Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Tidak Ingin Melibatkannya



Dia Tidak Ingin Melibatkannya

0Ji Jinchuan berdiri di depan jendela dengan rokok di sela jari-jarinya. Dia melihat kantor Departemen Sekretariat di luar kantornya melalui celah tirai. Matanya yang dalam dan suram sedari tadi tertuju pada sosok Chen Youran.     

Pada pagi hari, Xiao Cheng melaporkan hasil investigasi yang telah dilakukannya sesuai perintah Ji Jinchuan. Diam-diam, Ji Jinchuan juga menghubungi kepala rumah sakit tersebut untuk memastikan bahwa Chen Youran hamil atau tidak. Menurut waktu kehamilannya, anak di dalam kandungan wanita itu tidak diragukan lagi adalah anaknya.     

Pikiran awal Ji Jinchuan pada saat itu ketika Chen Youran meminta untuk bertemu di Taman Zhongshan adalah untuk memberitahunya mengenai masalah ini, kemudian mengancamnya dengan menggunakan anak sebagai alat. Akan tetapi, kepala rumah sakit mengatakan kepadanya bahwa Chen Youran telah membuat janji untuk melakukan aborsi pada hari Rabu depan. Jadi, hal tersebut berarti bahwa wanita itu tidak berencana untuk mempertahankan anak darinya.     

Jika wanita lain yang mengandung anaknya, mereka pasti akan mendatanginya dan meminta pertanggungjawaban darinya atau meminta uang yang banyak. Namun Chen Youran tidak hanya tidak memberitahunya bahwa dia sedang mengandung anaknya, tetapi juga akan melakukan aborsi secara diam-diam. Bahkan walaupun itu memang benar anaknya, tetapi wanita itu sama sekali tidak melibatkannya. Kondisi ini membuat Ji Jinchuan sangat tertekan dan bahkan merasa sedikit tidak nyaman.     

Mata Ji Jinchuan terus menatap Chen Youran. Tatapan matanya tampak menjadi semakin rumit. Dia mengisap sekotak rokok penuh dalam kurun waktu kurang dari dua jam. Seluruh ruangan kantor presiden kini dipenuhi dengan aroma tembakau. Kegiatan merokoknya kini seolah-olah tidak dapat dihentikan.     

Xiao Cheng mengetuk pintu kantor dan masuk. Saat memasuki kantor, tercium aroma tembakau yang sangat menyengat. Dia tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak cemberut. Dia lalu berkata, "Presiden Ji, ada konferensi video dengan Amerika Serikat pukul 10.30."     

Ji Jinchuan mengalihkan pandangannya dan membalikkan badan. Dia berjalan ke mejanya dan menekan putung rokoknya di asbak, lalu bersuara, "Batal…"     

Xiao Cheng ragu-ragu sejenak, tetapi akhirnya berkata, "Johnson sudah siap. Kita tidak bisa membatalkannya dengan tiba-tiba."     

Ji Jinchuan duduk bersandar di kursi yang terletak di belakang mejanya. Dia terdiam selama beberapa detik, kemudian dia berkata dengan lemah, "Suruh dia menulis notulen rapat."     

Mendengar hal itu, Xiao Cheng mengetahui siapa yang dimaksud dengan 'dia' oleh Ji Jinchuan. Dia pun menjawab dan keluar dari kantor presiden. Kemudian, dia memberitahu Chen Youran.     

Pada pukul 10.25, Chen Youran memasuki kantor presiden dengan membawa buku catatan. Begitu dia memasuki ruangan kantor, dia sedikit mengernyit. Berapa banyak batang rokok yang sudah dia habiskan hingga menimbulkan aroma tembakau yang menyengat? Batinnya.     

Masih ada sisa waktu lima menit sebelum konferensi video dimulai. Atas permintaan Ji Jinchuan, Chen Youran pergi ke ruang teh untuk membuatkan secangkir teh untuknya. Dan saat dia kembali ke kantor presiden, rapat sudah dimulai.     

Chen Youran memindahkan kursi dan duduk di sebelah Ji Jinchuan. Pemandangan di dalam laptop menunjukkan suasana ruang konferensi. Johnson dan para pemimpin senior duduk di meja konferensi oval. Johnson kemudian melaporkan situasi triwulan di Amerika Serikat.     

Johnson berbicara dalam bahasa Inggris. Meskipun Chen Youran menghabiskan tiga tahun di California, tetapi dia tidak mengerti arti dari beberapa kata formal yang langka dan tidak berani menerjemahkannya dengan santai. Jadi, kata yang tidak dia mengerti tetap ditulis dalam bahasa Inggris.     

Ji Jinchuan sebenarnya sedang tidak ingin melakukan konferensi dalam bentuk apa pun. Saat ini, Chen Youran duduk tepat di sampingnya, seketika dia memikirkan foto-foto yang dikirim oleh nomor asing dan juga penyelidikan Xiao Cheng. Jadi, fokusnya dalam konferensi itu teralihkan. Saat ini, dia bersandar di sandaran kursi, meletakkan tangannya di sandaran tangan pada kursi, sementara kakinya disilangkan. Pandangannya yang sedikit terkulai membuatnya terlihat seperti sedang berpikir. Jadi, semua orang mengira dia mendengarkan dan berpikir dengan fokus.     

Saat menulis, pena Chen Youran kehabisan tinta. Jadi, dia membungkuk dan mengambil pena dari tempat pena Ji Jinchuan. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan tidak sengaja menyentuh lengan Ji Jinchuan di sandaran tangan pada kursi.     

Ji Jinchuan pun menatapnya. Karena sedang mengadakan konferensi video, dia tidak dapat berbicara, jadi dia hanya menunjuk ke kotak pena. Ekspresi wajahnya tampak sangat dingin dan dia menarik kembali matanya dengan dingin pula. Akan tetapi, matanya sekilas melihat apa yang dicatat oleh Chen Youran, dia pun sedikit mengernyit.     

Chen Youran melihat bahwa mata Ji Jinchuan tertuju pada notulen rapat yang ditulisnya. Seketika wajahnya terasa panas dan kering karena malu. Dia dengan cepat menulis beberapa kata di tempat kosong di sampingnya, 'Aku tidak tahu apa artinya'.     

Ji Jinchuan mengambil notulen rapat di tangan Chen Youran dan melingkari catatan dalam bahasa Inggris itu, lalu menerjemahkannya. Kemudian, dia mengembalikan buku catatan itu kepadanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.