Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Opini Publik Sangat Menyakitinya



Opini Publik Sangat Menyakitinya

1Kantor Presiden Gu…     

Gu Jinchen membanting koran di tangannya ke atas meja kerjanya. Asisten Zhang tampak menciut ketakutan karena hal tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, Gu Jinchen sangat jarang marah. Satu-satunya hal yang bisa membuatnya marah adalah Nona Chen.     

Wajah Gu Jinchen kini sangat dingin, tampak sedingin es. Dia lalu berkata dengan kasar, "Jelaskan kepadaku! Kenapa ini semua bisa terjadi?!"     

Asisten Zhang melirik koran di atas meja dan mengeluh pahit di dalam hatinya. Dia jelas menekan media untuk melaporkan pembatalan sementara pertunangan putra Keluarga Xu kemarin seperti yang diinstruksikan oleh bosnya itu, tetapi apa yang dilaporkan oleh media hari ini benar-benar berbeda. Judul kolom berita itu berbunyi, 'Pernikahan antara Keluarga Chen dan Keluarga Xu telah dibatalkan. Dan impian Nona Kedua dari Keluarga Chen untuk menikah dengan keluarga kaya telah pupus. Dia akan menjadi seorang nona yang hancur'.     

Asisten Zhang mengetahui lebih dari siapa pun bahwa Chen Youran lebih berharga daripada mutiara di hati Gu Jinchen. Wanita itu ibarat hewan peliharaan yang tidak bisa disentuh orang lain. Namun, saat ini, banyak media yang malah memberitakan bahwa Chen Youran dianggap sebagai wanita yang rakus akan kekayaan. Pantas saja Presiden Gu marah besar.     

Sebelum menjawab, Asisten Zhang menelan seteguk air liur, "Saya melakukan apa yang Anda katakan kepada saya. Semuanya telah diurus. Saya tidak tahu apa yang terjadi dan siapa yang melaporkan seperti itu. Saya sudah menelepon pihak media untuk memastikannya. Akan tetapi, populasinya di sana sangat ketat dan saya tidak bisa menemukan apa pun."     

"Segera beli semua surat kabar dan majalah ini. Kemudian, pandu media untuk mengalihkan target ke Bai Shiyan. Dan suruh mereka untuk menekan berita kemarin." Wajah suram Gu Jinchen tampak tidak memiliki ekspresi.     

"Baik Presiden Gu, saya akan pergi sekarang," jawab Asisten Zhang.     

***     

Gedung perusahaan Grup Zhongsheng…      

Saat ini, Ji Jinchuan tengah duduk di depan komputer kerjanya untuk memproses email. Kemudian, terdengar suara ketukan pintu oleh Xiao Cheng. Setelah masuk, dia berdiri tepat di depan meja bosnya untuk melaporkan suatu hal, "Presiden Ji, Presiden Gu meminta seseorang untuk membeli semua surat kabar dan majalah yang melaporkan berita mengenai pembatalan pernikahan antara Keluarga Xu dan Keluarga Chen."     

Jari ramping Ji Jinchuan tetap bergerak lincah di atas keyboard. Dia sama sekali tidak terkejut dengan kata-kata Xiao Cheng. Dia hanya berdeham tanpa emosi dan tidak ada lagi kata-kata berikutnya yang keluar dari mulutnya.     

Xiao Cheng pun menatapnya dengan wajah tenang dan tidak mengerti apa yang Ji Jinchuan maksud. Dia ragu-ragu sejenak, sebelum akhirnya memutuskan untuk bertanya, "Presiden Ji, apakah Anda ingin berbicara dengan pihak media?"     

"Tidak perlu," kata Ji Jinchuan yang sama sekali tidak mendongak.     

Setelah Xiao Cheng meninggalkan kantor, Ji Jinchuan menangani email terakhir. Kemudian, dia mengeluarkan sekotak rokok dari laci dan mengeluarkan sebatang rokok. Setelah meletakkannya di mulutnya, dia menyalakan rokok tersebut. Dia pun beranjak untuk membuka tirai dan melihat ke kantor Departemen Sekretariat yang terlihat sibuk di luar. Matanya tertuju pada sosok Chen Youran. Dia menatap wanita itu dengan tatapan tenang. Opini publik di luar tampaknya tidak berpengaruh pada wanita itu yang tampak masih bekerja dengan teliti tanpa pengaruh apa pun. Wanita itu duduk di sisi menghadap jendela dengan rambut yang menutupi wajah putihnya. Ji Jinchuan hanya bisa melihat jari-jarinya yang sibuk di atas keyboard.      

Kemudian, Ji Jinchuan mengalihkan pandangannya kembali, pergi ke mejanya dan menghubungi telepon internal bagian Departemen Sekretariat. Seketika, telepon meja Chen Youran berdering. Melihat nomor yang tampil di atasnya, dia secara refleks memandang ke kantor presiden, lalu mengangkat telepon.     

"Presiden Ji…" sapa Chen Youran.     

Ji Jinchuan sudah duduk di kursi sebelum Chen Youran mengangkat teleponnya. Sembari mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja, dia berkata, "Secangkir kopi."     

"Baik, Presiden Ji," balas Chen Youran.     

Mendengar bahwa Ji Jinchuan sudah menutup telepon, Chen Youran meletakkan kembali teleponnya. Kemudian, dia bangkit dan pergi ke ruang kopi. Saat ini, dia tengah menggiling biji kopi untuk membuat secangkir kopi. Sambil menunggu, dia kembali ke area kantor dan mengambil ponselnya. Setelah itu, dia berjalan kembali ke ruang kopi sembari melihat-lihat daftar kontak di ponselnya. Dia berniat menelepon Xu Chengyan dan bertanya mengenai kondisi perusahaan Keluarga Xu. Lagi pula, kekacauan yang dialami oleh Keluarga Xu secara tidak langsung disebabkan olehnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.