Tolong Beri Kami Kesempatan
Tolong Beri Kami Kesempatan
Chen Youran membaca buku yang telah dibelinya sambil sesekali menyeruput kopi. Sudah hampir tiba waktunya untuk makan siang, tetapi Ji Jinchuan dan He Zimin masih tidak terlihat. Ketika Qiu Shaoze kembali dari memotret area sekitar resort, dia sedang memegang cangkir kopi di tangannya dan hendak meminumnya. Melihat rekannya yang terus menatap cangkir kopinya, dia berkata, "Aku sudah meminumnya."
Namun, Qiu Shaoze tampak tidak peduli dan berkata, "Kamu tidak punya penyakit menular, kan?" Dia menyeruput kopi milik Chen Youran dan meletakkan kembali setelah selesai, lalu berkata, "Aku kembalikan lagi kepadamu."
Chen Youran tidak bisa berkata-kata lagi, dia hanya melihat cangkirnya dengan tatapan jijik. Dia tidak biasa berbagi secangkir kopi dengan orang lain. "Semuanya untukmu."
Qiu Shaoze tersenyum jahil dan mengambil cangkir kopi. Dia merasa haus dan mulutnya kering, jadi secangkir kopi lumayan untuk mengusir rasa haus di kala tidak ada minuman yang lain. Sedari tadi dia memotret satu demi satu pemandangan di sekitar area resort. Dia merasa sangat gembira, seolah telah menemukan harta karun yang berharga. Dia berkata sembari tersenyum riang, "Lihatlah pemandangan yang indah ini. Ketika resort ini selesai dibangun, aku akan datang kesini untuk berlibur selama dua hari."
Chen Youran menutup buku di tangannya dan berkata, "Ide bagus, jika saatnya, tiba ajak aku berlibur bersama."
Pada saat Chen Youran mendongakkan kepala, matanya melihat Ji Jinchuan dan He Zimin serta beberapa orang yang lain datang dari jembatan rantai. Dia mengangkat dagunya memberikan isyarat kepada Qiu Shaoze. Ketika mereka semua menyebrangi jembatan, kedua orang itu bergegas mendekati mereka, "Presiden Ji, Wali Kota He."
Ji Jinchuan yang melihat Qiu Shaoze dengan kamera yang tergantung di lehernya, seketika matanya menjadi gelap. Wajahnya pun terlihat jelas menampakkan ekspresi tidak senang. Grup Zhongsheng menjadi berita utama karena keluhan dari penduduk sekitar di wilayah selatan. Dia melihat, Qiu Shaoze bersama dengan Chen Youran dan berpikir bahwa pria itu adalah seorang paparazi dari perusahaan majalah.
Chen Youran yang melihat ada kesalahpahaman segera melangkah maju, mengeluarkan pena rekaman dan berkata kepada Wali Kota He, "Wali Kota He, kami dari majalah Me. Saya dengar, Anda akan dipromosikan menjadi Wakil Gubernur. Saya ingin mewawancarai Anda. Apakah Anda berkenan untuk itu?"
He Zimin sedikit mengernyit, dia terus berjalan tanpa menghentikan langkahnya sedikit pun. "Maaf, aku tidak akan menerima wawancara majalah."
Chen Youran mengaktifkan pena rekaman dan pena itu selalu dalam keadaan hidup. "Kami tidak akan menyita waktu Anda terlalu banyak. Tolong beri kami kesempatan untuk mewawancarai Anda."
Namun, He Zimin terus berjalan dan mengabaikan kata-katanya. Chen Youran terus melangkah dan mengikutinya dari belakang, namun asisten He Zimin mengulurkan tangannya untuk menghalanginya. Dia hanya bisa melihat punggung pria itu sekarang ini, tetapi dia tidak menyerah dan terus memohon, "Wali Kota He, tolong beri kami kesempatan."
Setelah He Zimin dan Ji Jinchuan pergi, Chen Youran dan Qiu Shaoze kembali ke tempat awal mereka menunggu. Hari ini, mereka akhirnya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan He Zimin, tetapi masih gagal untuk menyelesaikan tugas. Keduanya sama-sama merasa depresi sekarang ini.
Saat keluar dari resort, Chen Youran memiliki urusan pribadi untuk diselesaikan, jadi dia menyuruh Qiu Shaoze kembali ke pusat kota terlebih dahulu. Sedangkan dirinya berdiri di bawah pohon besar di pinggir jalan dan menunggu.
Ji Jinchuan dan He Zimin menaiki mobil mereka masing-masing menuju ke hotel tempat makan siang. Xiao Cheng mengendarai mobil keluar dari tempat parkir, sementara Ji Jinchuan duduk di kursi penumpang belakang. Dia bersandar dan menggosok alisnya, kemudian dia bertanya, "Bagaimana dia bisa masuk ke resort?"
Xiao Cheng yang mendengar pertanyaannya menjawab, "Nona Chen meneleponmu sebelumnya. Aku yang membawanya masuk."
Ji Jinchuan mengeluarkan ponselnya dan melihat-lihat catatan panggilan. Dia menemukan bahwa memang ada telepon masuk dari Chen Youran. Dia pun memasukkan kembali ponselnya ke dalam sakunya dan kembali berbaring di kursi.
Saat ini, Xiao Cheng mengendarai mobilnya sedikit kencang karena jarak hotel ke tempat makan siang lumayan jauh. Tiba-tiba seseorang melompat keluar dari pinggir jalan dan menghentikan mobil. Untungnya, dia tanggap dan dengan cepat menginjak rem.
Hal itu membuat Ji Jinchuan yang duduk di kursi penumpang belakang memegang bagian belakang kursi di depannya. Dia memegangnya dengan kuat, mengerutkan kening dan bertanya, "Ada apa?"