Adegan Mendebarkan
Adegan Mendebarkan
Apa itu berarti mereka tidak kembali untuk makan siang dulu? Dia tidak terbiasa dengan makanan Jiangcheng. Lalu, apa kira-kira yang dia lakukan untuk makan siang? Batin Chen Youran. Saat memikirkan itu, dia merasakan sakit kepala. Dia tidak hanya memiliki tugas sebagai pengasuh, tetapi juga memiliki kekhawatiran layaknya hati yang dimiliki oleh seorang pengasuh.
Chen Youran kemudian mengambil kartu kamarnya dan pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan dan segera menyiapkan hidangan. Setelah mengisi perutnya sendiri, dia melihat bahwa waktu makan siang hampir tiba. Dia bahkan tidak sempat untuk mencuci piring dan sumpit, lalu dia mengemas semua hidangan yang sudah disiapkannya di kotak makan siang dan membawanya keluar kamar. Setelah berada di lantai bawah, dia menghentikan taksi dan pergi ke lokasi konstruksi.
Saat ini, waktu menunjukkan tepat pukul 12 siang. Direktur Liang yang mendapat instruksi dari Ji Jinchuan hendak memesan makanan. Saat baru saja dia keluar dari area konstruksi, dia melihat kedatangan Chen Youran. Lalu dengan sopan dia berkata, "Sekretaris Chen, bagaimana kamu bisa datang ke sini?"
Mereka baru saja bertemu tadi malam, jadi Chen Youran masih bisa mengingat wajahnya. Dia pun menjawab dengan lembut, "Rasa makanan di Jiangcheng sedikit manis dan Presiden Ji tidak terbiasa dengan itu. Aku datang ke sini untuk membawakan makanan untuknya."
Sikap Direktur Liang tidak lembut, tetapi juga tidak kasar. Kemudian dia berkata dengan jujur, "Presiden Ji masih ada di area konstruksi. Kamu masuk saja dan terus berjalan lurus. Kalau kamu tidak bisa menemukannya, tanyakan saja pada seseorang yang ada di sana."
"Terima kasih, Direktur Liang," ucap Chen Youran dengan lembut. Kemudian, dia tersenyum pada pria itu. Setelah mengucapkan kata terima kasih dengan sopan, dia masuk ke dalam area konstruksi sambil membawa kotak makanan. Tidak jauh setelah berjalan, dia mendengar suara gemuruh mesin. Dia melihat sebuah mesin derek yang berfungsi untuk mengangkut material bangunan. Area konstruksi tersebut sangat luas. Akhirnya dia menemukan melihat sosok Ji Jinchuan yang dikelilingi oleh sekelompok orang dari kejauhan. Sosoknya yang tinggi dan tegak begitu menonjol di antara kerumunan itu. Pria itu tampak memakai helm pengaman berwarna biru di kepalanya, begitu pula orang-orang yang ada di belakangnya.
Chen Youran seketika menyentuh kepalanya. Apa semua orang yang berada di area konstruksi harus memakai helm pengaman? Batinnya.
Sementara itu, Ji Jinchuan tengah mendengarkan dengan seksama penjelasan dari Wenbin mengenai pembelian material itu. Tiba-tiba, dia mendengar seseorang berkata, "Siapa wanita itu? Bagaimana bisa dia masuk ke are konstruksi?"
Ji Jinchuan pun otomatis menoleh ke belakang. Sekitar kurang lebih jarak 10 meter, terlihat sosok Chen Youran yang berdiri dengan tenang di sana. Tubuh bagian atasnya memakai baju berbahan chiffon dengan lengan pendek, sementara bagian bawahnya mengenakan celana bermotif polkadot. Rambut panjangnya dibiarkan terurai, sementara kulitnya tampak halus dan putih. Dia terlihat sangat cantik hari ini.
Wenbin mendorong kacamata di pangkal hidungnya, lalu berkata, "Itu Sekretaris Chen."
Ji Jinchuan melepas sarung tangan konstruksinya dan menyerahkannya kepada Xiao Cheng. Dengan wajah tegas yang tidak menunjukkan ekspresi, dia berjalan menuju Chen Youran.
Melihat Ji Jinchuan berjalan ke arahnya, tiba-tiba jantung Chen Youran berdegup kencang.
Saat itu, petugas yang mengoperasikan mesin derek melihat seorang wanita berdiri di bawah dan berteriak, "Orang yang ada di bawah, pergi sana! Cepat pergi!"
Mendengar teriakan itu, Ji Jinchuan melihat ke atas dan wajahnya tiba-tiba berubah. Tidak hanya dirinya, tetapi Xiao Cheng dan juga yang lainnya ketakutan. Namun, pendengaran Chen Youran sedang tertutup oleh suara mesin yang menggelegar, jadi dia tidak mendengar teriakan petugas mesin derek tersebut.
Ji Jinchuan pun dengan cepat berlari ke depan dan melemparkan tubuhnya ke tanah dengan tangan yang berada di bawah kepala Chen Youran. Tubuhnya dengan cepat memeluk tubuh wanita itu dan berguling.
Terdengar suara hantaman keras di telinga orang-orang yang berada di area itu. Sepotong baja jatuh dari mesin derek dan menghantam tempat Chen Youran berdiri tadi. Debu di tanah pun terangkat dan berterbangan oleh embusan angin.
Xiao Cheng dan yang lainnya bergegas maju, lalu menarik kedua orang itu. Adegan mendebarkan tadi dipenuhi dengan rasa ketakutan. Ji Jinchuan melindungi bagian belakang kepala Chen Youran dengan tangannya dan menyebabkan kulit punggung tangannya terkelupas. Darah pun merembes keluar dari tangannya. Melihat hal itu, seketika wajah semua orang menjadi pucat.