Meninggalkan Dia
Meninggalkan Dia
Di sisi lain, Xiao Cheng telah memanggil mobil jemputan untuk mereka semua. Dia dan Chen Youran mengantar para tamu itu ke dalam mobil mereka satu per satu. Setelah itu, Xiao Cheng pergi ke parkiran untuk mengambil mobil yang dikendarainya tadi. Sementara Chen Youran kembali ke dalam bilik untuk menjemput Ji Jinchuan.
Sesampainya di depan bilik, Chen Youran mendorong dan membuka pintunya. Saat itu, dia tercengang. Pasalnya, dia melihat kancing kemeja Ji Jinchuan dibuka, sehingga memperlihatkan kulit berwarna madunya. Lengan pria itu diletakkan di sandaran kursi di sampingnya. Penampilannya yang tampak malas itu menimbulkan kesan seksi dan menawan. Dan fitur wajahnya yang dingin diperhalus oleh cahaya lampu. Mungkin karena efek terlalu banyak minum anggur, matanya yang dalam sekilas tampak kabur dan dia terlihat mabuk. Bulu matanya yang hitam sedikit menutupi matanya. Saat ini, dia merasa Chen Youran tampak lebih seksi dalam pandangannya yang kabur.
Baru saja, Chen Youran meminta secangkir teh untuk penghilang mabuk kepada pelayan. Ji Jinchuan langsung mengambil teh itu dan menyeruputnya. Dengan suara rendah dia bertanya, "Apakah mereka semuanya sudah diantar pergi?"
"Iya, semuanya sudah diantar pergi," jawab Chen Youran. Saat melihat Ji Jinchuan bangkit, dia dengan cepat melangkah maju dan mengambil jasnya dari gantungan, lalu menyerahkannya kepada pria itu. Bosnya itu pun mengambil, lalu memakainya. Setelah itu, mereka berdua meninggalkan bilik satu per satu. Dia telah memperhatikan gerakan Ji Jinchuan sejak tadi. Melihat bahwa pria itu berjalan dengan normal, dia bernapas lega.
Saat keluar dari klub, angin malam bertiup kencang, sehingga membuat hawanya terasa sedikit dingin. Xiao Cheng telah mengambil mobil dan menunggu kedatangan Ji Jinchuan serta Chen Youran.
Dalam perjalanan kembali ke hotel, tiba-tiba mobil Ji Jinchuan berhenti. Xiao Cheng keluar dari mobil dan membuka kap mobil untuk memeriksanya. Tak lama kemudian, dia kembali ke dalam mobil dan melapor kepada Ji Jinchuan, "Presiden Ji, ada yang salah. Mungkin perlu waktu yang cukup lama untuk memperbaikinya."
Mendengar hal itu, Ji Jinchuan menutup matanya dan sedikit mengernyit. Lalu, dia bertanya, "Berapa lama waktu yang kamu butuhkan?"
"Sekitar setengah jam." Itu adalah perkiraan waktu minimum yang diberikan Xiao Cheng.
Pada saat menunggu, Chen Youran melihat Ji Jinchuan menggosok pelipisnya. Pria itu tampak mengalami sakit kepala. Dia pun melihat keluar jendela dan memberikan saran, "Ayo turun dan jalan-jalan sebentar."
Ji Jinchuan menatap Chen Youran sejenak. Setelah itu, mereka keluar dari dalam mobil. Tidak jauh dari depan mereka, rupanya terdapat sebuah pantai. Mereka pun memutuskan untuk berjalan menyusuri tepi pantai tersebut.
Angin yang bertiup dari pantai terasa sedikit dingin. Ji Jinchuan telah terlalu banyak minum anggur, jadi dia tidak terlalu merasa kedinginan. Sementara Chen Youran terlihat mengusap lengannya. Dia pun berinisiatif melepas jasnya dan memberikan kepadanya, "Pakai ini…"
Chen Youran tercengang dan dia menatap mata Ji Jinchuan yang dalam. Di belakang pria itu, terdapat gedung bercahaya yang menjulang tinggi di seberang tepi pantai. Kemeja putihnya menjadi lebih indah dan menawan dengan suasana latar belakangnya.
Melihat Chen Youran tidak segera memakainya, Ji Jinchuan membentangkan jasnya. Kemudian, dia meletakkan jas tersebut pada tubuh wanita itu dari arah belakang, sehingga membuat tubuh mungilnya tenggelam dalam tubuhnya. Secara refleks, Chen Youran memiringkan kepalanya ke samping. Yang menarik perhatiannya adalah dua tangan yang menyentuh tubuhnya.
Setelah itu, Ji Jinchuan berpegangan pada pagar dan melihat ke arah pantai. Permukaan pantai pada malam hari tampak berkabut, jadi tidak dapat dilihat dengan jelas.
"Apa kamu benar-benar mau mendengarkan kata-kata Chen Yaoting dan menikah dengan Presiden Zhou?" tanya Ji Jinchuan.
Chen Youran mengerutkan bibir dan tidak berbicara. Dia juga tidak tahu apa yang ada di dalam pikirannya. Pandangannya yang kabur seolah tertutup kabut dan hatinya pun merasa bingung.
"Apa kamu bisa melepaskannya?" Ji Jinchuan kembali bertanya.
"Apa?" Chen Youran menatap wajah tegas Ji Jinchuan dengan tatapan kosong.
Rambut hitam pendek Ji Jinchuan sedikit acak-acakan karena angin. Sementara pandangan matanya masih tertuju ke pantai, dia membuka bibir tipisnya, lalu menyebutkan nama seseorang, "Gu Jinchen…"
Sekarang, saat mendengar nama ini, Chen Youran tidak lagi merasakan sakit yang menyayat hatinya. Perasaan itu rupanya perlahan-lahan menghilang dari dalam dirinya. Cinta masa mudanya adalah kisah yang paling indah. Karena terlalu indah, sampai-sampai membuatnya sulit untuk melepaskannya. Hal itu membuatnya menolak untuk percaya bahwa pria yang pernah dicintainya kini telah menjadi suami orang lain.