Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Gadis Penurut yang Baik



Gadis Penurut yang Baik

0Bibi Wu keluar saat mendengar mobil Ji Jinchuan berhenti. Ketika dia melihat Ji Jinchuan dan Chen Youran berbicara, dia tidak mengganggu mereka. Kemudian, tampak keduanya memasuki beranda rumah. Dia pun meletakkan dua pasang sandal di dekat kaki mereka.     

"Tuan Muda, apakah Anda ingin makan sekarang?"     

Ji Jinchuan melepas jasnya daan hendak mengatakan tidak. Tetapi, dia berpikir bahwa Chen Youran telah berada di sana selama beberapa jam. Saat ini, wanita itu pasti sangat lapar, jadi dia mengangguk dan berkata, "Iya."     

Kemudian, Bibi Wu mengambil alih jas Ji Jinchuan dan menggantungkannya pada gantungan baju di ruang tamu. Kemudian, dia pergi ke dapur dan menyajikan makanan di atas meja makan. Bibi Wu adalah orang dengan pikiran jernih. Dia mengetahui bahwa setelah Ji Jinchuan kembali, kemungkinan besar Chen Yuran akan makan malam di sana. Jadi, dia menyiapkan makanan dengan porsi untuk dua orang.     

Ji Jinchuan pun berjalan ke ruang makan. Saat melihat Chen Youran hanya berdiri di teras dan tidak bergerak, dia berbalik dan kembali menatapnya. Tatapan matanya yang dingin menunjukkan kekesalan yang dangkal. Dia bertanya pada wanita itu, "Kamu tidak lapar?"     

Chen Youran dibuat ketakutan oleh tatapan mata Ji Jinchuan. Dia melangkah maju dan menarik kursi. Kemudian, dia duduk di kursi yang berada di seberang pria itu.     

Sementara itu, Bibi Wu pergi ke dapur dan tidak keluar lagi. Mereka berdua pun makan dengan tenang. Hanya ada suara kecil dari benturan sendok dengan mangkuk yang terdengar jelas di ruang makan yang sunyi.     

Chen Youran beberapa kali ingin berbicara. Tetapi ketika melihat penampilan dingin Ji Jinchuan, dia menekan kembali kata-kata yang sudah ada di mulutnya.     

Setelah makan malam, Ji Jinchuan pergi ke lantai dua. Sementara Chen Youran dengan sopan membantu Bibi Wu membersihkan piring dan sumpit. Setelah selesai, dia perlahan berjalan naik ke lantai dua.     

Lampu di ruang kerja sepertinya menyala. Cahaya itu bisa terlihat dari koridor karena pintunya yang terbuka setengah dan memantulkan cahaya hangat di lantai yang bersih. Chen Youran pun membuka pintu ruang kerja tersebut dan masuk ke dalam. Sosok Ji Jinchuan telah berdiri di depan jendela dengan satu tangannya dimasukkan ke dalam saku celana, sementara tangan lainnya memegang rokok. Dia melihat pemandangan malam yang redup di luar jendela.     

Mendengar suara langkah kaki Chen Youran, Ji Jinchuan membalikkan badan. Tatapan mata dinginnya jatuh pada tubuh wanita itu. Saat ini, wanita itu mengenakan gaun berwarna kuning muda dan cardigan ala Korea yang tipis di bagian luar tubuhnya. Gaun yang memiliki kerah boneka dan rambut keriting rumput lautnya diikat ke satu sisi, sehingga menggantung di dadanya, membuatnya terlihat muda dan sangat cantik.     

Melihat Chen Youran hanya diam dalam waktu yang cukup lama, Ji Jinchuan menunjukkan ketidaksabarannya. Matanya yang redup seolah memunculkan sentuhan menakutkan. Kemudian, dia mulai buka suara, "Kalau tidak ada yang ingin dikatakan, kamu bisa pergi."     

Tubuh Chen Youran seketika membeku. Setelah beberapa saat, sudut mulutnya memunculkan senyuman dangkal. Dan nada bicaranya yang mengandung sedikit ironi yang tajam terdengar, "Bukannya kamu yang mengharapkan kedatanganku?"     

Meskipun dia tidak mengatakannya dengan jelas, tetapi ketika mengganggu Keluarga Xu, bukannya dia hanya ingin aku memohon kepadanya? Batin Chen Youran.     

Ji Jinchuan mengembuskan asap terakhirnya. Dia menekan puntung rokok pada asbak, lalu berjalan mendekat ke arah Chen Youran. Melihat kewaspadaan di mata wanita itu, dia menghentikan langkahnya dan alisnya yang hitam sedikit mengernyit.     

"Kemarilah!" kata Ji Jinchuan.     

Nada bicaranya tidak dingin, bahkan terdengar lembut dan ringan. Tetapi entah mengapa Chen Youran seolah mendengar ada perintah di dalamnya. Dia merasa ragu-ragu sejenak, tetapi tetap menuruti perintahnya.     

Ji Jinchuan kemudian melingkarkan lengan panjangnya di tubuh Chen Youran dan memeluknya. Chen Youran dikejutkan oleh tindakan pria itu yang begitu tiba-tiba. Ujung hidungnya seketika menabrak dadanya yang kekar. Hal itu membuatnya merasa hidungnya mati rasa dan air matanya hampir jatuh.     

Rupanya, Ji Jinchuan melihat kabut di mata Chen Youran dan kedua alisnya pun berkerut. Dia mengangkat tangannya dengan lembut dan mengusap ujung hidung wanita itu yang kemerahan. Wajahnya yang kaku berangsur-angsur melunak. Dia pun berkata, "Gadis penurut yang baik."     

Nada bicara Ji Jinchuan yang dalam dan lembut terdengar sangat menarik dan menawan, seolah dia sedang merayu gadis kecil yang lugu. Aroma tembakau yang bercampur dengan aroma mint di tubuhnya terhirup menuju paru-paru Chen Youran melalui hidungnya. Di ujung hidungnya masih terdapat jari-jari dingin yang menyentuhnya. Jari-jari itu menyentuhnya dengan sangat lembut, seolah takut gerakannya akan menyakitinya. Suara rendah dan lembut pria itu pun berhasil menembus ke dalam hatinya. Dia benar-benar tidak bisa menduga isi hati dan pikiran pria di hadapannya. Pria itu mengucapkan kata-kata dingin saat pertama kali datang, tetapi sekarang dia bersikap seolah tidak ada apa pun yang terjadi.     

Mata Chen Youran lalu beralih dari jakun pria di hadapannya ke rahang beningnya. Kemudian, pandangannya jatuh ke wajah dinginnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.