Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kontak Terdekat



Kontak Terdekat

3Namun, pria itu malah membelalakkan matanya pada Chen Youran, mengabaikannya dan terus berbicara di telepon. Niat baik Chen Youran sia-sia. Dia pun merasa sangat kesal. Akhirnya, dia memilih untuk bersandar di kursi dan menutup matanya untuk tidur.     

Setelah itu, tampak seorang pramugari masuk dan berhenti di depan pria gemuk itu untuk mengingatkannya, "Pak, pesawat akan segera terbang. Tolong matikan ponsel Anda."      

Pria gemuk itu pun merasa sedikit marah dan dengan enggan mematikan ponselnya.      

Setelah pesawat lepas landas, Chen Youran membuka-buka majalah. Sementara pria gemuk di sampingnya sedang tidur dan mendengkur. Di kabin yang sangat tenang, suara dengkurannya sangat memekakkan telinga. Dia menoleh ke belakang dan mencoba melihat sekeliling. Ternyata tidak hanya dia, tetapi penumpang lain juga merasa sangat tidak nyaman. Dia menggaruk rambutnya dengan penuh kekesalan dan merasa ingin melempar orang yang ada di sampingnya. Mau tidak mau, dia menyalahkan Xiao Cheng karena memesan kursi yang bermasalah.     

Karena merasa sudah tidak sanggup, Chen Youran menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya untuk mengisolasi suara kebisingan di dekatnya. Ketika dia mengeluh mengenai Xiao Cheng untuk kedelapan kalinya, pria itu tiba-tiba muncul di depannya.     

Xiao Cheng menatap Chen Youran dan menyentuhnya. Kemudian dia berkata, "Nona Chen, aku akan bertukar posisi duduk denganmu."     

Mata Chen Youran yang awalnya gelap tiba-tiba menjadi cerah dan wajahnya dipenuhi dengan kegembiraan. Dia bertanya, "Benarkah?"     

Xiao Cheng melihat sorot mata Chen Youran yang menatap pria di sampingnya dengan cara yang lucu. Kemudian dia berkata, "Tentu saja."     

Dalam hal ini, akhirnya Chen Youran menyadari bahwa Xiao Cheng tidak bisa disalahkan atas posisi tempat duduk yang dipilihnya. Dia pun mengambil ranselnya, berjalan ke tempat duduk Ji Jinchuan, lalu duduk di sampingnya. Sementara itu, Ji Jinchuan tampak sedang membaca koran. Kedua kakinya yang sangat panjang ditumpuk menjadi satu dan kepalanya sedikit menunduk. Sikapnya tampak tegas dan dingin. Tercium aroma mint ringan yang juga bercampur dengan aroma tembakau ringan pada tubuhnya. Selama berada di dekatnya, siapa pun pasti akan bisa mencium napasnya yang jernih, yang terasa sangat menenangkan.     

Butuh sekitar tujuh hingga delapan jam dari Kota A ke Amerika Serikat. Chen Youran yang telah menguap sejak tadi akhirnya tertidur. Saat itu, Ji Jinchuan merasakan ada sesuatu yang menimpa bahunya. Ketika dia menoleh, dia melihat kepala wanita yang tertidur itu bersandar di bahunya.     

Suhu di dalam pesawat sedikit rendah dan kebetulan seorang pramugari lewat di depannya, Ji Jinchuan pun meminta selimut tipis kepada pramugari untuk menutupi tubuh Chen Youran. Ketika dia bergerak, Chen Youran merengek ringan, seolah sedang merasa tidak nyaman. Wanita itu melengkungkan bahunya, merangkulnya dan kembali tertidur. Dengan sedikit cemberut, dia melanjutkan membaca koran.     

Chen Youran bangun dan melihat dirinya tengah bersandar di lengan Ji Jinchuan. Dia pun segera duduk dengan tegak. Ji Jinchuan menutup koran di tangannya dan menekan lengannya yang mati rasa dengan tangan lainnya. Dia pun berkata, "Aku pikir kamu akan tidur sampai tiba di Amerika."     

Mendengar hal itu, Chen Youran tertawa dan menatap Ji Jinchuan yang menggerak-gerakkan lengannya. Dengan ekspresi wajah yang tampak malu, dia berkata, "Kamu seharusnya membangunkanku."     

Ji Jinchuan hanya menatapnya dan tidak berbicara sepatah kata pun. Dia bangkit dari duduknya dan pergi ke kamar mandi.     

Waktu menunjukkan sudah lebih dari pukul 6 sore ketika pesawat mendarat. Perusahaan pihak lain sudah mengatur seseorang untuk menjemput mereka di bandara. Johnson adalah salah satu orang yang berasal dari Perusahaan T. Dia juga merupakan orang yang bertanggung jawab atas akuisisi perusahaan tersebut. Usianya sudah sekitar 30 puluh tahunan. Dia adalah pria yang sangat tampan. Dia mengulurkan tangan ke Ji Jinchuan untuk berjabat sambil menyapanya, "Presiden Ji, sudah lama sekali tidak bertemu."     

Ji Jinchuan juga menjabat tangannya dan juga menunjukkan senyum formal. Dua orang itu bertukar beberapa kata. Hingga akhirnya, rombongan tiba di hotel tempat mereka menginap.     

Kamar ketiga orang itu bersebelahan. Mereka masuk ke dalam kamar mereka masing-masing untuk meletakkan barang-barang bawaan mereka. Kemudian, mereka pergi untuk makan malam. Setelah mengantarkan mereka ke hotel, Johnson pergi meninggalkan mereka. Jadi, mereka hanya makan malam bertiga. Mereka bertiga makan malam sebentar di restoran kelas atas yang berada di pinggir jalan, kemudian kembali lagi ke hotel.     

Chen Youran keluar dari kamar mandi dan menemukan Ji Jinchuan berada di kamarnya. Pria itu sudah mandi dan tengah mengenakan setelan kasual dan rambutnya masih basah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.