Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Keaslian Foto-foto Ini (2)



Keaslian Foto-foto Ini (2)

1Ji Jinchuan sedang bermain kartu dengan beberapa orang yang dikenalnya di Sands Bay Club. Ponsel di mejanya terlihat terus berdering, namun dia seolah menutup telinganya untuk itu.     

Lu Jingnian yang duduk di sisi kanannya melihat nama pemanggil yang tertera di layar ponsel. Dia seolah sudah bisa menebak isi hati temannya itu. Tidak heran jika Ji Jinchuan mengajaknya bermain hari ini. Dia lalu bercanda dengan mengatakan, "Kamu tampaknya sedang berada dalam suasana hati yang buruk hari ini. Kamu bahkan tidak menjawab telepon ibumu. Apa kamu memiliki kencan buta di rumah?"     

Kata-kata Lu Jingnian terasa seperti sebuah cambukan yang menyakiti hatinya. Ji Jinchuan menyipitkan mata kepadanya dan bisa merasakan ekspresi sombong temannya itu yang sangat mencolok. Dia lalu membalas, "Kamu beberapa hari terakhir ini sepertinya terlalu menganggur. Kapan kamu akan kembali ke Jiangcheng?"     

"Apa keberadaanku di Kota A mengganggumu?" kata Lu Jingnian sambil berdiri. Dia tiba-tiba teringat pertunangan antara Keluarga Chen dan Keluarga Xu sebulan yang lalu. Dia mengangkat alisnya dan berkata, "Nona Chen hampir bertunangan dengan Xu Chengyan, kan?"     

Mendengar nama Chen Youran, membuat Ji Jinchuan kembali memikirkan perilaku bodohnya kemarin malam. Matanya pun menjadi sedikit gelap. Dia mengusap kedua tangannya dan hanya berdeham dengan ringan.     

Lu Jingnian melirik wajah Ji Jinchuan dan berpikir bahwa perubahan ekspresi wajahnya yang tiba-tiba disebabkan oleh masalah pertunangan Chen Youran dan Xu Chengyan. Dia tertawa dengan senang hati dan menghela napas, lalu berkata, "Tuan Muda Keluarga Xu benar-benar tidak beruntung. Dia sedikit lagi hendak memiliki wanita cantik itu seutuhnya, tetapi tiba-tiba ada masalah dengan perusahaannya. Benar-benar suatu kebetulan."     

Orang lain mungkin tidak dapat memahami makna perkataan Lu Jingnian. Tetapi bagaimana mungkin Ji Jinchuan tidak mengerti apa yang dimaksud oleh temannya itu. Dia mengerutkan alisnya dan berkata untuk mengingatkan temannya itu, "Jangan mengatakan sesuatu yang ambigu di sini."     

Pada saat ini, ponsel Ji Jinchuan berdering. Itu merupakan nada dering dari pesan teks masuk. Dia terlalu malas untuk meresponsnya. Namun, saat mengeluarkan rokok dari kotaknya, matanya sekilas melirik nomor aneh yang tertera di layar ponselnya. Dia merasa nomor itu sedikit familiar. Dia ingat bahwa nomor itu terakhir kali mengirim foto Chen Youran dan Xu Chengyan. Seketika dia melempar kotak rokok ke atas meja. Dia lalu mengambil ponselnya, membuka kuncinya dan masuk ke menu pesan teks. Detik berikutnya, dia tiba-tiba berdiri. Karena tenaganya terlalu keras saat berdiri, kursi yang bergesekan dengan lantai mengeluarkan suara yang tajam dan keras. Semua orang yang ada di dalam bilik pun berhenti bermain kartu dan menatapnya dengan tatapan heran.     

Melihat seluruh ekspresi wajah Ji Jinchuan telah berubah, Lu Jingnian bertanya,"Ada apa?"     

Jari-jari Ji Jinchuan yang memegang ponsel terasa agak kaku. Dia lalu segera mengambil jasnya di belakang kursi dan berjalan keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Lu Jingnian belum pernah melihat ekspresi seperti itu di wajahnya. Dia mengikutinya keluar bilik dan kembali bertanya, "Ada apa?"     

Wajah Ji Jinchuan tampak sedikit berat, tetapi Lu Jingnian tidak bisa melihat emosi lain. Ji Jinchuan pun menjawab, "Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit lelah dan ingin pulang untuk beristirahat."     

Di tempat parkir Sands Bay Club…      

Ji Jinchuan membuka pintu mobil dan duduk di dalamnya. Bukannya langsung menyalakan mesin, dia malah mengeluarkan kotak rokok dan memasukkan sebatang rokok ke dalam mulutnya. Dia mengambil isapan dua kali berturut-turut. Alisnya dipenuhi dengan kesedihan yang suram. Sebatang rokok berada di antara jari-jari tangan kirinya, sementara sebuah ponsel di tangan kanannya. Dia lalu menelepon Xiao Cheng.     

Setengah jam kemudian, Xiao Cheng datang dengan tergesa-gesa. Ji Jinchuan langsung melemparkan ponselnya kepadanya dan berkata, "Periksalah keaslian foto-foto ini."     

Xiao Cheng bingung dan membuka foto itu. Foto tersebut adalah foto dari samping yang memperlihatkan Chen Youran berada di Departemen Kebidanan dan Kandungan. Meskipun hanya dari samping, tetapi teknologi pengambilan fotonya bagus dan fitur wajahnya terlihat sangat jelas. Siapa pun yang mengenal Chen Youran pasti bisa mengenalnya walau hanya dengan melihatnya sekilas. Apalagi dalam foto itu dia masih mengenakan seragam Departemen Sekretariat Perusahaan Grup Zhongsheng.     

Melihat tulisan 'Departemen Kebidanan dan Kandungan' di bagian atas foto, Xiao Cheng dengan berani menebak dan mengklik foto kedua. Foto kedua menunjukkan lembar tes kehamilan yang berusia enam minggu dengan kantung kehamilan 0,8mm*1,2 mm. Kemudian dia melihat ke kolom nama yang menunjukkan nama Chen Youran. Dia menatap Ji Jinchuan dengan kaget.     

"Presiden Ji, ini…" Apakah itu anak Presiden Ji atau Xu Chengyan? Batin Xiao Cheng.     

Ji Jinchuan kembali mengisap rokoknya dan mengembuskan asapnya perlahan. Asap putih menyelimuti wajahnya yang dingin.     

"Aku ingin tahu hasilnya besok pagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.