Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Ketidakjelasan



Ketidakjelasan

3Karena ketidakbahagiaan yang dirasakan tadi malam, Chen Youran tidak pergi membuatkan sarapan untuk Ji Jinchuan keesokan harinya. Tadi malam, pria itu menunjukkan pantat dingin di wajahnya yang panas. Dia masih memiliki martabat dan harga dirinya, jadi dia tidak akan pergi untuk melecehkan harga dirinya sendiri. Dia berpikir untuk mencari Xiao Cheng. Hari ini, dia akan pergi ke lokasi konstruksi bersama mereka, tetapi asisten satu itu datang lebih dulu dan mengetuk pintunya.     

"Asisten Xiao, selamat pagi. Aku baru saja akan mencarimu," sapa Chen Youran sambil tersenyum ramah.     

Xiao Cheng dan Wenbin sama. Mereka adalah orang-orang yang berhati lembut. Xiao Cheng tersenyum dengan lembut dan menyapanya, "Selamat pagi…"     

"Apa kamu datang ke sini untuk mengajakku pergi ke lokasi konstruksi bersama?" tanya Chen Youran.     

Tidak mudah bagi Xiao Cheng untuk bekerja selama bertahun-tahun di bawah Ji Jinchuan, orang yang selalu berubah-ubah suasana hatinya. Dia lalu menjawab, "Tidak."      

Xiao Cheng menatap Chen Youran cukup lama, hingga akhirnya dia melanjutkan perkataannya, "Kenapa kamu tidak membuatkan sarapan untuk Presiden Ji?"     

Senyum Chen Youran berangsur-angsur menghilang. Dia mengerutkan bibirnya dan membalas, "Makanan di restoran jauh lebih baik dibandingkan masakanku."     

"Kamu tahu kalau Presiden Ji tidak terbiasa dengan makanan di Jiangcheng, kan?" tanya Xiao Cheng yang terkejut. Dia tahu itu. Bagaimana mungkin dia berpura-pura tidak tahu? Bukannya selama beberapa hari dia yang memasak untuknya? Batinnya.     

"Kamu bisa naik ke lantai atas dan membuatkan sarapan untuk Presiden Ji. Setelah selesai sarapan, Presiden Ji selalu datang ke kantor cabang untuk melihat perkembangan proyek baru ini. Hari ini, kita akan mengadakan rapat untuk pimpinan senior," tutur Xiao Cheng. Dia tidak tahu apa yang terjadi. Meskipun Chen Youran terlihat aneh, tetapi dia tidak punya waktu untuk memikirkannya.     

Chen Youran mengangguk, lalu kembali ke kamarnya untuk mengambil ponsel dan kartu kamarnya. Dia berjalan dengan sangat lambat untuk membuang waktu menuju ke kamar Ji Jinchuan. Dia punya kartu kamar Ji Jinchuan, jadi bukannya mengetuk pintu terlebih dahulu, dia malah langsung membuka pintu. Ji Jinchuan tampak duduk di sofa sambil membaca koran pagi. Dia pun masuk ke dalam kamarnya, namun pria itu bahkan tidak mengangkat kepalanya. Karena pria itu tidak memperhatikannya, jadi dia langsung pergi ke dapur.     

Ji Jinchuan memanfaatkan koran pagi untuk melirik sosok yang sibuk di dapur diam-diam. Pinggang ramping Chen Youran tampak mengenakan celemek. Wanita itu terlihat tenang dan terampil. Gerakannya sangat lembut dan tidak banyak bersuara. Matanya kini seolah dalam keadaan tersihir dengan pemandangan di depannya tampak lembut dan tenang. Istri yang sedang memasak untuk suaminya, yang merupakan perasaan kehidupan rumah tangga yang hangat.     

Sarapan tercepat yang dapat dimasak adalah mie. Sepuluh menit kemudian, Chen Youran sudah membawakan mie itu kepada Ji Jinchuan. Dalam proses menunggu, Ji Jinchuan sudah duduk di ruang makan. Dia lalu meletakkan korannya dan melihat mie dengan apa yang mengepul di atas meja. Ada beberapa daun hijau dan daun bawang yang mengapung di atas mie. Kelihatannya sederhana, tapi baunya sangat enak. Hidangan itu dapat dengan mudah membangkitkan nafsu makan seseorang. Dia kemudian mengambil sumpit dan mencicipinya dengan sangat baik. Melihat wanita yang duduk di seberangnya tidak mengeluarkan mangkuk kedua dari dapur, dia mendongak dengan heran.     

"Bagaimana denganmu?" tanya Ji Jinchuan.     

"Aku akan pergi ke restoran di bawah nanti," jawab Chen Youran. Dia memang hanya membuat satu mie.     

Ji Jinchuan menghentikan gerakan sumpit di tangannya sejenak. Wajahnya yang dingin tampak tanpa ekspresi, lalu dia makan semangkuk mie dalam diam.     

Ketika Ji Jinchuan keluar dari ruang makan, Chen Youran mengikutinya dan bertanya, "Apa aku harus pergi denganmu?"     

"Tidak perlu." Suara serak Ji Jinchuan terdengar sedikit dingin.     

Dalam beberapa hari ke depan, Chen Youran masih harus membuat hidangan sebanyak tiga kali dalam setiap hari. Untuk makan siang, nanti akan dikirimkan ke lokasi konstruksi atau kantor cabang. Dia hanya perlu menghubungi Xiao Cheng untuk mengambilnya.     

Setelah sarapan, Chen Youran selalu berdiam sejenak di kamar Ji Jinchuan setiap pagi. Mereka bertemu satu sama lain, namun hampir tidak ada komunikasi. Karena setiap kali dia ingin berbicara dengannya, pria itu selalu terlihat cuek. Dia pun sama sekali tidak ingin memperhatikannya.     

Ji Jinchuan kembali ke hotel setiap malam. Sementara Chen Youran yang telah memasak makanan, kembali ke kamarnya untuk makan sendirian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.