosok Ji Jinchuan dan seorang wanita sedang makan bersama. Matahari sore menyinari mereka melalui jendela kaca, membuat mereka seolah-olah terlihat transparan. Kaca yang seolah dipoles dengan rajin itu tampak putih bersih. Pantas saja dia merasa melihat sosok yang begitu akrab barusan. Ternyata dia tidak melihat orang yang salah, itu benar-benar Ji Jinchuan. Bagaimana dia bisa mengenal pemilik perpustakaan kayu itu? Batinnya.     

"Youran, apa yang sedang kamu lihat? Masuklah ke dalam mobil." kata Chen Shuna sambil menjulurkan kepalanya ke luar jendela.     

Ketika Ji Wenqing meraih air, dia tidak sengaja melirik Chen Youran dan berkata pada pria di seberangnya, "Dia sedang melihatmu."     

Ji Jinchuan yang sedang memotong steak dengan tangannya pun melirik bayangan indah di luar sana. Dia kemudian mengalihkan pandangannya dengan tenang, mengambil sepotong kecil steak dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Dia pun mengunyahnya perlahan.     

"Kamu tidak hanya mengenalnya sesederhana itu, kan?" tanya Ji Wenqing yang memunculkan senyum anggun.     

Ji Jinchuan meletakkan pisau dan garpunya, lalu mengusap dinding kaca dengan punggung tangannya. Jari-jarinya yang tegas menyentuh porselen biru dan putih dengan santai. Lalu, dia berkata dengan dingin, "Dia hanyalah anggota Departemen Sekretariat."     

"Benarkah begitu?" Ji Wenqing menatapnya dengan makna yang samar. Lalu melanjutkan perkataannya, "Aku sangat menyukai wanita ini. Matanya jernih dan pikirannya sangat sederhana."     

Sementara itu, Chen Youran menatap Ji Jinchuan dan Ji Wenqing dengan penuh penasaran. Namun karena desakan Chen Shuna, dia akhirnya membuka pintu dan masuk ke dalamnya. Mereka berdua berencana pergi makan malam. Namun saat dalam perjalanan, Chen Shuna mendapat telepon dari Gu Jinchen dan akhirnya yang awalnya hanya berdua, mereka jadi makan berempat. Orang yang satunya lagi adalah Xu Chengyan yang diseret keluar dari kumpulan wanita-wanita cantik oleh Gu Jinchen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.