Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Biarkan Anak Itu Lahir



Biarkan Anak Itu Lahir

0Chen Youran dan Xiao Cheng keluar dari rumah sakit dengan cemas. Ketika melihat Maybach hitam berdiri di pinggir jalan, jantung Chen Youran berdetak kencang karena saking gugupnya. Bahkan walaupun dia tidak bisa melihat pemandangan di dalam mobil, tetapi dia bisa merasakan seorang pria di dalam mobil dengan sepasang mata gelap dan dalam yang tertuju padanya.     

Saat sudah dekat dengan mobil, Xiao Cheng membukakan pintu belakang untuknya. Chen Youran menarik napas dalam, lalu membungkukkan tubuhnya untuk masuk ke dalam. Matanya jatuh pada ekspresi menyeramkan Ji Jinchuan. Wajah pria itu tampak tidak senang, bahkan alisnya mengencang.     

Ketika merasakan suhu rendah di dalam mobil, Chen Youran memegang erat sabuk pengamannya. Tanpa menunggu Ji Jinchuan memberikan pertanyaan, dia berinisiatif untuk berbicara lebih dulu, "Aku lupa minum obat pencegah kehamilan saat di Teluk Nanhai. Tetapi, hari ini aku sudah membuat janji untuk melakukan aborsi, jadi kamu tidak perlu…"     

"Lahirkan anak itu…" Suara rendah dan dingin Ji Jinchuan seolah menggema di dalam mobil. Dia langsung menyela perkataan Chen Youran.     

Chen Youran menatapnya dengan takjub. Dia berpikir bahwa barusan dia mendengar sesuatu yang salah atau tidak. Kemudian, dia pun bertanya untuk memastikan, "Apa?"     

"Biarkan anak itu lahir." Ji Jinchuan mengulangi apa yang dikatakannya barusan.     

Kekuatan perkataan Ji Jinchuan terlalu besar, bagaikan sebuah palu yang memukul kepalanya dengan keras. Chen Youran tidak menanggapinya selama beberapa saat. Setelah kembali sadar dari lamunannya, dia menggerakkan bibirnya, "Kenapa?"     

"Bagaimanapun itu adalah sebuah kehidupan kecil dan itu masih anakku. Apa kamu memerlukan alasan untuk melahirkannya?" jawab Ji Jinchuan secara logis.     

Jawaban Ji Jinchuan membuat hati Chen Youran membeku. Dan dia tertawa dengan marah, lalu berkata, "Aku belum menikah. Aku tidak bisa melahirkan seorang anak. Kalau Presiden Ji menginginkan seorang anak, ada banyak wanita di Kota A yang mau melahirkan anak untukmu. Kamu lebih baik pergi ke mereka."     

Chen Youran mengulurkan tangannya untuk membuka pintu mobil, tetapi Ji Jinchuan langsung meraih pergelangan tangannya. Chen Youran pun berbalik dan memelototinya. Sementara mata Ji Jinchuan yang sangat dalam tampak tenang. Dia lalu berkata, "Barusan aku sudah mengatakannya dengan jelas…"     

Chen Youran berjuang keras untuk melepaskan diri, tetapi gagal. Jadi, dia hanya bisa pasrah.     

Ji Jinchuan menatap Chen Youran dengan matanya yang seolah terbakar. Suaranya yang datar, dingin dan tegas lalu terdengar, "Ayo kita menikah…"     

Mata Chen Youran terbelalak karena kaget. Dia pikir Ji Jinchuan akan marah jika mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Dia pikir pria itu adalah seorang pria yang licik dan akan memaksanya untuk melakukan aborsi. Dia tidak menyangka bahwa pria itu akan bertanggung jawab untuknya dan akan menikahinya. Kalimat pendek yang keluar dari mulut pria itu bagaikan mantra sihir yang membuat tubuhnya kaku, bahkan waktu sepertinya telah berhenti saat ini. Xiao Cheng saat ini berdiri di luar mobil, sehingga hanya ada mereka berdua di dalam mobil. Di ruang sempit itu, semuanya terasa seolah tidak nyata.     

Melihat mata Chen Youran yang tampak seperti masih bertanya-tanya, Ji Jinchuan sekali lagi berkata, "Ayo kita menikah dan biarkan anak itu lahir."     

Chen Youran menatap Ji Jinchuan dengan tatapan tidak percaya. Suasana hatinya perlahan-lahan menjadi tenang. Mengingat apa yang baru saja dikatakan oleh Ji Jinchuan, dia dengan tenang berkata, "Kalau hanya karena anak, jadi kamu ingin menikah denganku, maafkan aku, aku tidak menerima pernikahan tanpa cinta ini."     

Ji Jinchuan secara refleks mengambil kotak rokok di dalam sakunya, namun kemudian dia teringat sesuatu. Dia lalu menyimpannya kembali dan berkata sambil memandang Chen Youran dengan tatapan serius, "Aku membutuhkan seorang istri. Kamu memenuhi semua syaratnya. Dan aku memiliki perasaan khusus untukmu."     

Chen Youran sudah benar-benar sadar sepenuhnya saat ini. Dia tiba-tiba memikirkan hubungan Ji Jinchuan dengan Bai Shiyan, lalu berkata, "Presiden Ji memiliki terlalu banyak orang kepercayaan. Aku tidak ingin menghadapi perceraian dengan segera setelah menikah."     

Ekspresi Ji Jinchuan kini menjadi lembut dan mengejutkan. Dia menatap Chen Youran dengan tatapan yang dalam dan berkata dengan suara serak, "Aku selalu memutus kontak dengan wanita-wanita sebelumnya yang pernah bersamaku setelah kontrak hubungan berakhir. Dan aku tidak berhubungan dengan wanita lain setelah kamu."     

"Tidak mungkin!" jawab Chen Youran tanpa sadar. Dia menatap mata Ji Jinchuan dengan tatapan penuh kecurigaan. Dia lalu mengerutkan bibirnya yang dipoles dengan lipstik dan kembali berkata, "Kamu dan Bai Shiyan…"     

"Pacarku saat kuliah…." Ji Jinchuan memotong perkataan Chen Youran dengan ekspresi tenang, tanpa sedikit pun kemarahan. Dia tidak menunjukkan kekesalan dengan kecurigaan wanita itu. Dia sepertinya sama sekali tidak memiliki emosi ketidaksenangan di wajahnya.     

Ternyata dia pacarnya saat kuliah. Kalau begitu, maka itu masuk akal, batin Chen Youran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.