Bukan Kekasihku, Aku Tidak Akan Tergoda
Bukan Kekasihku, Aku Tidak Akan Tergoda
Tiba-tiba, terdengar suara, 'tit'. Pintu itu dibuka setelah menggesekkan kartu kamar. Seketika Chen Youran membuka matanya dan melihat ke belakang. Ternyata, orang yang masuk adalah sosok Ji Jinchuan.
Ji Jinchuan melihat ke sekeliling kamar dan melihat televisi menyala, tetapi dia tidak melihat Chen Youran, alisnya pun sedikit berkerut. Lalu, dia menangkap sekilas satu sosok di balkon. Alisnya yang awalnya berkerut perlahan mengembang. Dia langsung melempar kartu kamarnya ke meja dan berjalan perlahan menuju balkon.
"Presiden Ji, aku tidak bermaksud untuk malas dalam bekerja. Tetapi, kakiku mengalami cedera dan aku tidak bisa bergerak dengan bebas," tutur Chen Youran sambil menunjuk ke kakinya.
Ji Jinchuan menatap pergelangan kakinya. Kaki Chen Youran memang terlihat bengkak dan merah. Dari situ bisa terlihat seberapa serius cedera yang dialaminya. Namun, dia tetap tidak bisa untuk tidak cemberut. Dia berkata dengan suara pelan dan nada yang dingin, "Bagaimana bisa kamu mendapatkan cedera?"
Mampus… Apa karena aku malas bekerja aku akan dimutilasi olehnya? Batin Chen Youran.
Saat itu, ada suara ketukan di luar pintu. Jantung Chen Youran pun berdebar-debar. Apa itu Chen Shuna atau Gu Jinchen yang sudah kembali? Batinnya lagi.
Rupanya, Ji Jinchuan tidak menutup pintu saat dia masuk, sehingga pintunya sedikit terbuka. Feng Yi melihat melalui celah itu dan hanya bisa melihat sosok pria tinggi di balkon. Kebetulan, tubuh pria itu bisa memblokir tubuh Chen Youran. Jadi, sekretaris satu itu tidak melihat ada orang lain selain bosnya di kamar tersebut.
Ji Jinchuan menoleh padanya, membuka pintu dan mengambil benda-benda yang dibawa oleh Feng Yi. Kemudian, dia menutup pintu dan kembali ke balkon.
Chen Youran melihat bahwa Ji Jinchuan membawa es di tangannya, sedikit keterkejutan pun melintas di bagian bawah matanya. Kemudian, dia mengerti dan berkata sambil tersenyum, "Presiden Ji, apa kamu ingin membekukanku?"
Mata Ji Jinchuan tampak lesu dan menatap ke arah Chen Youran, sementara alisnya tampak mengkerut. Dia tersenyum, tetapi bukan senyum yang sebenarnya. Lalu, dia menjawab, "Ide bagus..."
Ji Jinchuan menyerahkan es batu itu kepadanya. Chen Youran pun mengambil alih es batu yang dibawanya dengan bibir yang mengkerut, lalu duduk di kursi dengan malas. Kemudian, dia mengambil beberapa es batu dan meletakkannya di kaki telanjangnya. Saat ini, dia mengenakan setelan formal. Dua kancing di bagian depan kemejanya sedikit melengkung sehingga memperlihatkan belahan dadanya yang putih. Bayangan sesuatu yang bulat juga terlihat samar-samar.
Ji Jinchuan hanya berdiri di depannya dan sekilas melihat pemandangan menarik. Dia menekan dadanya ke pagar balkon, kemudian mengeluarkan suara yang penuh arti, "Kamu menggodaku?"
Chen Youran menatapnya dengan tatapan bingung. Melihat bahwa pandangan mata Ji Jinchuan jatuh ke dadanya, dia langsung melihat ke bagian bawah. Dia tidak tahu sejak kapan sebuah kancing di bagian dadanya terbuka sehingga memperlihatkan bra berwarna kulit dan kulit putihnya. Wajahnya pun tampak malu. Dia meletakkan es di atas meja kaca bundar yang ada di sebelahnya dan mengancingkan kemeja di dadanya. Dia mendongak dan melihat mulut Ji Jinchuan memunculkan sebuah senyuman yang tidak diketahui apa maksudnya. Dia mengalihkan pandangannya dan berkata sambil tersenyum, "Apa Presiden Ji selalu tergoda olehku?"
Postur tubuh Ji Jinchuan memang baik. Tetapi dia bukanlah orang yang baik, batin Chen Youran.
Ji Jinchuan mengangkat rahangnya ke arah es di atas meja kaca, seolah menunjukkan bahwa Chen Youran harus terus mengkompres kakinya. Chen Youran pun kembali mengambil es di atas meja dan menempelkannya pada pergelangan kakinya.
Saat ini, Chen Youran mendengar bunyi, 'klik'. Dia mendongakkan kepalanya dan melihat Ji Jinchuan menyalakan rokok. Lalu, dia bertanya, "Acara jamuan makan perayaan pembukaan resor belum berakhir. Bukannya kamu harus turun?"
Ji Jinchuan mengangkat dagunya dan mengeluarkan asap rokok dari mulutnya. Gumpalan asap putih seketika menyelimuti sekitarnya. Setelah itu, dia menjawab, "Setelah selesai merokok, aku akan turun."
Mendengar jawabannya, Chen Youran tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya menundukkan kepalanya dan terus menekan kakinya dengan es. Setelah dikompres dengan es, daerah merah dan bengkak di kakinya banyak mereda.
Ji Jinchuan akhirnya selesai merokok. Dia berjalan masuk ke dalam kamar untuk mengambil obat yang diberikan kepada Chen Shuna. Kemudian, dia berjalan kembali ke balkon dan menyerahkan obat itu kepada Chen Youran.