Hubungan Kita Berakhir Di Sini
Hubungan Kita Berakhir Di Sini
Tang Huiru menghela napas, lalu berkata, "Tidak masalah kalau ayah dan kakakmu lelah. Bagaimanapun mereka bekerja untuk perusahaan sendiri. Sementara kamu bekerja di perusahaan lain dan melakukan sesuatu untuk orang lain."
"Ibu, aku tahu itu. Ngomong-ngomong, ini sudah larut malam, ibu beristirahatlah lebih awal." Setelah panggilan telepon berakhir, Chen Youran menarik napas dalam-dalam dan menyingkirkan ponselnya.
Ji Jinchuan menggigit daun telinganya dan berkata sambil tersenyum, "Bekerja terlalu keras? Lembur di malam hari?"
Chen Youran ingin melepaskan diri dari pelukannya, tetapi Ji Jinchuan melingkari pinggangnya dengan erat. Dia memicingkan mata dan berkata sambil tersenyum, "Tidak ada kerja keras, tidak ada kerja keras. Kerja lembur juga atas kerelaanku."
"Malam ini adalah waktu lembur yang tepat." Ji Jinchuan memiliki arti yang dalam dengan perkataannya.
Wajah Chen Youran sedikit kemerahan. Dia terlihat lebih cantik dan menawan di bawah cahaya lampu kristal. Dia tersenyum cerah dan lembut, lalu berkata, "Apa kamu tidak lelah?"
"Lelah atau tidaknya, kamu akan segera tahu." Senyuman di mata Ji Jinchuan tampak sangat jelas. Begitu kata-kata itu jatuh, dia menempelkan bibirnya pada Chen Youran.
Chen Youran sendiri merasa Ji Jinchuan sedikit berbeda malam ini. Pria itu begitu lembut dan maniak.
Setelah selesai, Ji Jinchuan tidak langsung pergi seperti sebelum-sebelumnya. Tetapi dia bersandar di kepala tempat tidur dan menyalakan rokok. Chen Youran bersandar di dadanya dan mendengarkan detak jantungnya yang normal. Tak satu pun dari mereka berbicara sehingga ruangan itu sangat sunyi.
Beberapa menit kemudian, Ji Jinchuan telah menghisap setengah dari rokoknya. Dia tiba-tiba berkata, "Apa kamu ingat hari apa sekarang ini?"
Chen Youran memikirkannya dengan hati-hati. Dia merasa sepertinya ini bukanlah hari yang istimewa. Karena takut salah ingat, dia mengambil ponselnya di meja samping tempat tidur dan melihat-lihat kalender. Ini adalah hari yang sangat biasa. Tetapi dia tahu bahwa Ji Jinchuan seringkali menggodanya dan tidak pernah bosan melakukan itu. Dia menggelengkan kepalanya dan menatap wajah dingin pria itu. Kemudian berkata, "Tidak tahu."
Ji Jinchuan tiba-tiba mengembuskan asap rokoknya. Asap itu melingkar padat dengan garis luarnya yang khas, membuat wajahnya semakin terlihat tampan. Dia melihat ke depan dan kembali mengembuskan asap. Kemudian dia berkata, "Sudah tiga bulan."
Chen Youran tertegun sejenak. Beberapa saat kemudian, dia mengerti apa yang dimaksud dengan tiga bulan. Jika Ji Jinchuan tidak mengingatkannya, dia akan lupa bahwa dia telah bersamanya selama tiga bulan.
"Aahhh, sudah tiga bulan," kata Chen Youran sambil tersenyum. Dia sengaja memperpanjang kata 'ahh' agar kedengarannya sedikit terkejut. Kemudian dia melanjutkan, "Waktu berlalu begitu cepat."
Setelah kata-katanya jatuh, Chen Youran menundukkan kepalanya. Dia tampak sangat sedih. Sementara Ji Jinchuan menekan rokok yang ada di tangannya pada asbak. Kemudian, dia mengeluarkan cek yang sudah ditulis sebelumnya dari laci meja samping tempat tidur. Tak ada ekspresi yang berubah di wajahnya. Lalu, bibir tipisnya mulai bergerak, dengan suara yang terdengar dingin dan tidak berperasaan, dia berkata, "Ini adalah akhir dari hubungan kita."
Sudut mulut Ji Jinchuan terasa kaku karena senyuman. Pupil matanya yang hitam dan gelap memantulkan wajah dinginnya. Sedangkan Chen Youran kembali ke kesadarannya dan menatap Ji Jinchuan dengan tatapan yang tajam. Dengan suara lembut dan genitnya, dia berkata, "Aku melamar untuk kelanjutan hubungan."
Wajah Ji Jinchuan tidak menunjukkan tanda pasang surut suasana hatinya. Dia hanya menatap Chen Youran dengan acuh tak acuh. Sudut mulutnya tiba-tiba mengangkat senyum dingin. "Jangan memaksakan diri."
Chen Youran berkedip. Mata jernih dan hitamnya tampak bercahaya. Dia lalu berkata dengan polos, "Tidak, aku hanya ingin mempertahankan posisiku."