Kamu Jangan Lupa, Nama Marganya Juga Chen
Kamu Jangan Lupa, Nama Marganya Juga Chen
Saat mendapat telepon dari Chen Youran, Gu Jinchen merasa sangat terkejut. Wanita itu rupanya menanyakan tentang situasi perusahaan Keluarga Xu. Dia pun memutuskan untuk tidak mengatakan secara rinci karena tidak ingin membuat wanita itu khawatir.
Setelah panggilan telepon berakhir, terdengar bunyi dari mesin kopi. Chen Youran pun mengambil cangkir khusus milik Ji Jinchuan di lemari kopi, lalu mengisinya dan hendak berjalan pergi. Saat baru berjalan sebanyak dua langkah, dia kembali membalikkan badan. Dia mengambil sedikit gula dari lemari kopi, memasukkannya ke dalam cangkir, kemudian mengirimkan secangkir kopi itu ke kantor presiden.
Mendengar suara ketukan pintu, Ji Jinchuan pun berkata, "Masuk…"
Setelah mendengarnya, Chen Youran membuka pintu dan meletakkan kopi di tangannya ke atas meja kerja pria di hadapannya. Melihat pria yang sibuk itu, dia sama sekali tidak berbicara dan akhirnya meninggalkan kantor tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Setelah beberapa menit, Ji Jinchuan menyesap kopinya. Dia sedikit mengernyit, lalu meletakkannya kembali dan tidak meminumnya lagi.
Setengah jam kemudian, Chen Youran mengetuk pintu kantor presiden lagi dengan membawa dokumen di tangannya. Kemudian, dia menyerahkannya pada Ji Jinchuan.
Ji Jinchuan menatapnya sekilas, mengambil pena, lalu menandatangani dokumen itu dan menuliskan namanya dengan paksa. Setelah selesai, dia menyerahkan kembali dokumen yang telah ditandatanganinya kepada Chen Youran. Tiba-tiba, bibir tipisnya sedikit terangkat, dia berkata, "Lain kali, jangan membuat keputusan sendiri."
Chen Youran melirik kopi yang hampir tidak berkurang sama sekali, dia pun berkata, "Presiden Ji, kamu selalu sibuk dengan pekerjaanmu setiap hari dan tidak makan tepat waktu, sehingga bisa melukai perutmu. Kalau kamu meminum kopi tanpa gula setiap hari, itu akan lebih mudah melukai perutmu."
Mata dalam Ji Jinchuan memancarkan cahaya yang aneh. Dia mengangkat kepalanya dari komputer, sehingga keempat mata dua orang itu saling bertatapan. Mata jernih Chen Youran tampak tenang dan lembut. Dia lalu sedikit menyipitkan matanya dan berkata, "Keluar…"
Chen Youran keluar dari kantor dengan dokumen di pelukannya dan kembali bekerja tanpa memperhatikan situasi tersebut. Sementara itu, pria di dalam kantor melihat ke pintu yang tertutup dengan wajah dinginnya perlahan membeku. Dia melirik kopi yang ada di tangan dan menyesapnya. Meskipun dingin dan tidak ada lagi bau lembut yang khas saat masih panas, tetapi dia meminum semuanya.
***
Pada pukul 10 malam, setelah Chen Shuna membujuk Gu Yiyi untuk tidur, dia kemudian pergi ke ruang kerja Gu Jinchen. Suaminya itu tampak sedang sibuk di meja kerjanya. Saat pulang kerja tadi, pria itu telah membersihkan diri, dan kini tengah mengenakan setelan rumah bisa. Wajahnya terlihat tampan dan anggun.
Chen Shuna mengetuk pintu yang setengah tertutup sebelum masuk. Mendengar ketukan itu, Gu Jinchen menoleh ke arah pintu dan bertanya dengan ringan, "Kamu belum tidur?"
"Pernikahan bisnis Chen Youran dan Xu Chengyan dibatalkan untuk sementara. Perusahaan Keluarga Chen tidak akan bisa bertahan lama, jadi apa yang akan kamu lakukan?" tanya Chen Shuna sambil melangkah masuk ke dalam ruang kerja Gu Jinchen. Ketika memandikan Gu Yiyi, pakaiannya menjadi basah, sehingga akhirnya dia juga ikut mandi. Saat ini, dia mengenakan piyama dengan bahu lebar, tetapi tidak terbuka. Meski tanpa riasan, wajahnya yang bersih dan polos tetap cantik.
"Itu tidak akan menjadi lebih baik," jawab Gu Jinchen dengan wajah tanpa ekspresi.
Chen Shuna tertegun mendengar jawaban itu. Matanya yang lembut berubah menjadi membelalak dalam sekejap, lalu dia berkata, "Kamu jangan lupa, nama marga Youran juga Chen."
Cahaya di ruang kerja tersebut sangat lembut. Cahaya itu menyinari wajah Gu Jinchen yang tampan, sementara sorot matanya tampak gelap dan dangkal. Ibu jari kanannya tampak sedang mengusap-usap tangan kirinya.
Setelah hidup di bawah satu atap selama tiga tahun, Chen Shuna sudah memahami kebiasaan suaminya itu. Ekspresi Gu Jinchen saat ini merupakan ekspresi ketidaksenangannya yang biasanya. Dia mengetahui bahwa Chen Youran adalah titik kelemahan Gu Jinchen. Jadi, dia harus terus menyinggung nama adiknya itu. Ini semua demi Keluarga Chen.
"Kalau aku memberitahu Youran kalau kamu sebenarnya bisa membantu perusahaan Keluarga Chen, tetapi memilih hanya diam dan duduk menonton saja, apakah menurutmu dia tidak akan lebih membencimu?"