Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Pengasuh Pribadinya



Pengasuh Pribadinya

0Karena berada di tempat yang terasa asing, Chen Youran kehilangan waktu tidurnya pada malam pertama. Dia kerap terbangun dan tidak tidurnya tidak nyenyak sepanjang malam ini.     

Pada pagi hari, Chen Youran bangun sangat awal. Setelah mandi, dia melihat ke permukaan pantai di pagi hari dari balkon kamarnya. Cahaya matahari pagi datang langsung dari permukaan pantai, seperti cahaya terang setelah kegelapan.     

Kemudian, Chen Youran keluar kamar dan naik lift pada pukul tujuh pagi. Dia pergi ke kamar presidential suite, lalu mengetuk pintunya setelah sampai. Saat itu, Ji Jinchuan sedang menyikat giginya. Mendengar suara ketukan itu, dia pergi untuk membuka pintu. Setelah pintu terbuka, Chen Youran melihat pria itu tampak tertegun dengan gelembung busa yg masih ada di mulutnya. Sementara pria itu menatapnya sejenak dan berbalik kembali ke toilet.     

Chen Youran berdiri di depan pintu kamar tersebut selama beberapa detik. Kemudian, dia memasuki kamar dan pergi ke ambang pintu kamar mandi. Ji Jinchuan sedang berkumur saat itu. Dia mengenakan kemeja hitam pada bagian atas tubuhnya, celana dengan warna yang sama pada bagian bawah dan sepatu buatan Italia di kakinya. Ketika meludah, dia setengah membungkuk, sehingga membuat kemejanya menjadi ketat pada punggungnya yang lebar. Tulang punggung yang menonjol pun terlihat sangat jelas di sana.     

Pria ini pantas dilahirkan dalam keluarga yang sangat kaya. Tidak peduli apa yang dilakukannya, dia selalu memperlihatkan keanggunan dan tampak bermartabat, batin Chen Youran.     

Setelah mencuci mulutnya, Ji Jinchuan berbalik. Saat melihat Chen Youran telah berdiri di pintu kamar mandi, mata tajamnya meliriknya dengan tatapan acuh tak acuh. Dia keluar dari kamar mandi, lalu masuk ke dalam kamar. Dia kemudian mengambil gesper yang ada di meja samping tempat tidur.     

Chen Youran sendiri mengikuti Ji Jinchuan dengan wajah malu. Pasalnya, dia telah tertangkap basah terpesona dengan penampilan pria itu. Dia merasa dirinya sangat bodoh sekali. Dia terbatuk, berdeham ringan, lalu berkata, "Aku datang ke sini untuk menanyakan apa kamu ingin turun untuk sarapan atau…"     

"Kamu saja yang memasak." Kata-kata Chen Youran dipotong oleh Ji Jinchuan sebelum dia menyelesaikannya.     

Nada suara Ji Jinchuan yang natural membuat Chen Youran lebih yakin bahwa pria itu membawa dirinya untuk menjadi pengasuh pribadinya. Dia mengangkat tinjunya dan menyembunyikannya pada punggungnya. Pada detik berikutnya, dia merasa kalah. Tetapi dia ingat bahwa Xiao Cheng telah membeli telur kemarin, lalu dia pun bergegas pergi ke dapur.     

Chen Youran akhirnya menggoreng telur dan membuat bubur millet dengan beberapa acar. Awalnya, dia mengira bahwa sarapan sederhana yang dibuat olehnya tidak akan disukai Ji Jinchuan. Namun, dia tidak menyangka bahwa pria itu tidak memiliki rasa jijik sedikit pun. Pria itu malah duduk dan mulai menyantap bubur tersebut.     

Setelah memasak, Chen Youran mengemas kotak makan untuk diberikan pada Xiao Cheng. Ji Jinchuan pun dengan santai melihat kotak sarapan di sebelahnya, lalu bertanya, "Untuk siapa itu?"     

Chen Youran tidak suka makan makanan berminyak di pagi hari. Jadi, dia juga hanya makan bubur. Dia lalu menjawab pertanyaan Ji Jinchuan, "Untuk Xiao Cheng"     

"Xiao Cheng adalah orang asli Jiangcheng," balas Ji Jinchuan dengan mata hangat yang tampak tidak menunjukkan emosi apa pun.     

Awalnya, Chen Youran berpikir bahwa Xiao Cheng juga tidak terbiasa makan makanan Jiangcheng yang identik manis seperti Ji Jinchuan. Jadi, dia membuatkan lobak asin. Saat mendengar perkataan Ji Jinchuan, dia sedikit terkejut, lalu bertanya, "Xiao Cheng benar-benar orang asli Jiangcheng?"     

Mata Ji Jinchuan yang hangat dan sejuk menatapnya dengan ringan, lalu dia berkata, "Menurutmu, apakah aku punya alasan untuk menipumu?"     

Suara dingin dan rendah milik Ji Jinchuan menunjukkan ketidakpuasannya terhadap perkataannya. Chen Youran pun menarik bibirnya dan tertawa dengan canggung. Dia pun berkata, "Aku belum pernah mendengar tentangnya, jadi aku hanya merasa sedikit terkejut."     

Setelah sarapan, Ji Jinchuan akan segera pergi ke lokasi konstruksi. Chen Youran pun membawa piring dan sumpit ke dapur. Dia tidak berniat untuk mencucinya lebih dulu, jadi dia langsung keluar dari dapur dengan tergesa-gesa.     

Namun, saat Ji Jinchuan keluar dari kamar tidur dengan jas di tangannya, dia menatap Chen Youran dan berkata, "Kamu tidak perlu ikut. Jangan lupa untuk memasak makan malam."     

Bukannya profesiku adalah sebagai sekretarisnya? Bukannya tugas seorang sekretaris selalu mengikuti ke mana pun bosnya pergi? Bagaimana mungkin posisiku berubah menjadi juru masak? Dan malah melakukan tugas pengasuh pribadi! Batin Chen Youran. Dia belum sempat mengkonfirmasi posisinya, tetapi Ji Jinchuan telah keluar dari kamar.     

Mendengar suara pintu tertutup, Chen Youran merasa hatinya akan runtuh. Dia meraung dalam diam. Ji Jinchuan, dasar bajingan tua! Umpatnya dalam hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.