Orang yang Tidak Penting
Orang yang Tidak Penting
Walaupun Chen Youran memakai riasan tipis hari ini, tetapi Ji Jinchuan tetap bisa melihat bayangan gelap di bagian bawah kelopak matanya.
Tiba-tiba, Chen Youran seperti memikirkan suatu cerita kuno yang aneh. Dengan pandangan samar dia bertanya, "Presiden Ji, kamu tiba-tiba menanyakan ini kepadaku. Apa mungkin ini berarti di dalam lubuk hatimu yang paling dalam kamu sedikit menyukaiku?"
Ji Jinchuan memunculkan senyum cibiran dari lubuk hatinya yang paling dalam. Sorot matanya perlahan-lahan pulih menjadi dingin, bahkan lebih dingin dari biasanya. Setelah berjalan ke meja, dia duduk di depan komputernya. Dia mengulum bibir dinginnya dengan lembut, kemudian berteriak, "Keluar!"
Chen Youran memegangi dagunya. Dan di saat dia membalikkan badan, ada sedikit kabut di matanya yang jernih.
***
Ruang tunggu perusahaan Grup Zhongsheng.
Xue Jie, presiden sebuah perusahaan bangunan, datang berkunjung bersama putrinya, Xue Ling. Mereka telah menunggu di ruang tunggu selama hampir satu jam dengan penuh ketidaksabaran.
Saat ini, Xue Ling mengeluarkan cermin kecil dari dalam tasnya dan melihat dirinya pada cermin tersebut. Dia merasa tidak perlu ada tambahan lagi dalam riasannya. Dia menatap cermin itu dengan penuh rasa puas.
Sementara Xue Jie melihatnya dengan tatapan serius dan berkata kepadanya, "Lingling, kamu harus mendapatkan kesempatan di masa depan. Kalau kamu bekerja di Zhongsheng, kamu akan memiliki banyak kesempatan untuk berhubungan dengan Presiden Ji. Kalau kamu bisa memahami isi hatinya, di masa depan posisi Nyonya Ji akan menjadi milikmu."
"Ayah, aku tahu apa yang harus aku lakukan." Xue Jie telah mengucapkan kata-kata ini berkali-kali di sepanjang jalan. Xue Ling sendiri merasa muak mendengarnya, seolah telinganya akan segera berubah menjadi kepompong. Posisi Nyonya Ji memang terlalu menggoda dan dia berkeyakinan pasti dirinya akan memenangkan hati Ji Jinchuan.
Kemudian, Chen Youran memasuki ruang tunggu. Dia menambahkan teh lagi untuk dua orang yang berada di ruang tunggu. Xue Ling memegang tangannya dengan erat-erat dan bertanya, "Apa Presiden Ji masih belum selesai?"
"Dia masih rapat," jawab Chen Youran sambil tersenyum.
Xue Ling mengeluarkan keluhan di mulutnya. Bibirnya cantiknya terlihat seperti kelopak mawar. Dia berkata, "Ini sudah hampir satu jam."
Xue Jie menatap Chen Youran dengan tatapan penuh arti. Seolah takut wanita itu akan memberitahu Ji Jinchuan atas keluhan putrinya, dia pun langsung memarahi putrinya itu, "Presiden Ji sedang sibuk, dia pasti akan datang menemui kita. Tunggu dan bersabarlah."
Xue Ling dibesarkan dengan tangan Xue Jie sejak kecil. Belum pernah dia dimarahi di depan orang lain. Hal ini membuat matanya tampak sedikit merah.
Xue Jie memandang Chen Youran, kemudian tersenyum dan berkata, "Nona Sekretaris, kamu bisa mengingatkan Presiden Ji lagi ketika dia selesai rapat. Aku takut mungkin dia melupakan sesuatu karena telah memikirkan banyak hal."
Chen Youran mengangguk dan menjawab sembari mengeluarkan senyum tipis, "Baiklah."
Presiden Ji jelas-jelas ada di kantornya. Meskipun dia juga sedang menerima tamu, Lu Jingnian, teman lamanya, tetapi keduanya tidak sedang berada dalam pembicaraan bisnis. Jika mereka ingin membicarakan sesuatu, seharusnya mereka bisa mencari sebuah tempat untuk mengobrol setelah selesai bekerja. Entah apa yang sedang mereka berdua bicarakan di dalam kantor.
Chen Youran meninggalkan ruang tunggu dan dia mengetuk pintu kantor presiden. Lalu, terdengarlah suara lembut dari dalam, jelas itu bukan suara Ji Jinchuan, "Masuk..."
Akhirnya, Chen Youran pun mendorong untuk membuka pintu dan berjalan masuk. Tampak Ji Jinchuan sedang menjawab telepon, sementara Lu Jingnian duduk di sudut meja dengan kakinya yang panjang menjuntai ke bawah. Pria itu sedang membolak-balikkan majalah dengan santai.
Lu Jingnian memandangnya dengan tatapan penuh keheranan. Kemudian, saat melihat pakaian kerjanya, dia seolah menyadari sesuatu dan bertanya, "Nona Chen, kamu bekerja di Zhongsheng?"
Mata Chen Youran tampak berbinar. Dia menjawab sambil tersenyum, "Iya. Presiden Lu tidak tahu itu?"
Lu Jingnian menutup majalah dan meletakkannya, dia berkata, "Aku tidak tahu. Aku tidak pernah mendengar dia berbicara tentangmu."
Aku hanyalah orang yang tidak penting, bagaimana mungkin Ji Jinchuan membicarakanku di depan orang lain? Batin Chen Youran. Dia hanya tersenyum dan tidak berbicara.
Setelah Ji Jinchuan selesai menjawab telepon, Chen Youran berkata, "Presiden Ji, Nona Xue dan Presiden Xue Jie telah menunggu selama satu jam."
Ji Jinchuan menyipitkan matanya dan menjawab dengan ringan, "Kalau mereka rela menunggu, biarkan mereka untuk terus menunggu."
Mendengar jawaban Ji Jinchuan seperti itu, Chen Youran memahami bahwa pria itu tidak ingin menemui Xue Jie dan putrinya, Xue Ling. Hanya saja, mereka berdua terlalu keras kepala untuk tetap menunggu.
Lu Jingnian mengangkat alisnya dan berkata, "Xue Jie? Apakah itu presiden Xue dari perusahaan bangunan?"