Kekasih Di Masa Muda
Kekasih Di Masa Muda
Ji Jinchuan membuka sampanye dengan tangannya sendiri. Saat sampanye tersebut meledak dan bermuncratan, dia mendapat sambutan sorakan dan tepuk tangan dari kerumunan para tamu undangan. Dia berdiri di atas t-stand dan menuangkan sampanye ke dalam tumpukan gelas berkaki yang paling atas. Setelah gelas paling atas terpenuhi, sampanye mengalir dari gelas paling atas ke gelas berikutnya. Cairan sampanye bersirkulasi dan memantulkan cahaya yang menyilaukan di bawah lampu kristal.
Setiap orang menikmati segelas sampanye yang ada di depan mereka. Mereka juga mengucapkan beberapa pujian, lalu berpencar untuk menyapa orang-orang yang dikenal atau bersenda gurau.
Ji Jinchuan memegang sampanye di tangannya dan bertukar salam dengan para tamu. Setelah bertukar salam dengan bos perusahaan besar, dia berkata pamit undur diri. Dia memandang Xiao Cheng yang berada di kerumunan. Dia mendekati asisten khususnya itu dan bertanya, "Apa kamu sudah menemukan orang yang kamu cari?"
Xiao Cheng menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak berhasil menemukannya."
Di sisi lain, Chen Shuna tidak menemukan obat apa pun di dalam mobil. Dia berniat ingin pergi ke toko obat, tetapi dia takut itu akan memakan waktu yang terlalu lama. Terlebih lagi, dia datang bersama Gu Jinchen hari ini. Dia tidak hanya datang sebagai Nyonya Gu, tetapi juga sebagai perwakilan Keluarga Chen, tidak pantas jika dirinya pergi sekarang.
Ketika Chen Shuna kembali ke ruang perjamuan makan, dia melihat Ji Jinchuan yang sedang berbicara dengan Xiao Cheng. Dia melangkah maju, kemudian dengan senyum lembut dan bertanya, "Presiden Ji, Youran… Kakinya terkilir. Apa Anda memiliki persediaan obat di sini?"
Meski resor baru saja dibuka, masih ada obat-obatan untuk mengobati luka dan obat-obatan umum yang biasa digunakan. Obat-obatan itu memang sengaja disiapkan untuk para tamu undangan yang membutuhkannya.
Ji Jinchuan memelototi Xiao Cheng dan berkata, "Cepat pergi dan ambilkan obat untuk Nyonya Gu."
Setelah Xiao Cheng pergi, Chen Shuna memunculkan senyum elegan dan berkata, "Terima kasih, Presiden Ji."
Bibir tipis dan dingin Ji Jinchuan terbuka. Dia berkata dengan lembut, "Sama-sama."
Selama periode itu, seseorang datang untuk menyapa Ji Jinchuan. Dia pun tidak bisa untuk tidak memedulikan sapaannya. Hal itu membuat Chen Shuna merasa malu karena berdiri di sampingnya, tetapi di satu sisi dia harus menunggu obat.
Xiao Cheng dengan cepat membawakan obatnya. Chen Shuna pun segera membawa obat tersebut dari ruang perjamuan makan di lantai satu menuju ke kamar tamu di lantai empat. Setelah keluar dari lift, dia menelepon Gu Jinchen untuk menanyakan nomor kamar.
***
Gu Jinchen menggendong Chen Youran masuk ke dalam kamar tamu dan meletakkannya di sofa. Tirai jendela kamar tertutup sehingga membuat cahaya di ruangan itu redup. Dia pun berjalan untuk membuka tirai. Di luar jendela, tampak sebuah danau. Danau itu hijau dan tampak sangat indah. Itu merupakan tempat yang benar-benar bagus untuk liburan.
Setelah tirai dibuka, angin sepoi-sepoi masuk ke dalam kamar. Gu Jinchen berbalik dan mendekati Chen Youran. Dia berjongkok di depan mantan kekasihnya itu dengan postur tubuh setengah berlutut. Dia mengangkat kaki wanita itu, meletakkannya di atas lututnya dan bersiap untuk melepas sepatunya.
Namun, Chen Youran menarik kembali kakinya dengan panik. Dia melihat Gu Jinchen menatapnya dengan heran. Dia segera menolehkan kepalanya untuk melihat tempat lain.
Melihat reaksi itu, Gu Jinchen menarik pandangannya, bangkit dan menyalakan televisi. Setelah itu, dia berjalan pergi ke balkon, menyalakan rokok dan mengisapnya. Kepulan asap yang diembuskannya melingkari pandangannya.
Televisi itu tengah menayangkan drama terpopuler, tetapi Chen Youran tidak berani menonton. Pandangan matanya mengarah ke balkon.
Dulu, Gu Jinchen tidak merokok seperti sekarang. Pada saat itu, Xu Chengyan selalu mengolok-oloknya dengan berkata, "Dia bahkan tidak merokok. Apakah dia benar-benar pria sejati?"
Saat itu, kebetulan Chen Youran berada di samping Gu Jinchen. Dia pun memegang bahu wanita itu dan berkata dengan nada bercanda, "Tidak ada jalan, istriku ini sangat galak."
Saat itu, usia mereka baru menginjak 16 tahun. Ketika mendengar kata 'istriku', Chen Youran langsung merasa tersipu. Dia memukul dan memarahi Gu Jinchen karena merasa jijik.
Setiap kali Gu Jinchen menggunakan Chen Youran sebagai perisai, Xu Chengyan akan selalu memeranginya. "Gu Jinchen, sebaiknya kamu sadar diri. Bukankah kamu hanya memiliki kekasih di masa muda? Apa kamu ingin menunjukkan kasih sayangmu setiap hari kepadaku? Apa kalian berdua masih ingin melihatku hidup?"