Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Presiden Gu Mencintai Istrinya Seperti Hidupnya



Presiden Gu Mencintai Istrinya Seperti Hidupnya

3Bai Shiyan adalah wanita cantik, apalagi setelah memakai riasan. Pakaian dan barang yang dikenakannya, semuanya adalah merk terkenal. Jadi, hanya ada dua kata yang cocok untuk menggambarkannya, cantik dan menawan. Dia adalah tipe wanita yang disukai oleh semua pria. Tetapi sayang sekali, ada dua pria di dunia ini yang acuh tak acuh kepadanya. Salah satunya adalah Ji Jinchuan, yang gagal naik ke tempat tidurnya. Dan yang satu lagi adalah pria yang saat ini berada di sampingnya.     

Gu Jinchen tidak terpengaruh oleh tampang sedih Bai Shiyan sama sekali. Dia malah mengerutkan kening dan berkata, "Kapan staf agensimu akan datang untuk menjemputmu?"     

"Dia terlambat dalam perjalanan," jawab Bai Shiyan. Lalu, dia secara tidak sengaja melirik jari Gu Jinchen yang tidak memakai cincin kawin. Dia memiliki tebakan yang berani di dalam hatinya. Jadi, dia mengangkat bibirnya dan berkata, "Katanya Presiden Gu mencintai istrinya seperti hidupnya. Tidak pernah ada desas-desus mengenai kehidupan rumah tangga kalian selama bertahun-tahun. Apa Presiden Gu takut pada istrinya atau…"     

Kemudian, Bai Shiyan tiba-tiba meringkuk secara sembarangan pada tubuh Gu Jinchen. Bola salju bundar pun seolah akan keluar dari kerah berbentuk V pada gaun miliknya dan membentuk setengah lingkaran. Pemandangan film semi kini benar-benar ada di dalam mobil itu.     

Sebelum tangan Bai Shiyan meraih tubuhnya, Gu Jinchen lebih dulu menangkap pergelangan tangannya. Dia seolah telah bersiap untuk mematahkan pergelangan tangan wanita itu dengan kekuatan besarnya. Sementara matanya yang gelap seolah memiliki lapisan es yang sangat dingin. Dia lalu berkata, "Kalau kamu memiliki pikiran seperti itu lagi, endorse International English Language Testing System (IELTS) akan berganti orang."     

Trik licik Bai Shiyan diekspos tanpa ampun oleh Gu Jinchen. Wajahnya pun menjadi gelap dan cerah secara bergantian. Dia merasa sangat malu. Setelah bertahun-tahun berada di industri hiburan, dia secara alami belajar banyak tentang bagaimana harus berperilaku. Matanya pun berpaling dan dia memunculkan senyum yang memesona.     

"Tampaknya, apa yang dikatakan semua orang itu benar. Presiden Gu tidak hanya sukses dalam karirnya, tetapi juga setia kepada istrinya. Nyonya Gu pasti benar-benar merasa bahagia," kata Bai Shiyan. Dia kembali melirik jari-jari Gu Jinchen, namun kesepuluh jarinya bersih, tidak ada cincin yang tersemat di sana.     

Saat itu, terlihat staf agensi Bai Shiyan sedang mengendarai mobil asistennya. Bai Shiyan pun kemudian keluar dari mobil Gu Jinchen, naik ke mobil asistennya itu dan duduk di dalamnya. Dia lalu bertanya kepada staf agensi tersebut, "Kenapa pria yang sudah menikah, tidak memakai cincin kawin?"     

Mendengar pertanyaan itu, staf agensi itu menjawab dengan hati-hati. Dia merenung sejenak, lalu berkata, "Mungkin dia menganggap itu sangat berharga dan takut hilang."     

Bai Shiyan tampak berpikir sejenak. Kemudian bergumam, "Benarkah begitu?"     

Sejak terakhir kali bertemu, Bai Shiyan tidak lagi bisa menghubungi Ji Jinchuan. Semua panggilan telepon yang dia lakukan diterima oleh Xiao Cheng dengan segala macam alasan yang membuatnya pusing. Dia sudah mengenal Ji Jinchuan selama bertahun-tahun. Dia tahu bahwa pria itu adalah pria yang paling kejam. Jadi, dia tidak berani memiliki harapan yang terlalu banyak kepadanya. Hal ini yang membuatnya merubah target. Sayangnya, Gu Jinchen juga tidak tertarik kepadanya. Bahkan cincin kawinnya pun dianggap berharga dan dia tidak memakainya karena takut hilang. Tampaknya, Gu Jinchen sangat mencintai istrinya.     

Dua hari yang lalu, Bai Shiyan sempat berpikir akan melakukan yang terbaik untuk mengejar Gu Jinchen. Tapi nyatanya hari ini, dia dicekik oleh sikap dinginnya setiap menit. Dia memiliki wajah yang cukup cantik dan menarik, tapi entah mengapa Ji JInchuan dan Gu Jinchen bahkan menolak untuk melihatnya lagi. Saat memikirkan itu, dia sangat marah. Apakah orang-orang terbaik sekarang ini pada buta? Pikirnya.     

Dalam perjalanan pulang, Gu Jinchen mengeluarkan ponselnya untuk melihat waktu. Dia melihat panggilan tak terjawab dari Chen Youran. Dia sangat gembira, tetapi juga sedikit merasa bingung. Sebelum acara kegiatan donasi amal dimulai, dia telah mematikan ponselnya, jadi dia tidak menerima panggilan telepon wanita itu. Jari-jarinya kemudian meluncur di atas nama ID pemanggil yang meneleponnya barusan dan melakukan panggilan balik. Dia pun menempelkan ponselnya ke telinganya. Detak jantungnya yang sangat keras dan jelas terdengar datang dari dadanya.     

Chen Youran mengambil ponsel di meja kecil dan pergi ke balkon. Setelah panggilan itu terhubung, keduanya diam. Tidak ada yang berbicara di antara mereka, hanya embusan napas keduanya yang terdengar di telepon. Kedengarannya sangat jelas dan jernih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.