Jangan Terlalu Cepat Senang
Jangan Terlalu Cepat Senang
Ji Jinchuan menyesap rokok lagi, jakunnya bergulir, membuatnya terlihat seksi. Dia berkata, "Jangan terlalu cepat senang."
Chen Youran menatapnya penuh penasaran dan menunggu kata-kata selanjutnya. Ji Jinchuan memadamkan setengah batang rokok yang ada di tangannya dan melanjutkan perkataannya, "Kamu membutuhkan undangan untuk memasuki ruang konferensi."
"Kamu juga diundang?" tanya Chen Youran yang menatapnya penuh harap.
"Iya," jawab Ji Jinchuan. Dia menatap Chen Youran dengan tatapan mata yang gelap dan terang secara bergantian. Dia lalu berkata dengan serius, berharap gadis itu mendengarkannya dengan jelas, "Aku tidak pernah membawa pasangan ke acara perjamuan."
Chen Youran yang penuh sukacita saat mendengar Ji Jinchuan mendapat undangan seketika menjadi tidak berdaya setelah mendengar perkataan terakhirnya. Memang benar pria itu berganti kekasih setiap tiga bulan sekali, tetapi dia tidak pernah diisukan dengan wanita manapun. Hal itu dikarenakan dia selalu datang sendirian ke acara perjamuan dan tidak pernah membawa pasangan wanita.
"Kalau begitu, bisakah aku meminta bantuanmu untuk mendapatkan undangan?" Chen Youran berkata penuh harap. Dengan status yang dimiliki Ji Jinchuan, selama dia membuka mulut untuk meminta satu undangan lagi, Nyonya Xue pasti akan langsung memberikannya.
"Tidak," kata Ji Jinchuan tanpa ragu.
Chen Youran tersenyum, menyelipkan rambut yang ada di pipi ke telinganya dan mengambil handuk untuk membungkus dirinya sendiri, "Aku mau mandi."
Kemudian Chen Youran pun pergi ke kamar mandi, meletakkan handuk di rak dan menyalakan shower. Air hangat perlahan mengalir di tubuhnya, membasahi kulit seputih saljunya. Dia kemudian seperti mendengar suara ketukan pintu. Ji Jinchuan membuka pintu, tetapi tidak berbicara sepatah kata pun. Dia hanya membuka pintu sebentar, kemudian keluar menutup pintu lagi.
Saat Chen Youran keluar dari kamar mandi, dia melihat tas edisi terbaru yang dia lihat di sampul majalah dua hari yang lalu ada di atas meja. Tas berwarna merah cerah dan mudah dipadukan dengan pakaian apa pun.
Ji Jinchuan bangkit dan pergi ke kamar mandi. Sebelum masuk ke dalam, dia berkata, "Kamu bisa memberitahu Feng Yi apa pun yang kamu suka." Setelah berbicara, dia langsung menutup pintu.
Chen Youran mengangkat bahu dan melihat ada kartu nama di samping tas baru. Dia melihatnya dan ternyata itu adalah kartu nama Feng Yi. Dia meletakkan kembali kartu nama itu di atas meja sambil mencibir.
Sudah menjadi kebiasaan kalau Ji Jinchuan pergi setelah keluar dari kamar mandi. Dia tidak akan pernah menginap di hotel walau hanya semalam, tidak peduli seberapa larutnya, dia tetap akan pergi setelah selesai.
Setelah Ji Jinchuan pergi, Chen Youran meninggalkan hotel dengan membawa tas baru yang dibelikan pria itu dan pergi ke tong sampah di luar hotel. Dia berhenti tepat di depan tong sampah, menginjak tombol dengan kakinya dan mengangkat senyum di bibirnya seolah menertawakan dirinya sendiri. Dia pun melemparkan tas itu ke tong sampah dengan tangannya.
Tidak jauh dari sana, ada mobil hitam terparkir di pinggir jalan. Itu adalah mobil milik Ji Jinchuan, dia diam-diam melihat pemandangan itu. Mata hitamnya pun tertutup rapat. Xiao Cheng berada di kursi pengemudi dan Feng Yi berada di kursi penumpang sebelah pengemudi. Mereka berdua saling memandang satu sama lain, merasa tegang dan menahan napas. Saat itu, Chen Youran terlihat menghentikan mobil di pinggir jalan, membungkuk dan masuk ke dalam, kemudian menutup pintu. Taksi itu pun menghilang begitu cepat di dari mata mereka.
Ji Jinchuan terdiam. Sedangkan Xiao Cheng dan Feng Yi yang berada di barisan depan jelas merasakan suasana di dalam mobil semakin dingin. "Presiden Ji, mungkin Nona Chen tidak suka warna tasnya," kata Feng Yi dengan suara kaku.
Meskipun Feng Yi mencoba menenangkan, tetapi dia merasa ragu dengan perkataannya sendiri. Dia merasa seharusnya warna merah cerah sangat cocok dengan usia Chen Youran dan bentuk tas itu juga bagus.
Ji Jinchuan selalu memberikan hadiah kepada kekasihnya sebelum-sebelumnya. Dia selalu menyuruh Feng Yi untuk membelikan hadiah itu. Semua merek dan gaya yang dipilihnya, mereka semua selalu menyukai pilihannya. Chen Youran adalah satu-satunya gadis yang berbeda. Jika dibelikan satu juta tas akankah dia membuang semua itu? Tidakkah dia merasa sayang untuk membuangnya? batinnya. Dia kembali melihat ke arah bosnya dan melihat ekspresi pria itu benar-benar mengerikan.
Saat itu, Ji Jinchuan terdiam selama beberapa saat, kemudian dia berkata dengan dingin, "Jalan."
Xiao Cheng pun menyalakan dan melajukan mobil tersebut.