Dia Tidak Terbiasa Minum Minuman dengan Rasa itu
Dia Tidak Terbiasa Minum Minuman dengan Rasa itu
"Nanti ketika kita mabuk, dia tidak hanya bertanggung jawab untuk membantu mengambil mobil, tetapi juga mengantarku kembali ke hotel," ucap Ji Jinchuan sambil tersenyum dengan sedikit ketidakpedulian. Bos besar tetaplah bos besar. Dia selalu lebih bisa mempertimbangkan hal yang bijak dibandingkan yang lainnya.
Pria yang menuangkan anggur tersebut kemudian memandang Chen Youran dan berkata, "Bagaimana kalau memberikan minuman dingin yang terkenal di Jiangcheng untuk Sekretaris Chen?"
Chen Youran baru saja ingin menolak, tetapi tiba-tiba terdengar Ji Jinchuan berkata, "Ini adalah pertama kalinya dia datang ke Jiangcheng. Dia tidak terbiasa minum minuman dengan rasa seperti itu. Cukup berikan secangkir susu panas saja."
Ji Jinchuan mengatakan hal tersebut di depan orang banyak, sehingga membuat telinga Chen Youran sedikit naik dan berubah menjadi merah. Dia menyematkan sehelai rambutnya ke belakang telinganya untuk menutupi rasa malunya.
Semua orang yang ada di hadapan Ji Jinchuan adalah bawahannya. Jadi, dia tidak bisa menolak antusiasme mereka untuk bersulang. Dia tidak menolak ajakan siapa pun untuk bersulang. Semua orang pun merasa bahwa dia tidak membuat batasan antara bos dan bawahan. Hal itu membuat semua orang bersikap lebih terbuka. Walaupun ada sedikit kecanggungan di awal, tetapi suasana yang membosankan, lama kelamaan menjadi lebih rileks.
Sementara itu, Chen Youran menyeruput susu dan melirik semua orang. Beberapa orang terlihat sudah mabuk. Lalu, pandangannya melirik pria yang ada di dekatnya. Pria itu tampak membuang sikap ketidakpedulian dan kesombongannya tadi dan mendengar percakapan semua orang dengan wajah yang hangat. Pria itu sudah banyak minum anggur, tetapi dia hanya tampak sedikit mabuk. Matanya yang dalam dan tenang tampak bersinar di bawah cahaya lampu bilik.
Ji Jinchuan sadar akan tatapan Chen Youran. Dia sedikit memiringkan kepalanya dan menatap wanita itu. Chen Youran yang tertangkap basah segera menghindar dengan mengubah pandangannya. Hal ini membuatnya merasa seperti seorang pencuri yang sedang tertangkap di tempat. Dia merasa bersalah karena sudah menatap bosnya itu. Dia lalu menyeruput dengan keras susu di tangannya untuk menutupi rasa bersalahnya.
Bibir tipis dan dingin Ji Jinchuan sedikit terangkat, sehingga membentuk sedikit senyuman. Mungkin karena sedang mabuk, jadi suara dinginnya yang sedikit serak terdengar seksi, "Jangan diminum kalau susunya sudah dingin."
Meskipun volume suaranya tidak besar, tetapi Ji Jinchuan adalah tokoh utama saat ini. Semua orang yang ada di dalam bilik pun memperhatikannya sepanjang waktu. Saat ini, melihat bahwa dia sangat perhatian kepada seorang asisten, mereka semua tidak bisa menahan rasa penasaran di dalam hati masing-masing.
Di bawah tatapan semua orang yang ada di sana, Chen Youran seketika merasa bahwa bilik itu terasa panas. Udara yang bisa dihirupnya semakin sedikit dan wajah cantiknya sedikit terbakar. Dia lalu menjawab dengan suara rendah, "Ini masih bisa diminum."
Setelah itu, Chen Youran meletakkan susu di atas meja. Ji Jinchuan lalu meraih cangkir itu dan berkata, "Sudah sedikit dingin. Ganti lagi dengan secangkir yang masih panas."
Interaksi antara dua orang itu diam-diam menimbulkan spekulasi di hati semua orang. Mereka semua melihat tatapan di keduanya secara seksama dengan tatapan ambigu. Wenbin adalah orang pertama yang bereaksi. Dia segera memanggil pelayan dan memberi Chen Youran secangkir susu panas baru.
Ji Jinchuan lalu melepas jasnya. Saat itu, Chen Youran dan Xiao Cheng meraihnya pada saat bersamaan. Xiao Cheng selangkah lebih cepat dari Chen Youran, tangannya sudah menyentuh sudut mantel bosnya itu. Lalu, dia merasa seolah ada bunyi klik di kepalanya. Untungnya, dia bereaksi cepat dengan berkata, "Aku minum terlalu banyak. Aku akan pergi ke kamar mandi."
Setelah mengatakan itu, Xiao Cheng pun keluar dari dalam bilik. Chen Youran akhirnya mengambil jas Ji Jinchuan dengan lembut di hadapan semua orang. Dia berjalan ke sudut ruangan dan menggantungkan jas tersebut di gantungan baju. Wajahnya terlihat polos dan lembut, sementara matanya yang jernih terbuka lebar, sehingga membuat orang-orang di dalam bilik merasa bahwa dia sedang salah tingkah.
Sebagai sekretaris, dia hanya membantu bosnya menggantungkan jas. Itu adalah hal yang normal. Tetapi kenapa dia salah tingkah? Begitulah kira-kira batin orang-orang yang ada di dalam bilik.
Chen Youran kembali duduk dan melihat wajah lembut pria yang ada di sampingnya. Bulu matanya yang hitam membayangi kelopak matanya. Dia telah mengurangi sikap acuh tak acuhnya yang biasanya. Kali ini, dia terlihat sangat mudah untuk didekati dan mudah bergaul.
Orang-orang yang berkumpul untuk urusan bisnis memiliki kemampuan minum yang sangat baik. Setelah tiga putaran minum, mereka semua menghabiskan anggur dengan jumlah yang hampir sama. Melihat hal itu, Chen Youran mengembuskan napas perlahan. Akhirnya, ini akan segera berakhir, batinnya.