Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Hamil



Dia Hamil

2Bukan hanya Feng Yi, tetapi Xiao Cheng juga merasa bahwa Chen Youran bersikap linglung selama bekerja hari ini.     

Saat di ruang teh, Xiao Cheng bertanya padanya, "Apa kamu sedang banyak pikiran?"     

Chen Youran hanya menggelengkan kepala dengan wajah yang tampak pucat. Sudah melewati sekitar tujuh atau delapan hari dari tanggal rutin menstruasinya, namun hingga hari ini dia belum juga menstruasi. Terakhir kali dirinya melakukan hubungan intim adalah saat di Teluk Nanhai. Ji Jinchuan tidak pernah membawa wanita pulang ke rumahnya, jadi tidak memiliki kondom. Ketika melakukannya, mereka tidak mengambil tindakan apa pun. Belakangan, dia juga lupa meminum obat pencegah kehamilan. Saat ini, ketika memikirkannya baik-baik, dia merasa bahwa hal tersebut merupakan hari-hari berbahaya.     

Xiao Cheng kembali dari ruang teh dan melihat ada yang tidak beres dengan Chen Youran. Dia mendekatinya dan berkata dengan suara rendah, "Kalau kamu tidak enak badan, pergilah ke rumah sakit."     

***     

Dalam perjalanan pulang kerja, Chen Youran membeli alat tes kehamilan di toko obat. Ketika tiba di rumah, dia langsung pergi ke kamar. Ketika keluar dari kamar mandi, seluruh wajahnya berwarna putih seputih selembar kertas. Pasalnya, alat tes kehamilan di tangannya menunjukkan dua garis merah.     

Chen Youran pun menyalakan laptop dan memeriksa keandalan alat tes kehamilan di internet. Banyak orang yang menyarankan pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan karena hasilnya akan lebih otentik dan lebih dapat diandalkan daripada alat tes kehamilan. Saat dia dengan hati-hati memeriksa cerita semua orang satu per satu, ada ketukan di luar kamarnya. Dia pun sangat terkejut hingga tangannya gemetar dan mouse nirkabel itu jatuh ke lantai.      

Dari luar terdengar suara Bibi Zhang berkata, "Nona Kedua, sudah waktunya makan malam."     

Chen Youran pun buru-buru menarik tisu dan membungkus alat tes kehamilan dengan beberapa lapisan tisu, lalu membuangnya ke tong sampah. Kemudian, dia mengambil mouse nirkabel yang terjatuh di lantai dan bersuara, "Aku akan turun ketika selesai mengganti pakaian."     

Mendengar suara langkah kaki Bibi Zhang pergi semakin jauh, Chen Youran menghela napas lega dan hatinya perlahan menjadi tenang. Dia mengeluarkan satu set pakaian rumah dari lemari dan memakainya. Setelah selesai, dia turun menuju ke ruang tamu.     

Chen Yaoting belum pulang dari kantor, jadi hanya Chen Youran dan Tang Huiru yang makan malam di rumah. Melihat bahwa anaknya tampak tidak sehat, Tang Huiru bertanya, "Youran, apa kamu tidak enak badan?"     

Mendengar pertanyaan ibunya, Chen Youran menarik ujung bibirnya dengan enggan. Dia memunculkan senyum yang sedikit pahit dan menjawab, "Tidak, aku hanya memikirkan masalah pekerjaan."     

"Jangan memikirkan masalah pekerjaanmu saat berada di rumah. Lebih perhatikan kesehatanmu," ujar Tang Huiru.     

Chen Youran mengangguk dan menyingkirkan hal yang membuatnya khawatir barusan. Lalu, dia menyendok nasi di mangkuknya. Dia hanya makan sebanyak dua suap, lalu kembali ke kamar.     

***     

Keesokan harinya…      

Chen Youran pergi ke rumah sakit sendirian. Setelah serangkaian pemeriksaan pendaftaran, dia keluar dari Departemen Kebidanan dan Kandungan. Melihat lembar tes di tangannya, seluruh tangannya gemetar.     

Tampak banyak orang menunggu di luar departemen tersebut. Banyak di antara mereka adalah pria yang menemani istrinya melakukan tes kehamilan. Semua dari mereka memiliki senyum bahagia di wajahnya, berbeda dengan Chen Youran yang wajahnya penuh dengan kegelisahan. Dia tidak mengetahui hal-hal tak termaafkan apa yang telah dia lakukan. Hanya saja, dia merasa bahwa dirinya pasti membuat lelucon besar di hari terakhir kehidupannya sebelumnya. Kalau Ji Jinchuan tahu, apa yang akan dia pikirkan? Apa dia memiliki motif tersembunyi? Batinnya.     

Ketika dua orang memiliki hubungan seperti itu tanpa pengaman, dia pasti akan mengambil tindakan. Bahkan jika sudah terlambat, dia akan minum obat pencegah kehamilan setelah melakukan hal tersebut.     

Saat itu, Chen Youran tidak mencintai Ji Jinchuan. Jadi, dia tidak berpikir bahwa dirinya akan memiliki anak dari pria itu. Sekarang ini, dia tidak menyangkal bahwa dirinya memiliki sedikit ketertarikan pada pria itu. Namun, dia tidak pernah berpikir menggunakan anak sebagai alat untuk mengikat seorang pria. Menurutnya, itu adalah hal yang sangat rendah. Terlebih lagi, jika mengandung anak dari seorang pria seperti Ji Jinchuan. Jika pria itu tidak menginginkan anaknya, dia pasti akan dihukum mati.     

Di sudut koridor, seorang wanita dengan riasan halus menoleh ke belakang dan melihat kembali tulisan 'Departemen Kebidanan dan Kandungan'. Bibir merahnya yang indah tiba-tiba menimbulkan seringai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.